TUJUH BELAS : SORRY (2)

439 65 32
                                    

Ramai suara puluhan murid yang mengoceh sembari berdesakan hanya untuk melihat selembar kertas yang tertempel di mading kelas terdengar begitu ricuh.

Hasil Ujian Tengah Semester Ganjil Kelas XI IPS 2 :

1. Regitta Gladys       - 410
2. M. Erwin Firdaus   - 397
3. Bryan Bintang  S.  - 390

"ANJIR GLADYS!! LO KESATU LAGI!" Teriakan Leslie semakin menambah suasana bising di kelas.

Buru-buru Gladys melangkah mendekati mading, bola matanya langsung bergerak mengarah nama di posisi pertama lembar tersebut. Namanya tertera di sana. Tak lama, wajah manisnya itu dihiasi senyuman puas.

"Dika peringkat enam?" tanya seorang siswi dengan nada tak percaya.

Mendengar ucapan siswi itu, Gladys menurunkan arah fokusnya, berusaha mencari satu kalimat yang berisikan nama panjang seseorang.

Benar saja.

6. Jonathan Mahardika - 385
7. Leslie Oliver                 - 384.5

Raut wajah Leslie syok seketika. "Masa gue kalah sih, sama Dika?"

Gladys tersenyum geli melihat ekspresi Leslie yang benar-benar tak percaya.

"Ada apaan sih ini? Rame banget kayak kucing kawin," sambar Bryan yang baru saja datang dengan tas yang masih menyampir di bahunya.

Tak ada yang menanggapi cowok itu karena semuanya sibuk pada urusan masing-masing.

Bryan tersenyum melihat namanya berada di peringkat ke tiga, cowok itu langsung mengeluarkan ponselnya, lalu memotret kertas yang tertempel di mading kelas itu.

"Alay," sungut Leslie, "terus udah difoto mau diapain? Masukin story whatsapp? Instastory?"

"Selow dong." Bryan terkekeh, kemudian melirik kembali kertas tersebut sehingga menyadari sesuatu, "Les, lo turun jadi ranking tujuh?" cowok itu mengeluarkan reaksi kaget yang dibuat-buat.

Belum sempat Leslie menjawab, Bryan kembali memotong, "Lo kesusul sama Dika? Masa cewek jenius kalah sama cowok slenge-an kek Dika? harga diri Les, harga diri ...." Bryan semakin terbahak, membuat lawan bicaranya bertambah jengkel mendengar penuturannya.

Dengan ekspresi tak peduli, Leslie menempelkan kedua telunjuknya di telinga, "Tak dengar tak dengar." Lantas gadis itu menjulurkan lidahnya, "wleeee."

"Eh, Dika udah tau belum?" Bryan menoleh ke arah Gladys tanpa menghiraukan Leslie.

Gladys menggelengkan kepalanya, "Belum." Lantas gadis itu melangkah menuju pintu kelas.

Kedua kaki Gladys berhenti di ambang pintu. Didapatinya Dika dengan wajah lesu dan tatapan jengkel yang berjalan cepat menuju ruang kelas. Ada hal yang terngiang-ngiang di otaknya, bahkan cowok itu sampai tidak sadar bahwa kini Gladys berada di hadapanya.

"Dik?" sapa Gladys.

Seolah dibangunkan dari lamunan pendek, Dika menoleh, lalu memberikan senyumnya pada Gladys.
"Keren." Gladys mengacungkan ibu jarinya, "lo peringkat enam."

Kedua mata Dika membulat, ia mengangguk mengerti, kemudian kembali melangkah menuju bangkunya.

"Si Dika kenapa?" tanya Leslie yang ternyata mengekori Gladys sejak tadi.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang