I Miss You (13)

59 6 0
                                    

"Jack , jadi namanya jack"

"Kau sudah bisa mengingatkukan dan kau juga pasti tau namakukan"



Dua pasang anak manusia ah tapi hanya satu yang benar benar anak manusia .
Duduk bethadapan disebuah cafe tidak jauh dari tempat mereka bertemu .
Jisoo menatap pria yang bernama jack itu dengan pandangan menusuk .
"Berhentilah menatapku seperti itu"
Jack mendengus tak suka saat gadis didepannya hanya memutar kedua bola matanya malas .

"Ada hubungan apa kau dengan diriku dimasa lalu"
Jisoo menatapnya dengan pandangan penuh selidik .
Hahahaha
"Dirimu dimasa lalu ? , biar kuperjelas aku ada hubungan apa dengan Joen Boram itu bukan urusanmu . dan satu lagi kau dan dia tak bisa disamakan"
Jack tersenyum mencemooh saat ia melihat kedua tangan jisoo terkepal dengan saat erat dibawah meja cafe tempat mereka berdua .

"Ini memang bukan urusanku , tapi aku hanya ingin tau saja apa tidak boleh . atau kau memang tak bisa melupakanya dan ditambah dengan wajahnya yang mirip denganku , aku benar bukan"
Sekarang giliran jisoo yang menyeringai disaat tubuh laki laki dihadapanya ini menegang .
"Kau..."

"Oopss , aku lupa kalau waktuku sudah habis"
Jisoo melangkahkan kakinya keluar cafe dengan tertawa terbahak bahak saat melibat wajah jack yang terlihat kesal karena pembicaraanya ia potong .

Skip kantor tempat jisoo bekerja .

"Hai , jisoo"
Salah satu temanya yang bernama Song Jien menyapa saat ia melewati meja wanita yang sedang hamil besar itu .
"Hai juga jien , kau belum mengambil cuti kerja . bagaimana jika kau melahirkan dijalan atau kau tiba tiba saja melahirkan dilift atau yang lebih parahnya lagi kau melahirkan saat dikamar mandi"
Hahahaha
"Jisoo kau berlebihan sekali , ini terakhir kalinya aku bekerja disini . besok adalah cutiku hari ini aku hanya memberikan proposal ini pada bos"
Jisoo mengaguk paham .

Jisoo mendudukan dirinya dikursi tempat ia bekerja .
Pssttss , suara bisikan dari arah belakang tubuhnya membuat ia menolehkan kepalanya kesumber suara .
"Apa"

"Jangan galak galak , nanti cantiknya hilang lho"
Gadis dibelakangnya ini benar benar membuat jisoo harus menambah kadar kesabarannya .

"Kau mau apa"

Gadis itu tersenyum dan mencondongkan tubuhnya kedepan untuk lebih dekat dengan jisoo tapi karena tindakanya itu membuat jisoo memundurkan tubuhnya kebelakang .
"Aku ingin memberikan informasi padamu"
Gadis itu menaik tirunkan kedua alisnya menggoda jisoo .

"Apa , aku tidak punya waktu pekerjaanku banyak"

"Kau tau tidak kalau .... Bos kita itu suka pada temanmu"

Jisoo menghela napas karna berita itu bukan hal yang baru bagi dirinya , karena ia sudah tau dilihat dari gestur tubuh sang bos yang akan berubah jika didepa temanya .

"Aku sudah tau"

Hahaha , gadis itu tertawa .
"Kenapa kau tertwa"

"Yang hanya kau tau bos menyuka temanmukan tapi kau tak tau kalau ternyata bos itu sudah menikah dan memiliki anak"
Seketika tubuh jisoo langsung memutar 180° saat gadis itu bilang bahwa bos mereka sudah menilah dan lebih parahnya lagi sudah menjadi appa .

"Kau pasti tidak tau kan dilihat dari gerak gerikmu"

"Dari mana kau tau"

"Dari mana aku tau itu karena aku dan istri bos kita itu satu jalan"

"Aku tak mengerti"

"Maksudku adalah rumahku dan rumah istri bos kita itu hanya dibedakan satu rumah "

"Kau tidak bohong"

"Potong lidahku jika aku berbohong"

Jisoo tak bisa konsentrasi saat kata kata itu terus terngiang didalam otaknya , bagaimana jika temannya tau bahwa pria yang selama ini disukainya ternyata suami dan appa orang .

Perumahan elit yang hanya diisi oleh kaum yang berada .
Puk , seorang pria menepuk pundaknya pelan .
"Oh , max ada apa"
Max menatapa sahabatnya sejak kecil dengan lembut .
"Jangan menatapku seperti itu aku masih normal"

"Siapa juga yang suka padamu , aku masih suka rinrin"

"Rinrin yakin?"

Max menatap jack tak mengerti dengan kata katanya barusan .
"Apa maksudmu"

"Maksudku adalah aku tak yakin jika rinrin masih mengusai singgasana hatimu"

Max terdiam dia juga tak mengerti tentang dirinya dia memang masih atau sangat mencintai gadis yang selama ini mengusai hatinya , tapi ia tidak bisa memungkiri juga bahwa hatinya mulai terbuka dengan sosok gadis yang memiliki wajah yang sama dengan rinrinya .

Puk , sekarang giliran jack yang menepuk pundaknya cukup keras .
"Kau tau max , nasib kita sama"

Saat jack ingin berdiri max menghentikannya demgan pertanyaan yang tidak bisa ia jawab untuk sekarang ini .
"Bagaimana jika mereka tau kalau kita suka pada mereka hanya wajah mereka yang mirip dengan seseorang yang kita cintai dimasa lalu , apa yang harus kita lakukan aku bahkan tidak tau apa yang harus aku katakan jika dia bertanya"

"Pertanyaanya adalah apa kau sudah mengutarakan isi hatimu , max"

Max terkejut dengan pertanyaan dari temannya itu  karena sampai sekarang ia belum mengatakanya tapi ia juga tak tau apa gadis itu memiliki perasaan yang sama dengannya juga .

"Aku kembalikan pertanyaan itu padamu"

"Max kau ...."

"Aku tau dari cara kau menatapnya dengan cara yang berbeda , ingat jack mereka berdua memiliki wajah yang sama dengan seseorang dimasa lalu kita"

"Maxxxxx..."

Tbc...................

See you next time n good bye........

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang