I Miss You (22)

43 5 0
                                    

Sudah 2 bulan yang lalu peperangan itu terjadi .
Kini yang ada hanya tawa bahagia yang selalu kelar dari celah bibir kedua gadis ini .

Mereka berjalan beriringan berdua atau bertiga ah tidak tapi berempat .
Dua gadis ditambah satu pria juga satu pria yang tak terlihat oleh mata semua orang tapi bisa dilihat oleh salah satu gadis tersebut .

"Hm , kau tu Max eomma ku ingin bertemu dengan mu"
Chae Won menundukkan kepalanya menatap langkah kakinya yang berjalan kedepan .

"Wah wah ada apa ini"
Jisoo menaik turunkan alisnya menggoda sahabatnya itu.

"Apaan sih Jisoo , aku gak tau apa mau eomma .
Karena eomma tak memberi tau padaku"
Chae Won tambah menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu .

"Baiklah aku akan datang"
Max mengacak rambut kekasihnya itu sayang .

Kalian tak salah baca sekarang ini Chae Won sudah sah menjadi kekasih Max pangeran vampire tampan itu .

.
.
.

Jisoo melangkah sendirian pulang menuju rumahnya tapi itu jika kalian yang melihatnya .
Sebenarnya ia tidak sendirian dia sedang ditemani oleh seorang pria yang tak terlihat karena pria itu menggunakan jubah hitam tak terlihat .

"Hei Jisoo apa kau tau kenapa eommanya Chae Won memanggil Max"
Tanya pria itu atau Jack

Jisoo memutar matanya malas .

"Jika aku tau aku akan memberitahu mu , tapi masalahnya aku tak tau"
Jisoo kesal sudah tau hari ini dia lelah karena banyak tugas dari dosen killer itu , dan ditambah Jack yang selalu mengikutinya dan bertanya banyak hal sejak pertama menginjakkan kakinya di kampusnya .

"Apa maumu , katakan aku benar benar lelah Jack "
Jisoo sudah capek hati dan pikiran ditambah tubuhnya juga butuh istirahat.

"Apa maksudmu"

Jisoo menghela napas pelan , menghadapi vampire satu ini benar benar butuh tenaga ekstra .

"Kau , sejak pagi mengikuti bertanya ini dan itu .
Itu membuat ku kesal aku butuh istirahat , tubuku benar benar lelah apa kau tau"

Sudah cukup Jisoo tak tahan lagi , peduli setan jika dulu dia adalah Lunanya vampire ini .

Bukanya menjawab Jack malah mengangkat tubuh Jisoo seperti pengantin dan membawanya terbang dengan kecepatan diatas rata rata .

"YAK , apa yang kau lakukan turunkan aku cepat turunkan"
Jisoo memukul tubuh Jack dengan kuat tapi itu tak membuat Jack menghentikan langkahnya untuk melompati atap rumah dari yang satu kesatunya .

"Diamlah , katanya tadi kau capek dan butuh istirahat .
Jadi dari pada membuang waktu aku lebih baik membawa mu seperti ini bukankah ini membuat waktumu semakin banyak "

Jack tak menghiraukan pukulan yang terus dilayangkan oleh Jisoo , ia terus melompati atap rumah orang dengan cepat .

Tapi langkahnya berhenti tepat di atap rumah Jisoo dan langsung melompat turun .
Kemudia melompat lagi masuk kedalam kamar Jisoo melewati sebuah jendela yang dibuka oleh Jisoo .

Tap , pijakan dilantai membuat Jisoo buru buru turun tapi itu membuatnya terhuyung kebelakang .
Kalau tubuh Jack tak repleks menangkap nya maka sudah dipastikan Jisoo akan jatuh kealntai dengan suara yang cukup keras .

Cukup lama mereka dengan keadaan ini , hingga kesadaran Jisoo mengambil alih pikiran nya .

"Te-terima kasih "

"Tak perlu berterimakasih padaku .
Ada seseorang yang mengatakan padaku dalam cinta tak ada kata maaf dan terima kasih".

Deg deg deg , entah kenapa jantung Jisoo memiliki kecepatan berdetak lebih kencang .

Ia tau dan paham siapa yang mengatakan itu , karena dia sendirilah yang mengatakanya saat dirinya masih bersama Jeon Boram .

.
.
.

Disebuah rumah sederhana tapi hangat akan kebersamaan .
Max duduk disamping Chae Won yang sedang memperhatikan eommanya menaruh berbagi jenis makanan didepan mereka berdua .

"Jadi anda yang bernama Max"

Max mengaguk dan tersenyum hangat .

"Ah , anda tampan sekali beruntung sekali putriku menjadi kekasihmu tapi kenapa anda suka pada putriku yang pemalas itu"

Eomma Chae Won menepuk pundak putrinya keras .

"Eomma aku tak seperti itu"

"Itu benar , kau bahkan tak bisa bangun pagi untuk membantuku .
Dasar kau ini"

Max hanya tersenyum memperhatikan ibu dan anak itu , ia jadi ingat semua kenangan yang terjadi antara dia dan ibunya .

"Ada apa "

"Tidak apa aku hanya merindukan ibuku"

"Mulai sekarang aku adalah eommamu juga , karena kau kau menikahi putriku kan"

"Eomma"

Hahahaha

.
.
.



TBC ....................

See you next time and good bye ............


Tinggal beberapa chapter lagi cerita ini akan tamat .
Aku nulisnya ngebut karena takut sinyalnya eror lagi .

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang