I Miss You (20)

49 8 0
                                    

Sosok perempuan itu sangat cantik dengan dibalut pakaian pengantin yang terlihat indah .
Gaun warna putih yang memiliki ekor panjang sangat terlihat pas membalut tubuhnya .

Cklek , suara pintu yang dibuka membuat perempuan itu menoleh kearahnya .
Ia tersenyum manis dan menghampiri wanita yang mana itu adalah ummanya .

"Putriku sudah besar , kau tak boleh bangun siang karena kau akan menjadi seorang istri"
Ummanya mengelus pipinya lembut dan ia bisa merasakan kebahagian dari usapan itu .

"Tapi aku tetap akan menjadi putrimukan"
Moon Chae Won nama gadis yang memakai gaun pengantin itu menatap mata ummanya .

"Sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi putri kecilku , sayang"
Mereka berpelukan sebelum suara pintu yang dibanting merusak momen mereka .

"Chae Won ..."

Mereka menoleh dan mendapati seorang wanita yang mereka kenal memakai dress panjang yang tak mampu menutupi perut yang mulai terlihat membesar .

"Jisoo , jangan seperti itu .
Perhatikan jalanmu kau tak membawa nyamuk saja tapi ada dua nyawa lain dalam perutmu itu"
Nyonya Moon memarahi sahabat putrinya yang selalu petakilan tak memandang kondisinya .

"Umma , jangan hanya memarahiku saja tapi marahi juga putrimu .
Calon suaminya sudah menunggu di bawah tapi dia belum juga turun"
Jisoo menyimpangkan kedua tangannya didepan dadanya .

"Ini aku juga mau kesana"
Chae Won tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya .

"Chae Won aku pasti akan merindukanmu , kenapa sih sipucat itu mengajakmu untuk tinggal dibelahan dunia lain .
Maksudku kenapa tidak dinegara ini saja kenapa harus dinegara orang"
Jisoo cemberut dan membuat kedua wanita yang beda umur itu tertawa .

"Jisoo jangan seperti itu , kau sebentar lagi akan menjadi umma .
Dan lihat ini kamu masih seperti anak kecil bagaimana nanti jika anakmu lahir dan melihat ummanya bertingkah seperti mereka "

Bukannya berhenti Jisoo malah semakin merajuk .
Dan mereka hanya tertawa menggodanya .

.
.

Chae Won memasuki ruang pernikahan dengan digandeng appanya .

"Hari ini kau akan menjadi istri pria itu , appa masih ingat saat pertama kali kamu lahir kedunia ini"
Appa Moon mengelus pelan telapak putri satu satunya .

"Appa jangan sedih aku janji jika ada waktu aku dan Max akan mengunjungimu"
Chae Won balas mengelus tangan appanya .

Saat akan menaiki tangga untuk mengucapkan janji setia seumur hidup , Chae Won berhenti berjalan .

Seharusnya Max yang berdiri di sana tapi kenapa pria itu yang ada di sana , bukankah pria itu sudah tewas ditangan Max dan Jack .

Tapi kenapa ini bisa terjadi , Chae Won melangkah mundur saat pria itu berjalan mendekat kearahnya dengan seringai yang sangat mengerikan apa lagi taring yang menyembul dibalik celah bibirnya membuat Chae Won ingin lari .

Tapi entah kenapa ia tak bisa menggerakkan kedua kakinya .

Bruk , ackh .
Suara benda yang jatuh dan erangan kesakitan dipagi hari membuat para burung yang tadinya bertengger rapi didahan pohon depan kamar itu bertebaran pergi entah kemana .

Gadis itu mengelus kepalanya yang tersantuk lantai marmer dengan cukup keras .

"Aish , untung hanya mimpi tapi semua itu terasa nyata"
Chae Won menatap keluar jendela yang baru dibuat oleh pria yang tak ia ketahui namanya kemarin sore itu pun karena ia mengancam akan mengakhiri hidupnya .

"Jisoo kau hiks dimana tolong aku .
Max kumohon cepet lah datang"
Chae Won menggelapkan kepalanya pada lipatan kedua kakinya .

.
.
.

"Chae Won tunggu aku , bertahan lah sebentar lagi"
Jisoo memandang langit pagi dengan mata tajamnya .

"Membunuh bukanlah tipeku tapi jika ingin 'bermain' aku punya permainan yang bagus"

Kata orang darah lebih kental dari air dan mungkin ini yang dimaksud .
Darah keturunan terakhir vampire klan Octavius pada putri Joen Boram juga mengalir pada reinkarnasi nya hingga bisa membuat Jisoo menjadi seperti ini .

.
.

"Chae Rin aku tak akan membiarkan reinkarnasimu mengulangi apa yang terjadi padamu dulu"
Max berlari dengan cepat menyusul Jack yang didepanya .

"Boram aku telah berjanji untuk melindungimu tapi aku gagal , tapi sekarang aku tak akan mengulanginya lagi"
Entah kenapa senyuman lembut milik putri Jeon Boram melintas dibenaknya .

.
.
.

TBC ........

See you next time and good bye ......

(Anggap saja itu gaun yang dipakai oleh Chae Won)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja itu gaun yang dipakai oleh Chae Won)

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang