Part 26; Protective Wings

14.8K 1.4K 956
                                    

Selamat sore! Absen lagi yuk, jam berapa kalian baca ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore! Absen lagi yuk, jam berapa kalian baca ini?

***

Mobil berhenti di hadapan rumah bertingkat dua dengan polasan cat putih tulang yang tersapu di tiap inci dinding. Usai sepanjang perjalanan tadi, mereka saling melempar obrolan yang terkesan random sambil sesekali mengikuti alunan lagu di radio, kendati suara keduanya hampir habis setelah lelah bernyanyi di restoran.

Dimi terdiam sejenak. Sedang pintu mobil masih terkunci, menahan Shelna tetap berada di dalam begitu mereka sampai di rumah Shelna. Dimi seolah enggan. Entah mengapa ia masih membutuhkan hari ini berjalan dengan lambat dan panjang, ketika lelaki itu bisa menggenggam tangan Shelna selama mereka membisu di mobil.

"Dim, pintunya masih dikunci," ucap Shelna, mendengus jengah saat Dimi tak juga merespon. "Dimi?"

Dimi masih diam, tatapannya kosong dan itu membuat Shelna kesal. "DIMITRY CAKRAWALA."

"Eh, Sayang!" Dimi terperanjat kaget, teriakan Shelna berhasil membuyarkan lamunannya yang tengah berkelana. "... Maksudnya ayam."

"Pintu, Dim. Gimana gue bisa keluar kalau dikunci?" gerutu Shelna, tak kunjung mendapat pertanda bahwa lelaki itu akan membukakan kunci dalam waktu dekat.

"Tunggu, gue kelupaan sesuatu," ujar Dimi. Tiba-tiba membalikkan tubuh ke bangku penumpang di belakang, lalu mengambil tas ranselnya di sana. "Harusnya gue kasih ini tadi pagi, cuma baru inget sekarang."

Shelna hanya mengernyit heran saat lelaki itu mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang berwarna putih polos, dengan pita biru muda yang melingkar di sekeliling kotak. Lalu tak sampai di situ saja keheranannya melanda, lelaki itu menyodorkan benda tersebut pada Shelna.

"Apaan, nih? Ulang tahun gue udah lewat, Dim," celetuk Shelna, mengambil kotak itu seraya mengamatinya lekat-lekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaan, nih? Ulang tahun gue udah lewat, Dim," celetuk Shelna, mengambil kotak itu seraya mengamatinya lekat-lekat. "Jangan bilang lo mau nyogok gue buat ngelakuin hal yang macam-macam?! Heh! Lo pikir gue apaan?!"

"Sssttt! Nanti kedengeran tetangga." Dimi celingak-celinguk, mengedarkan pandangan ke luar jendela dan memastikan bahwa tidak ada yang diam-diam menjadi lambe turah di dekat mereka. "Buka aja dulu, baru komentar."

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang