I Miss You (21)

46 6 0
                                    

Sudah 1 Minggu mereka berlari tanpa arah tak jelas .
Jika mereka manusia mungkin mereka sudah lama mati karena kelelahan untung saja mereka bukan manusia hingga saat ini mereka masih bisa bernafas .

Kastil yang bernuansa gotik berdiri begitu megah ditengah tengah hutan yang lebat .
Pantas saja banyak orang yang tak mengetahui kalau didalam hutan yang katanya angker menyimpan sebuah kastil megah .

Suasana yang begitu pekat dengan kehidupan malam bukan seperti cafe yang selalu menyediakan jasa layanan cinta satu malam itu .
Kehidupan malam yang mana disini begitu pekat dengan aura mistis , tentu saja karena penghuninya semua mahkluk imortal atau makhluk tak punya nyawa tapi masih bisa hidup .

.
.
.

Jisoo berdiri paling depan dengan pedang warnah merah menyala berada digenggaman tangan kanannya .

"Apa nona putri yakin dengan ini semua"
Wanita yang sudah mengasuh reinkarnasi putri Jeon Boram selama berada di kastil ini itu bertanya dengan gelisah .
Bukan karena ia tak mau ikut dalam perang ini , tapi ia tau kalau perang inilah yang pernah menggambil nyawanya dulu saat ia masih menjadi Jeon Boram .

"Aku tau apa yang dikawatirkan dirimu , tapi ini satu satunya cara agar aku dan temanku bisa keluar dari tempat ini"
Jisoo menatap menatap gedung didepannya dengan yang tak tau harus apa .

"Tapi ..."

"Ayo pergi"

.
.
.

DEG

DEG

DEG

Jack menekan dadanya yang berdetak tak beraturan .
Ia masih ingat kalau jantungnya sudah lama tak berfungsi tapi kenapa ini , ada apa dengan jantungnya saat ini .

Ackh , ia jatuh ketanah dan meringis sambil mencengkram bajunya kuat .
Keringat mengaliri dahinya hingga basah .

"Jack ada apa denganmu"
Max yang mendengar suara jatuh dan ringisan kesakitan berhenti berlari dan menoleh kebelakang .
Ia begitu terkejut saat matanya melihat sahabatnya terduduk dengan raut wajah kesakitan .

"A-aku tak t-tau , ini sakit"
Jack masih menekan dadanya kuat untuk meringankan rasa sakit didadanya .

.
.
.

Kumpulan manusia atau hanya Jisoo saja yang masih manusia , dengan pakaian serba hitam dengan kepala yang ditutupi hanya mata merah mereka saja yang terlihat tapi hanya mata Jisoo yang hitam .

Tak menunggu waktu yang lama pemilik kastil yang menghuninya keluar dengan sombongnya diikuti oleh beberapa orang yang berjumlah banyak jangan lupakan mata mereka juga merah .

"Sudah berapa lama kau menungguku Jeon Boram ah atau reinkarnasi nya"
Laki laki itu membuka tudungnya hingga semua orang bisa melihat dengan jelas wajah tampannya .

"Cih , ternyata kau rupanya .
Katakan dimana kau menyembunyikan Chae Won"
Jisoo langsung bertanya tanpa mau basa basi .

"Langkahi dulu mayatku baru kau bisa membawanya pergi dari sini"
Pria itu menyeringai dan Jisoo hanya berdecih melihatnya .

Dan tak menunggu waktu lama peperangan yang dialami masa lalu terulang untuk kedua kalinya hari ini , dengan tawanan orang yang sama dan pelaku yang sama juga .
Tapi apakah korbannya juga sama seperti masa lalu .

.
.
.

Max dan Jack masih berlari dengan kecepatan diatas rata rata dan kali ini kecepatan mereka menjadi lebih cepet .

Hingga mata mereka hampir bisa melihat sebuah kastil megah dan beberapa pilar yang menjulang tinggi .

Mereka sampai tapi apa yang mereka lihat juga sama dengan apa yang mereka lihat dimasa lalu , peperangan yang menewaskan banyak bangsa vampire tersaji didepan mereka .
Mungkin vampire tak bisa mati karena cahaya matahari tapi bangsa vampire memiliki kelemahan pada dirinya .

Jack terduduk dengan air mata yang mengalir dengan deras .
Ia terlambat lagi untuk yang kedua kalinya .

"JISOOOO ...."

"Apa"

Jack menoleh dan mendapati seorang gadis cantik tapi pendek dengan baju yang berlumuran darah hitam (vampirekan bukan manusia jadi aku buat darah mereka warna hitam bukan merah) .

"Ji-jisoo kau .."

Grep , Jack langsung memeluk gadis itu erat seolah olah takut kehilanganya untuk yang kedua kalinya .

Hiks hiks hiks

"Kupikir vampire bodoh seperti mu tak bisa menangis he"
Jisoo mengejek laki laki yang masih memeluknya ini erat .

Jack memegang kedua pundak Jisoo erat .

"Hei , apa kau pikir kami para vampire tak memiliki perasaan .
Tentu saja kami punya hanya saja kami tak memperlihatkanya"
Jack memalingkan mukanya yang memerah .

Jisoo menatap pria disampingnya .

"Masuklah ia menunggumu"
Jisoo mengisyaratkan agar Max masuk kedalam kastil itu .

Max langsung mengiyakan dan buru buru lari kedalam .

.
.
.

Chae Won meringkuk kan dirinya diatas kasur dengan rapat .
Ia bisa mendengar keributan diluar sana tapi ia tak bisa untuk melihatnya karena disini satu satu jalan keluar hanya pintu yang menjulang tinggi .

Brak , pintu yang terbang hingga menghantam dinding membuat Chae Won ketakutan .
Ia menoleh kearah pintu yang sudah terbuka dengan sempurna .
Tapi tidak ada orang disana , ia hanya bisa melihat bayangan sosok pria tinggi saja .

Deg , Chae Won langsung berlqri kearah laki laki itu saat ia tau siapa yang datang menyelamatkanya .

Bruk , ia langsung menghamburkan dirinya kelakukan pria itu .

"Kau aman sekarang "
Pria itu Max mengelus kepala Chae Won pelan untuk menenangkan gadis itu yang menangis didanya .

.
.
.


TBC ........................

See you next time and good bye ..............

Maaf jika aku lama afdet , karena otak saya belum saya tebus .

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang