Part 1; Girl On The Bed

99K 5.2K 2.9K
                                    

[Shelna Senjani]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Shelna Senjani]

***

"Lupain Zavier, Tha. Kita senang-senang dulu malam ini." Shelna berteriak kecang karena suaranya teredam oleh dentuman musik.

"Ya-ya-ya, lo emang paling tau gue." Agatha terkekeh, mulai mengisi satu slot minuman lagi. "Gimana sama lo?"

Kedua gadis tidak peduli jika mereka harus berkeluyuran di sebuah kelab besar milik Cakrawala hanya dengan mengenakan piama merah berbahan satin. Sudah berjam-jam menghabiskan waktu di tempat tersebut, tak kunjung membuat mereka beranjak pergi dari meja bar untuk berhenti menenggak beberapa gelas alkohol—berhubung suasana di sana pun tidak seramai di dance floor.

"Gue? Evan udah bukan level gue, Tha." Shelna mengangkat gelas kosongnya ke udara. "Akhirnya gue bisa bebas dari cowok itu."

"Jadi ini yang dinamain, 'lo mati, gue party'," kikik Agatha.

"Yah. Sayang banget, Tha." Shelna meracau geli. "Evan udah keburu mati sebelum minta maaf soal perlakuan dia ke gue selama ini."

"Yang penting gue nggak usah repot-repot misahin lo berdua lagi." Agatha tergelak kecil, meletakkan kembali gelasnya di atas meja sebelum beranjak dari tempat. "Gue mau cabut ke toilet dulu."

"Yoi." Shelna melambaikan tangannya. "Jangan lama-lama, sis."

Beberapa detik kemudian, Agatha sudah menghilang di antara sekumpulan orang-orang. Sementara, Shelna mendengkus—menopang dagunya di atas meja bar seraya memperhatikan gelas yang sudah kosong.

"Ugh, I think ...," ucap Shelna tiba-tiba. "I want more."

Senyum gadis itu perlahan merekah saat aroma familier terasa mendekat. Lantas ia menegakkan tubuh, lalu berbalik untuk mendapati sosok lelaki dengan mengenakan jaket kulit tengah melingkarkan lengan di pinggang Shelna. Tidak. Senyumnya lenyap. Bukan lelaki asing itu yang ia kira semula.

"Sup, girl!" Lelaki itu menyodorkan gelas pada Shelna. "Vodka?"

"Gue nggak kenal sama lo!" Shelna mencoba untuk menjauhkan lengan lelaki itu dari pinggangnya. Tapi tidak bisa, lelaki itu malah semakin mengeratkan rangkulannya. "Minggir nggak!"

Lelaki itu justru terbahak sembari menenggak minuman di tangannya. Sebelum menaruh gelasnya kembali dan menarik leher Shelna hingga ia mendongak. Ketika lelaki itu mulai merapatkan tubuh mereka, lantas Shelna mengerang kesal. Terlebih saat ia merasakan sesuatu yang tengah menggigit telinganya pelan. Diikuti oleh hidung lelaki itu—dengan bibir mulai menyentuh leher Shelna.

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang