I Miss You (6)

113 9 1
                                    

Pria yang diketahui bernama Steven ini terlihat seperti orang yang tidak waras bagaimana ia tidak waras jika malam ini udara benar benar sangat menusuk tulang , tapi pria ini hanya memakai pakain yang tipis juga senyuman dibibirnya yang tak pernah hilang .

"Moon chae won kupikir kau benar benar mirip dengannya tapi ternyata aku salah" Steven menatap sang luna yang memancarkan kecantikannya diatas sana . Steven mengingat bagaimana ia dan 'dia' bertemu untuk pertama kalinya dan membuatnya membuang kata jijik pada manusia karena gadis itu , malam yang sama dengan malam ini malam yang membuat sang luna bahagia dan malam itu juga ia bertemu dengannya .

Masa Lalu .

Sekumpulan manusia atau harus kita sebut manusia srigala yang berkumpul disebuah bukit yang didepanya mengalir sebuah sungai yang airnya sangat jernih , salah satu dari mereka mengawasi sungai itu dengan pandangan yang bosan .
Seseorang menepuk pundaknya pelan dan dia duduk disamping tanpa memperdulikan sepasang mata yang menatapnya tajam .
"Hai , stev kenapa kau melamun sedang melamunkan siapa lunamu" tanya pria asing itu .
"Ini bukan urusanmu Lionel" balasnya sakrakatis
Pria itu lionel , menghela napas saat mendengar jawaban dari seorang pria yang sudah dianggapnya sebagai adiknya ini .
"Aku tau apa yang kau fikirkan karena aku sudah mengenalmu sejak kecil stev , dan juga soal pemimpin kita yang membahas lunamu aku serahkan semuanya padamu" Lionel segera pergi dari sana saat seorang dari kelompoknya memanggil namanya ia beranjak pergi setelah menepuk pundak sang adik.

Gadis itu berjalan sendirian ditengah hutan yang gelap tapi ia bisa melangkahkan kakinya karena sang luna mau masih bersinar diatas sana .
"Jika bukan karena umma aku tak akan mau begini , ini sangat menyeramkan" ia menatap sekeliling dengan pandangan mata yang memancarkan ketakutan .

Auuuuu , suara lonlongan srigala membuatnya menpercepatkan langkahnya agar bisa sampai kerumah tapi karena cahaya yang tidak terlalu terang membuat langkahnya terhambat karea kakinya yang tidak sengaja menyentuh akar pohon yang muncul kepermukaan .
Ackh , ia meringis saat kakinya terluka dan mengeluarkan darah yang tidak sedikit .
Hiks hiks hiks ia menangis pelan saat merasakan kakinya berdenyut sakit .
Auuuuu , suara srigala itu terdengar lagi dan mebuat Chaerin nama gadis itu makin ketakutan .
Chaerin mencoba melangkahkan kakinya yang berdenyut sakit agar bisa cepat pulang , dia menyerer kakinya sebisa mungkin tapi itu malah mengakibatkan luka pada kakinya semakin besar dilihat dari ceceran darah yang menetes keluar dan hanbok yang digunakanya berubah warna merah darah .

Sreet sreet sreet suara rumput yang bergesak menambah aura kelam dalam hutan ini , chaerin benar benar kesakitan apa lagi sepertinya ada seseorang yang terus saja memperhatikan langkahnya tapi ia tidak tau dari mana datangnya .
Ackh , charerin terjatuh karena ia benar benar tidak sanggup lagi jika harus berjalan dengan kaki yang terluka parah .
"Umma aku mau pulang hiks aku takut hiks hiks"
Srret bruuk , suara tarikan dan tubuh yang terjatuh membuat chaerin harus memproses semuanya yang terjadi dengan kecepatan penuh . tiba tiba saja tubuhnya ditarik dan dijatuhkan diatas seekor srigala yang sangat besar , ia ingin berteriak tapi ia takut kalau srigala ini akan marah dan membuatnya jadi santapan malamnya .
"Jangan takut aku akan mengantarmu pulang" chaerin terkejut bagaimana seekor srigala bisa bicara layaknya manusia .
Tapi ia mengurungkan niatnya saat matanya melihat kedepan ya , itu rumahnya ternya srigala ini benar benar mengantarnya pulan tanpa menyakitinya sedikitpun .

Masa depan .

"Hei hei yak yak apa kau mendengarku" suara teriakan yang menyakitkan telinganya membuat ia tersadar dari masa lalunya .
Steven menoleh kesamping yang didapatinya wajah seseorang yang amat dikenalnya , seorang yang mencuri hatinya baik dulu maupun sekarang .
"Apa"
"Aku memanggilmu dari tadi tapi kau tak mendengarku apa kau tuli"
Steven rasanya ingin tertawa saat mendengar kata kata itu yang benar saja srigala level tinggi sepertinya tuli jangankan disekitarnya suara yang jaraknya beratus ratua kilo meter dari tempatnya berdiri ini saja ia bisa mendengarnya dengan sangat jelas .
"Mau apa kau memanggilku , dan bukannkah aku bilang jangan pernah keluar kamurmu tanpa seijinku"
Chae won mundur kebelakang saat suara laki laki didepanya ini naik beberapa oktaf ,
"Maaf aku lapar makanya aku keluar , apa kau benar benar berniat membunuhku ha kau tidak memberiku makan tidak boleh aku keluar jika begini aku akan mati" Chae won sekarang benar benar kesal bagaimana mungkin ia tidak diberi makan setidaknya kalau menculiknya harus diberi makankan .
Steven berjalan mendahuli chae won yang diikuti olehnya .
"Setidaknya aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu"
Chae won yang mendengarnya hanya mengerutkan keningnya
"Kesalahan , kesalahan apa" tapi tidak dibalas pria itu .

Disebuah rumah yang terlihat mewah terdapat dua orang pria yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang terlihat sangat serius ,
"Bagaimana mungkin dia bisa menemukanya"
Teriak salah satu pria itu
"Aku tidak tau tapi kau jangan melupakan telinga seorang srigala , Max"
"Tidak akan aku biarkan dia menyakitinya untuk yang kedua kalinya"
Max menatap sebuah lukisan seorang gadis yang terlihat cantik dengan pakaian yang sangat pas melekat ditubuhnya juga senyuman manis yang membuatnya jatuh cinta padanya untuk yang kesekian kalinya .

Disebuah rumah yang terlihat mewah terdapat dua orang pria yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang terlihat sangat serius ,"Bagaimana mungkin dia bisa menemukanya"Teriak salah satu pria itu "Aku tidak tau tapi kau jangan melupakan telinga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc..............




See you next time n good bye....

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang