I Miss You (5)

123 10 2
                                    

Sebuah rumah mewah yang bergaya eropa berditi begitu gagah diantara bangunan yang lainnya .
Didalam sebuah kamar yang megah terdapat seorang gadis yang masih memejamkan matanya seolah olah ia tidak mau membukanya lagi .

Enggh , suara lenguhan membuat pria yang berdiri disana memperhatikan gadis itu dengan mata hitam sekelam malamnya , mata yang memancarkan cahaya kehidipunan itu terbuka secara perlahan .
Sang pemilik mengerjapkan matanya untuk membiasakan cahaya yang masuk dalam retinaya .

Ia menoleh kekanan dan kiri tapi sedetik kemudia ia membangunkan tubuhnya dengan cepat yang mengakibatkan kepalanya sakit , ia memegangi kepalanya yang pusing saat rasa sakit itu mulai menghilang ia melihat sekelilingnya dan terkejut untuk sekian kalinya karena yang ia tau ini bukan kamar miliknya .
Mana mungkin kamar semegah ini menjadi miliknya .
"Kau sudah sadar" suara yang membuat ia menolehkan kepalanya pada sang suara dan mulai memperhatikan wajah milik seorang pria yang berdiri dekat jendala itu .
Matanya membulat karena mulai mengingat siapa pria itu , pria yang membuat ia tidak sadar juga pasti pria yang membawanya kemari .

Pria itu berjalan mendekat ia yang didekati pria misterius itu mulai memundurkan tubuhnya tapi berakhir pada sandaran kasur tempat ia berbaring .
"Si--siapa kau mau apa kau" tanya dengan nada yang bercampur menjadi satu
"Aku" pria itu menunjuk dirinya sendiri dan mulai tertawa tawa yang menggema dalam kamar ini membuat ia tak nyaman apa lagi aura yang dikeluarkan pria itu benar benar sangat dingin .
"Kau tidak perlu tau siapa aku , setidaknya untuk sekarang" kata pria itu yang mendudukan dirinya diujung kasur ini .

Chae won yang memperhatikan pria itu dari atas sampai kaki hanya dibuat takjub dan sedikit takut , ia takjub karena ada pria yang begitu tampan dan ia juga takut karena mata hitam itu terus menatapnya tanpa berkedip .
"Tapi kenapa kau membawaku kemari" tanya penasaran pria yang bahkan ia tidak tau siapa namanya membawa ia kemari sedangkan sang pelaku tidak mau memberi tau ia siapa indentitasnya .
"Aku hanya penasaran , kalau gadis yang kutemui ratusan tahun yang lalu ternyata telah lahir kembali" perkataan pria itu membuat chae won bingung gadis ratusan tahun yang lalu lantas apa hubungan dengannya .

Saat chae won yan dipenuhi dengan pemikiranya pria itu tertawa .
"Jangan dipikirkan , karena otakmu yang kecil itu pasti tidak sanggup" serunya meledek chae won , yang diledeka merengut tidak suka .
"Bisakah aku pulang" katany pelan jujur ia tak sanggup jika terus menerus berada dalam satu tempat dengan pria asing yang memiliki aura mistis ini .
"Kau mau pulang , tapi sayangnya tidak bisa" ia mendekatkan dirinya pada chae won untuk membuat gadis itu mengerti kalau ia tidak bisa pulang setidaknya belum , karena masih ada yang ingin ia cari dari gadia yang dulunya adalah seseorang yang ia sukai .
"Kenapa apa salahku , kita bahkan tidak pernah bertemu apa lagi saling kenal" ia mulai berani mengatakan dengan suara keras ia tidak peduli jika pria ini memarahinya .
"Sudah aku bilang bukan , kau memang tidak pernah bertemu denganku apa lagi mengenalku . tapi aku sudah pernah bertemu denganmu bahkan sering jika untuk saling mengenal kita sudah saling kenal bahkan lebih dekat" pria itu menyilangkan tangannya didepan dadanya dan memandang chae won tajam .

Sedangkan yang ditatap dengan tajam hanya diam ia tidak bisa berkata kata lagi , seolah olah seluruh jiwanya tersedot kedalam mata hitam itu .
"Dari pada kau bertanya yang kau tidak tau jawabanya , lebih baik kau diam dan jadilah anak yang baik mengerti" setelah mengatak itu pria teraebut pergi dan keluar dari kamarnya .
"Setidaknya dia memberi tau namanya , biar aku tau---"
Cleck , suara pintu yang dibuka membuat chae won menoleh kearah pintu yang didapatnya adalah kepala yang dikenanya .
"Namaku Steven , ingat itu"

Tbc........

See you next time n good bye.......

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang