I Miss You (19)

41 8 0
                                    

Jisoo menatap pantulan dirinya didepan cermin dalam diam .
Ia menghela napas untuk menghilangkan rasa gugup yang menghinggapi hatinya .

"Nona putri , semua ada pada genggamanmu .
Jika nona putri ingin mengetahui dimana keberadaan temanmu , maka nona putri harus membantu kami menghabisi vampire klan Alxander " .

Jisoo berbalik arah menatap pria yang berpakai seprti bangsa eropa kuno .

"Aku tau , kau tak perlu mengatakkanya untuk yang kedua kalinya "
Jisoo bersedekap didada dan tersenyum merehmekan .

Terlihat kedua tangan pria itu terkepal erat hingga buku jarinya membiru .
Ya , dia kan makhluk imortal jadi mana ada aliran darah dalam nadinya .

.
.
.

Chae Won menarik narik rantai yang berada di kakinya siapa tau rantai itu bisa lepas .
Tapi usahanya hanya tinggal kenangan , rantai itu masih melingkar dengan indahnya disana .

"Seberapa besar usahamu , rantai itu tak akan putus sampai kau mau menikah denganku"

Chae Won berdecih dan masih melakukan hal yang menurut pria dihadapannya itu sia sia saja .

"Aku tak butuh ceramah darimu , karena sampai kapanpun aku tak akan mau menikah denganmu .
Lebih baik kau bunuh saja aku"

Grep , setelah mengatakanya dagu Chae Won dicengkaram oleh kedua tangan besar laki laki itu .

"Aku sudah bersikap baik padamu tapi ini balasanmu , baiklah kalau itu yang kau mau .
Nikmatilah sisa hidupmu dikamar ini"

Pria berjubah hitam itu berjalam keluar dari kamar Chae Won dengan membanting pintu dengan sangat keras .

Chae Won hanya bisa menangis meratapi nasibnya sekarang ini .

.
.
.
.

Jack berlari dengan kencang saat penciumanya mendeteksi keberadaan dari Jisoo .
Sedangkan dibelakangnya Max mengikuti Jack dengan tidak kalah cepatnya .

Jack bisa mengingat bagaimana saat saat pertama kali dirinya mulai mencintai putri Jeon Boram yang sekarang menjadi gadis cerewet yang tidak bisa berhenti ia pikirkan .

Flashback .

.
.

Boram bersembunyi disekitar rerumputan yang menjulang tinggi agar para prajurit kerajaanya tak menemuinya .

Pluk , satu tepukan membuat Boram menegang .
Iaenoleh kebelakang dengan pelan , dan saat akan berteria telapak tangan besar membungkam suaranya .

Boram diseret mengikuti langkah besar kaki pria misterius itu .

Saat telapak tangan besar itu terlepas dari mulutnya , seketika itu juga Boram langsung memukuli pria itu sambil terus menyumpah serapahinya .

"Yak , dasar pria cabul .
Kau mau apa ha , hingga membawaku kemari"

Kedua tangan mungil Boram digenggam oleh pria itu dengan satu tanganya .
Dan mengangkatnya diatas kepala Boram .

Saat pria misteriua itu membuka tudung jaketnya , mata Boram membulat terkejut melihat wajah pria itu yang ternyata kemarin malam yang menyelamatkan nyawanya .

"Ka-kau"
Kedua tangan Boram dilepaskan dengan pelan dan pria itu tersenyum .

"Ya ini aku"

Boram menatap pria itu bawah keatas .

"Terima kasih sudah menolongku dan apa yang anda lakukan disini"
Boram menatapnya dengan penasaran .

"Aku sedang menghirup udara segar , karena aku sudah menolonhmu .
Maka kau juga harus menolongku"

Boram memutar matanya malas .

"Kamu gak tulus ya bantu aku , mau minta imblan segala .
Ya , baiklah katakan apa maumu"
Boram mentapnya sambil tersenyum .

"Temani aku berkeliling disini"

Boram terkejut ia pikir pintaanya akan aneh aneh , tapi ternyata hanya ini .

"Baik , ayo jalan"

Mereka berjalan beriringan , mengunjungi tempat tempat yang terlihat indah sampai matahari terbenam .

.
.
.

End flashback .

.
.

Jack tersenyum saat mengingat itu semua .

"Jisoo tunggu aku , tak akan kubiarkan mereka menghasutimu untuk yang kedua kalinya"

.
.

Tbc ..........

See you next time n good bye ...........

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang