[ROMANCE & TEEN FICTION]
"Lo tau konsekuensi apa yang pantas buat perlakuan lo barusan? Gue kepikiran untuk mencium lo sepanjang malam."
"Kalau gitu, kenapa masih diam di sana? Gue juga mau tau rasanya dicium sama bos geng sekolah."
***
Dimitry Cakr...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira-kira Alyssa lagi nungguin siapa nih?😆
Sebelumnya aku ingatkan dulu yaa, Shana dan Shelna itu orang yang berbeda. Maaf untuk kemiripan nama mereka yang tidak disengaja
***
"Maksud lo apa, Dim?!"
Shana menjerit kaget lantaran Dimi sekonyong-konyong menghampiri gadis itu di tengah kelas, hanya untuk melemparkan beberapa lembar uang tepat mengenai wajahnya.
Sial! Apa-apaan ini?! Bukankah ia terlihat seperti pelacur sekarang?
"Lo udah gila, ya?!" pekik Shana tidak terima.
"Butuh berapa banyak lagi? Delapan puluh juta? Dua ratus juta?" tanya Dimi sarkastik. Kali ini beringsut merampas ponsel yang digenggam oleh Shana agar gadis itu mau memberi atensi padanya.
"Lo kenapa, sih, Dim?! Balikin HP gue!" pinta Shana mencoba merebut ponselnya kembali. Namun, lelaki itu keukeh memasukkan ponsel ke kantong celananya supaya Shana tidak berani mengambilnya lagi.
"Dengerin gue!" Dimi melempar kembali sisa-sisa lembaran uang yang masih ia pegang. "Itu bayaran untuk lo berhenti jadi antek-antek Alyssa mulai sekarang."
Dimi bisa melihat tubuh Shana yang menegang di tempat. Tetapi gadis itu berhasil melakoninya secara baik ketika Shana bersikap seakan tidak terjadi apa-apa dengan menaikkan dagunya angkuh.
"Alyssa siapa yang lo maksud? Gue nggak kenal. Jangan asal main ambil kesimpulan, dong!"
"Oh, atau justru lo yang sengaja menjadikan Alyssa sebagai cover dari niat buruk lo demi merusak reputasi Shelna?" cetus Dimi saat Shana terus-menerus mengelak.
"Gue nggak ngerti maksud lo." Shana menepis ucapannya. "Lo berbicara kayak gini seakan punya bukti yang kuat sekarang."
"Lo pikir gunanya CCTV di sekolah itu untuk apa? Ngerekam video bokep?"
Memori Dimi melayang mengingat dirinya harus kecolongan saat seorang office boy memergok lelaki itu di ruangannya. Yang membuat Dimi mau tak mau harus mengeluarkan beberapa lembar uang rupiah guna menyogok pria tersebut, demi membantunya mencari rekaman CCTV yang dimaksud.
Tidak ada jawaban yang Dimi dapat dari Shana, ketika wajah gadis itu memias sarat amarah mendengar ungkapan itu. Tepat di sana, Dimi bisa menangkap bahwa Shana hanyalah boneka yang diatur sesempurna mungkin oleh Alyssa.
"Lo yang membantu Alyssa menyamar jadi siswi Adi Widya untuk bisa masuk ke sekolah ini," lanjut Dimi.
"Dim...."
"Jelasin ke gue, untuk apa berita itu disebar luaskan?!" sentak Dimi begitu ia melihat Shana yang terdiam. "Jawab gue! Sialan! Gue cuma mau denger pernyataan lo atau gue nggak akan segan-segan ngeluarin lo dari sekolah!"
