Part 37; Jealous

12.9K 1.4K 851
                                    

Ada yang nunggu ASBU update?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang nunggu ASBU update?

***

"Aku menolak!"

Apa-apaan itu! Shelna yang baru saja terbangun dari tidur siang, sekonyong-konyong dikejutkan oleh kehadiran Shinta di kamarnya. Bukan hanya itu, Shinta juga meminta Shelna untuk segera bersiap-siap dengan kondisinya yang sekarang masih setengah waras.

Lebih parahnya lagi. Mereka akan makan malam di mansion calon Papanya!

"Shel, ini permintaan Mas Remi," pinta Shinta, memosisikan diri di sebuah bangku kecil—tepat di samping kasur. "Cuma untuk malam ini aja."

"Iya lah malam ini aja, malam-malam berikutnya 'kan udah jadi keluarga," jawab Shelna pedas. Gadis itu masih setia meringkuk di atas kasur, seraya memeluk gulingnya yang turut tertutupi oleh selimut.

"Shel...."

"Ma ...," balas Shelna. "Hubungan aku sama Dimi semakin renggang tiap hari. Kalau aku harus ikut makan malam itu, Dimi bakal benar-benar membenci aku."

Shinta menghela napas berat. Bertepatan dengan itu, Shelna tiba-tiba beranjak tanpa aba-aba dari tempat tidurnya. Tanpa menoleh ke arah Shinta, gadis itu langsung mengambil sling bag yang tergantung, dan melangkah keluar kamar.

"Aku mau main sama Agatha."

"Jangan coba-coba kabur, Shel."

Shinta mencegahnya, menahan pergelangan tangan Shelna yang hendak membuka pintu. Wanita itu langsung beringsut mengunci pintu, lalu mencabut kunci tersebut.

"Shel ... tolong, kali ini aja."

Kepalang kesal. Shelna menyimpan kembali sling bag-nya dengan sedikit kesal. Tak lama setelah itu, Shelna kembali membanting tubuhnya ke atas kasur.

"Ma, kita nggak tau apa yang bakal dilakukan Dimi setelah dia menolak kehadiran kita di keluarganya." Gadis itu mengernyit lelah, ada sentakan disertai isakan di balik ucapannya. "Jangan buat hidup aku semakin rumit."

Terang saja, Shinta hanya bisa tergugu di tempat, menatap Shelna yang kini bersandar di sisi kasur dengan kedua kaki terlipat seraya menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Namun, melihat tubuh Shelna yang bergetar hebat, wanita itu segera melenggang mendekati putri tunggulnya. Membawa Shelna ke dalam rengkuhan, menarik bahu Shelna dengan ranum dan memberi usapan menenangkan—seperti yang seringkali ia lakukan dulu.

"Maafin Mama, Shel," lirih Shinta. Bisikan tulus yang datang dari suara lembutnya. "Tapi Mas Remi mau kita saling mengenal satu sama lain malam ini."

"Buat apa?" tanya Shelna, lemah. Gadis itu menyeka air matanya dengan punggung tangan, menatap lurus ke arah cermin yang berada di ujung sana. "Aku bahkan udah pernah ketemu sama Papa Dimi ... tanpa sambutan yang baik."

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang