Part 39; Not Just A Promise

13.7K 1.3K 785
                                    

((Dimi lagi foto sama kembaran))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((Dimi lagi foto sama kembaran))

BTW, selamat siang semua!
Ramaikan tiap paragrafnya, yuk💙

***

Setelah menyetujui ajakan Dimi untuk menonton film di salah satu pusat perbelanjaan besar Ibu Kota, Shelna meminta lelaki itu agar segera melajukan mobilnya dengan kecepatan normal membelah jalan. Mengisi keramaian kota di tengah malam, ditemani alunan lagu dan lantunan pengikut dari bibir mereka—hingga akhirnya tiba di tempat yang mereka tuju.

"Velvet class?! Dim, lo nggak serius 'kan?"

Bodoh. Untuk apa Shelna bertanya saat ia sendiri sudah melihat bukti pembayaran yang dilakukan oleh Dimi?! Tapi—tapi tetap saja ia sangsi! Ini sama sekali tidak lucu jika Dimi benar-benar bercanda, bukan?

"Menurut lo, buat apa gue harus bayar tiket seharga tiga ratus dua puluh lima ribu tadi? Mau nyewa mbak-mbak kasir bioskop dan bikin lo cemburu?" tanya Dimi sarkas. Tentu karena ucapannya, Shelna memberengut di tempat.

"Gue nggak bilang gitu!" Shelna membela diri.

Dan lagi, jika pun Dimi benar-benar melakukan apa yang lelaki itu ucapkan, memangnya ia pikir seorang Senjani akan merasa cemburu hanya karena wanita bersanggul yang usianya jauh di atas mereka? Cih, maaf-maaf saja. Ia jauh lebih cantik dan seksi.

"But seriously, Dim? Kita bahkan cuma nonton film Frozen dua!"

"Seenggaknya bukan film thriller!" elak Dimi.

Namun, belum sempat keduanya melangkah masuk menuju Longue. Sekonyong-konyong, langkah mereka harus terhenti saat mereka berpapasan dengan dua orang—ralat, satu orang di antara keduanya yang sengaja menghalangi jalan.

"Dimi!" panggil Alyssa. Sejenak, gadis itu melepaskan tautannya dengan Arya—iya, lelaki yang menemani Alyssa malam ini. "Kamu ngapain ke sini sama cewek itu?"

"Bukan urusan lo," jawab Dimi dingin.

"Kamu marah, ya, karena aku jalan sama Arya?" Alyssa memandangnya nanar. Ia segera beranjak menjauhi Arya—yang di mana, Alyssa telah beringsut di antara Dimi dan Shelna untuk memisahkan kedua remaja tersebut. "Aku serius, Dim. Ini nggak kayak yang kamu liat."

"Apaan, sih? Nggak usah gatel. Minggir!" sergah Dimi. Mendorong tubuh Alyssa menyingkir dengan perlahan, memudahkan dirinya agar bisa mengapit lengan di atas bahu Shelna.

Sementara di sisi lain, Shelna cuma bisa menatap Alyssa datar—namun, diam-diam tersenyum geli pada Arya yang tengah mengedipkan sebelah mata ke arahnya sebelum Dimi menarik tubuh Shelna untuk segera pergi.

"Dim! Tunggu!" pekik Alyssa. Mengejar langkah mereka yang dalam sekejap sudah menjauh.

"Lo nggak mau dengerin omongan dia dulu?" Shelna terkekeh geli, melihat wajah masam Dimi yang tampak menyebalkan. Tapi imut. Tapi mengesalkan. Tapi lucu.

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang