Part 43; One Day With You

14.3K 1.2K 579
                                    

Mumpung masih siang, enaknya liat yang manis-manis 'kan?😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mumpung masih siang, enaknya liat yang manis-manis 'kan?😂

Ramaikan tiap paragrafnya, yuk! Biar aku semangat nulis dan cepet juga update-nya😆💙

***

Shelna menghela napas berat. Mengingat ia harus lari di saat Dimi mengatakan hal yang seharusnya tidak ia tinggalkan. Bukan tidak ingin. Shelna hanya belum siap, ia merasa bahwa pernyataan Dimi terlalu tiba-tiba—terlalu gegabah di saat hubungan mereka baru saja membaik, meski permasalahan itu tidak seburuk yang semula pernah ia rasakan di antara mereka.

"Nona Shelna, butuh bantuan? Biar kami saja yang memasak," ucap Dina—salah satu maid yang bertugas memasak itu mengangguk sopan padanya.

"Nggak perlu," tolak Shelna, menggeleng cepat. "Aku pengin buat yang spesial untuk Dimi kali ini."

"Nona Shelna yakin?" tanya Dina ragu. Mengingat majikannya sendiri pun tidak pernah memasak di dapur. "Atau mau saya bantu potong ayamnya?"

Shelna menggeleng lagi. "Aku bisa sendiri."

Dina meringis di tempat. "Kalau gitu, saya boleh permisi dari sini?"

"Silakan, Bi. Aku nggak larang, loh." Shelna tersenyum ramah, membuat Dina lagi-lagi mengangguk sopan seraya meninggalkan dapur. Membiarkan Shelna sendiri tetap menyibukkan diri dengan bahan-bahan masakannya.

Shelna bersenandung kecil, dengan kedua tangan yang terfokus untuk memotong ayam menjadi potongan dadu. Sesekali ia pun turut membuat sambal dalam satu waktu bersama gerak tangan memotong dada ayam tersebut.

"Sibuk banget," celetuk seseorang di balik tubuhnya. "Lo masak apa, Shel?"

Kehadiran Dimi yang tidak Shelna sadari cukup membuat gadis itu sedikit tersentak untuk beberapa waktu singkat. Meski tidak lama kemudian, Shelna langsung berbalik sembari menebarkan seringai manis yang tanpa ia tahu—berhasil bikin Dimi nyaris terjungkal karena pesonanya.

"Gue sebenernya lagi BM chicken pokpok mix sambal matah, jadi mau nggak mau lo juga harus makan itu," jawab Shelna, kembali mengalihkan pandangannya lagi pada potongan-potongan ayam itu.

"Kayaknya enak," ucap Dimi. "Gue udah lama nggak makan masakan buatan lo sejak—"

Ucapan Dimi tak terselesaikan ketika Shelna sekonyong-konyong memekik. Disusul oleh bunyi benturan pisau di atas lantai serta beberapa barang lain pun ikut saling berjatuhan.

"Shel, lo kenapa?" tanya Dimi panik.

"It's okay. Jari gue cuma nggak sengaja keiris pisau, tadi gue kaget aja," balas Shelna tanpa mengalihkan perhatiannya ke arah Dimi. "Lagian itu potongan terakhir, gue nggak—"

"Jangan bercanda. Itu bukan kejadian yang bisa lo anggap cuma, Shel," potong Dimi.

Tanpa pikir panjang, Dimi langsung membalikkan tubuh Shelna—menghadap ke arahnya. Dengan gerakan selembut yang ia bisa, lelaki itu menarik lengan kanan Shelna hati-hati, tepat di mana jarinya terluka.

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang