Part 5; Meet

29.6K 3K 2.3K
                                    

[Alyssa Ayunina]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Alyssa Ayunina]

***

Kalau Shelna punya kekuatan sihir seperti dalam film Harry Potter yang pernah ia tonton, mungkin sejak awal Shelna sudah mengutuk Dimi sebelum ia bertemu dengan lelaki itu. Atau kalau pun ia bisa membaca masa depan, Shelna rela menyerahkan diri pada malaikat maut agar ia bisa meninggalkan dunia dengan cara terhormat tanpa Dimi ikut andil.

Tapi bukankah terlalu berengsek jika ia berpikir seindah itu? Saat Shelna berusaha kabur mati-matian menghindari sosok Dimitry Cakrawala, tapi dengan mudahnya Dimi menemukan gadis itu lewat perantara seorang pria berpakaian serba hitam yang ternyata adalah salah satu bagian dari antek-antek Dimi. Sialan, hidup gue nggak bisa tenang kalau gini terus.

Setelah pelarian yang sia-sia, Shelna berakhir dalam genggaman tangan Dimi. Melangkah masuk ke dalam pent house yang katanya berhasil ia kacaukan tadi pagi.

"Lo pasti sengaja bikin gue banyak kerjaan, 'kan?" tanya Shelna bersamaan dengan lift yang terbuka. "Mana ada orang yang tiap hari selalu buat kekacauan. Kecuali kalau emang lo itu monyet—loh, Dim? Itu siapa?"

Elakan lelaki itu lantas terurung. Netra Dimi semula mengikuti arah tatap Shelna hanya untuk menemukan sosok gadis yang tiba-tiba muncul menghampirinya. Sontak, ia mendengus malas. Menyadari sorot angkuh yang tertuju pada Shelna membuat gadis itu beringsut menjauh setelah melepas tautan jemari mereka.

"Alyssa," bisik Dimi menjawab. "Sahabat gue."

Shelna tak banyak tanya lagi. Ia mungkin akan menerka lebih jauh lagi perkara bagaimana gadis itu bisa memiliki akses masuk ke apartemen Dimi, jika sosok bernama Alyssa tidak lebih dulu menerjang ke dalam pelukan Dimi dengan manja. Kayak monyet gelantungan di atas pohon.

"Hei, babe," sapa Alyssa. "Kamu udah lama nggak main ke apartemen aku. Bukan karena kamu punya mainan baru 'kan?"

Lelaki itu menghela napas. Semakin ia menguraikan pelukan mereka, Alyssa justru semakin merengkuhnya erat. "Minggir, Sa. Lama-lama gue risi kalau lo gini terus, orang-orang bisa salah paham."

Tak mau mendengar apa pun lagi, Shelna memilih untuk mengambil sapu di sudut ruang. Berharap perhatiannya bisa teralih oleh noda-noda yang berserakan di lantai.

"Emang siapa yang bakal salah paham? Pembantu baru kamu itu?" Alyssa menatap Shelna dengan penuh cemooh.

Shelna menggeram dalam diam, merasa enggan melakukan tindak pembelaan meski sadar bahwa dirinya-lah yang dimaksud oleh Alyssa. Tidak. Ia tidak akan mau mengotori tangannya hanya untuk bertengkar dengan gadis jalang itu. Terlihat lebih sia-sia daripada merasa direndahkan bukan?

"Dia Shelna, cewek baru gue." Intonasi Dimi berubah dingin saat Alyssa tak henti merapatkan tubuhnya.

Setidaknya itu lebih baik dibandingkan pembantu. Shelna menghela napas lega.

A Secret Between Us ✓ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang