"Kita ngapain ke bank, Bunda?"
"Nyimpen uang, say."
"Oh, kayak harta karun ya? Biar aman ya?"
"Yup. Mirip begitulah."
Itu percakapan Aymard dan emaknya dalam perjalanan ke bank. Begitu sampai, baru saja memarkirkan motor, azan zuhur terdengar.
"Kita bisa sholat di bank, Nda?"
"Bisa sih, ada ruang sholat untuk karyawan di belakang."
"Tapi azannya kedengeran dekat ya. Ke mesjid kita yuk!"
"Gimana kalo ngantri dulu, mumpung nggak ramai. Nanti baru sholat?"
"Nggak. Sholat dulu baru ngantri. Ayo, sini cepat, nanti terlambat sholat berjamaahnya."
Oni ngekor di belakang anaknya sambil senyam-senyum. Sambil berdoa dalam hati semoga dia bisa menjaga amanah ini sesuai fitrahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Sonshine (Sequel The Sonshine-Complete)
Short Story#12-diary (26/6/19) #6-flashfiction (29/7/19) Keluarga Sonshine yang cerah ceria kayak sinar matahari. Mamah muda yang absurd Papah kece yang sering linglung Anak laki-laki yang..yang..yang sabar ya Nak.. *pukpukpuk*