Ngepel

430 45 16
                                    

Ternyata, setelah ngobrol sama suaminya, barulah Oni tahu kalo Habibi tuh nggak pernah ngepel selama hidupnya. Masak pernah, nyapu, nyuci, waktu dia kecil dan ditinggal sendirian dulu. Karena ibunya masuk RS. Lanjut waktu dia ngekos. Tapi ngepel? Nggak pernah, sosodara.

"Ngepel itu punya trik khusus lho, Bi," ujar Oni sok serius. Habi nyengir.

"Ah, gampang lah itu. Tinggal osek-osek aja dah bersih."

"Ih, beda. Kalo salah langkah, nggak akan bersih-bersih sampe lebaran kucing."

Mbu menegakkan kepala.

"Ah, si Aymard aja bisa kok."

Ya baiklah, karena Habibi bersikeras dia bisa ngepel tanpa belajar dulu, Oni langsung nyerahin ember, cairan pembersih, dan kain pel. Habi langsung mulai proyek ngepelnya dengan semangat.

Awalnya dia mulai dari dapur. Waktu nyampe di ruang tengah, kain pel itu sudah berminyak. Jadi dia cuci dulu. Lalu dia lanjut ke kamar Aymard, dari depan pintu. Setelah sampai di sudut dekat lemari, dia sadar jejak kakinya menempel di seluruh lantai kamar. Jadi dia ulangi ngepelnya.

Oni duduk santai di kursi, menikmati penderitaan suaminya. Lalu melambai pada Aymard yang baru kelar nyuci sepeda.

"Lihat sini, ya. Lucu ini," ujarnya sambil memberi Aymard segenggam kerupuk udang.

Habi mendongak, menatap curiga pada dua orang yang bersekongkol di depannya. "Habis ini, kalo bersih semua rumah ini, bikinkan Abi air jahe ya," tukasnya. Oni mengangkat jempol.

Habi lanjut lagi. Kali ini ruang tamu. Dia mulai dari pintu ruang tengah. Sesudah sampai di ujung,  jejaknya nempel di mana-mana. Saat dia menuju ember air, jejak kakinya makin banyak. Oni ngikik.

"Mundur ngepelnya, Bi." Aymard gemes.

Habi nyengir lagi, lalu nurut sama anaknya. Dia ngepel mundur, mundur, sampai ke sudut, dekat pintu keluar. Oni mulai sakit perut nahan tawa.

"Eh. Gimana ni? Kok gini?" dia mulai panik. "Oh, gampang lah." dengan cepat Habi membuka pintu dan lanjut ngepel sampai teras. Tak lama suaranya menggelegar.

"Hooi! Kek mana ni Bundaa? Abi kejebak di ujung teras ini! Kapan keringnya ini?"

"Bhakakakakakaka," tawa Oni meledak. Aymard cengengesan, mo ketawa takut durhaka.

"Bentar ya Bi, kalo udah kena sinar matahari nanti kering tu," ujarnya iba.

After Sonshine (Sequel The Sonshine-Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang