Vote dulu yuk gais
"Yuna." panggil Hyunrin pelan.
Gue menoleh, "Oh- Hyunrin, ada apaan?" balas gue kikuk, sedikit takut dengan tatapan Hyunrin yang keliatan gak bersahabat.
"Gue mau ngomong sama lo, tapi gak disini."
Uhm? Kenapa perasaan gue mulai gak enak gini? Rasanya kayak De Javu.
"Eh, Eum oke." jawab gue lirih
Hyunrin ngajak gue ke rooftop sekolah, tempat pertama kali gue ketemu sama pemulung ganteng aka Taeyong.
Oke stop, ini bukan waktunya mikirin dia.
Gue berjalan dengan langkah ragu. Badan gue rasanya mulai gemeteran. Perasaan gue udah was-was aja, tiba-tiba gue kepikiran sesuatu. Gimana kalo ntar Hyunrin tiba-tiba jorokin gue dari atas rooftop?
Akh sial mana gue gak bawa handphone lagi. Kalo gini gue harus minta bantuan sama siapa?
Tremble.
Breathless.
I think my trauma is coming again.
"R-rin, ada apa?" Susah payah gue mengeluarkan suara dan itupun terdengar parau.
Hyunrin gak menjawab, dia ngambil sebuah kursi kosong terus duduk disitu, sedangkan gue dibiarin berdiri.
Gue sebisa mungkin gak menatap matanya agar gak merasa terintimidasi. Keadaannya hening, gaada salah satu dari kita yang mulai bicara.
"Lo suka sama Jeno?" Hyunrin melontarkan pertanyaan secara tiba-tiba dan membuat gue yang awalnya menunduk langsung natap ke arah dia.
Gue menggeleng cepat, "N-nggak, kenapa lo bisa mikir kayak gitu?" tanya gue balik dengan sedikit perasaan takut.
Akankah sekarang gue dibully lagi gara-gara seorang cowo?
"Serius?" nada bicara Hyunrin terdengar tidak yakin. "Tapi gue liat kalian berdua deket banget."
"Serius Rin, gue gak suka sama Jeno. G-gue udah punya orang yang gue suka." balas gue dengan jujur, berharap Hyunrin percaya sama omongan gue.
Hyunrin diam sejenak, dia kelihatan berpikir. Gak tau apa yang dipikirin sama dia tapi setelahnya dia kelihatan menghela nafas panjang.
"Renjun?"
Eh? Kenapa jadi tiba-tiba Renjun?
Gue mendadak jadi tukang keong, gak ngerti sama apa yang dimaksud sama Hyunrin.
"Orang yang lo suka itu.. Renjun? Atau gue salah?"
Gue sedikit melotot mendengar pertanyaan yang barusan diajukan Hyunrin. Apa keliatan banget ya?
Melihat reaksi gue yang sedikit gelagapan bin salah tingkah, Hyunrin pun tersenyum lega. Dia berdiri dari kursi yg dia dudukin tadi terus narik gue buat duduk di kursi tadi.
Gak lama dia ketawa yang bikin gue mengernyit bingung. Ini anak kenapa anjir? Ketempelan setannya kak Taeyong?
"Muka lo lucu banget anjir. Kenapa lo kayak ketakutan gitu padahal gue kan cuma nanya lo suka sama Jeno apa enggak." ujar Hyunrin sambil sedikit berkacak pinggang.
Ya lo gatau aja kalo gue dulu punya trauma gubluk.
"Ehehe gue tadi kepikiran, takutnya lo ngapa-ngapain gue kayak di drama-drama gitu." elak gue berbohong, nyatanya gue emang pernah ngalamin hal-hal yang sering terjadi di drama pembullyan.