"cinta itu akan menyakitkan jika hanya kita yang merasakannya"
Keringat dingin membasahi kedua telapak tangan Symponi saat ini. Dibalik wajah tenangnya, Symponi menyimpan rasa khawatir yang besar.
Sudah 10 menit lewat dari waktu yang ditetapkan tapi tunangannya Azzam tak kunjung datang. Apa yang membuat Azzam memutuskan untuk mengendarai mobilnya sendiri sehingga membuatnya terlambat? Pertanyaan itu terus saja menghantui Symponi, sedangkan rombongan keluarganya telah tiba sejak setengah jam yang lalu.
Penghulu yang sudah duduk di depan meja ijab pun sudah mulai bertanya tanya, kemana kah mempelai prianya?
Ayah dan ibu Azzam sudah mencoba untuk menghubunginya tapi ponselnya tidak bisa tersambung sampai saat ini.
Bahkan bisik-bisik tak enak pun sudah mulai terdengar di tengah tengah para undangan yang hadir dan membuat keadaan semakin kacau.
Tak berselang lama datang lah Melodi dengan langkah yang tergopoh-gopoh. Keringat dingin terlihat di dahinya dan nafasnya memburu karena dia harys berlari dari halaman depan rumah sampai ke kamar kakanya, Symponi. Dengan tangan yang gemetar, Melodi memberikan sebuah surat yang di antarkan oleh seorang kurir kepadanya.
Alis Symponi terangkat ketika menerima surat itu dari adiknya, Melodi. Dia berfikir bahwa itu adalah surat dari seorang temannya atau mungkin dari salah seorang keluarga jauh mereka yang tidak dapat hadir pada hari besarnya.
Melodi yang sudah mengetahui isi surat itu memejamkan matanya saat Symponi mulai membuka lipatan surat itu. Dalam hatinya dia bersumpah membenci mereka berdua selamanya. Dua orang brengsek itu harus mendapatkan balasannya.
1 menit lebih Melodi menunggu respon dari sang kaka tapi dia tak kunjung mendengar suara tangisan atau mungkin sumpah serapah yang keluar. Melodi tau bahwa sang kaka adalah seorang wanita yang santun, bahkan saat dia marah besar pada Melodi pun, kakanya tak pernah mengucapkan kata-kata kasar sedikitpun. Tapi untuk masalah ini Melodi berharap kakanya akan meluapkan kekesalannya dengan mencaci maki ke dua orang brengsek itu.
Melodi membuka matanya dan dia dapat melihat wajah sang kakak yang cantik berubah menjadi pucat pasi. Ada air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya. Tak butuh waktu lama untuk genangan air mata itu untuk runtuh dan membasahi wajah cantik Symponi.
Dengan cepat Melodi memeluk sang kakak yang mulai lemas dan tubuh rampingnya terduduk lunglai di lantai.
"Kakak...kakak " panggil Melodi mulai khawatir karena Symponi tak mengeluarkan suara sama sekali.
Diambilnya kembali surat itu dan meletakkannya di nakas.
Melodi menangkup wajah sang kakak yang sudah dipenuhi oleh air mata, "kakak, dengarkan Melodi. Kita pasti bisa melewati ini. Kakak tau kalau mereka tak perlu untuk kakak tangisi" ucap Melodi memancing kakanya untuk bersuara tapi hasilnya nihil. Symponi tetap diam tak bersuara.
Dengan langkah cepat Melodi keluar dari kamar sang kaka dan melangkah menuju ruang keluarga yang sudah disulap menjadi tempat ijab qobul siang ini.
"Abiiii...abiiii" teriak Melodi sambil terus berlari. Semua keluarga langsung datang menghampiri asal suara.
"Melodi, ada apa?" Tanya Fuad dengan wajah khawatir.
Bahkan tak hanya Fuad sang ayah tapi juga Salamah ibu mereka dan keluarga yang lainnya pun ikut menghampiri Melodi.
"Kakak, bi. Kakak" ucap Melodi terputus-putus.
Fuad langsung berlari menaiki tangga untuk melihat putri sulungnya. Begitu kakinya sudah memasuki kamar Symponi, Fuad dapat melihat keadaan putri tersayangnya itu begitu berantakan dengan riasan wajah yang setengah luntur akibat air mata yang terus jatuh dari kedua sudut matanya.
"Symponi, ada apa nak? Cerita sama abi" Fuad memeluk tubuh Symponi tapi anak gadisnya itu tak bergeming sedikitpun.
Fuad melepaskan pelukannya dan melihat dalam ke manik mata Symponi yang terlihat kosong. Segera di angkatnya tubuh sang putri dan meletakannya di atas kasur.
Melodi dan anggota keluarga yang lainpun sampai di kamar Symponi. Semua mata tertuju pada Symponi yang diam dengan air mata yang membanjiri wajah cantiknya.
"Melodi, jelaskan pada abi. Apa yang sebenarnya terjadi?" Ucap Fuad tegas. Salamah menyusul Symponi untuk duduk di atas kasurnya dan kemudian membelai lembut wajah anaknya itu.
Melodi melangkah masuk dan mengambil secarik kertas yang ada di nakas, lalu memberikannya pada Fuad.
Dengan cepat Fuad membaca isi surat itu. Lalu tubuhnya terasa limbung, hingga Adam sepupu dari Symponi gerak cepat menagkap tubuh pamannya itu.
"Ada apa paman?" Tanya Adam penasaran dan kemudian mengambil surat itu dari tangan Fuad.
Seketika tubuhnya ikut menegang, tangannya mengepal kuat.
"Sialan!" Umpatnya kesal.
Bagaimana bisa adik bungsunya Melati mengkhianati sepupunya sendiri. Adik yang dikenalnya santun itu bisa berbuat kejam seperti itu. Adam bahkan bisa merasakan sakit yang dirasakan oleh Symponi saat ini.
.
.
.Satu minggu telah berlalu, berita ini sudah tersebar pada semu anggota keluarga dan para tetangga. Bahkan Mawar, ibu dari Melati jatuh sakit karena mendengar berita ini, rasa kecewa dan malu membuat tubuhnya tak berdaya. Semua anggota keluarga merasa terpukul akan berita buruk ini.
Tidak pernah ada sebelumnya dalam sejarah keluarga mereka ada yang berkhianat sekejam ini.
Adam bahkan harus bolak balik untuk melihat keadaan Symponi yang masih tetap diam tanpa berbicara sedikitpun. Adam dan keluarga juga berkali kali meminta maaf atas kelakuan Melati yang benar-benar memalukan. Bahkan Adam sampai saat ini tidak bisa menghubungi adik bungsunya itu.
Keluarga Azzam juga tidak ada yang tau kemana mereka pergi. Tak ada pesan apapun dari Azzam. Ayah Azzam juga jatuh sakit. Perbuatan anak laki lakinya membuatnya kecewa sekaligus malu.
Melodi menatap nanar ke arah sang kakak, Symponi nya yang dahulu ceria kini terlihat pucat dan menyedihkan.
Dalam hatinya dia bersumpah akan melakukan yang lebih kejam dari ini jika dia bertemu dengan dua orang brengsek itu.
.
.
.Bagaimana bagian awal cerita ini??
Menarik ga ??Semoga cerita baru ini bisa menghibur yaa.
Dan kapan ini akan Update lagi??
Jawabnya masih belum tau. Karena bunbun kan masih ada beberapa cerita yang masih dalam status on going juga jadi ini tidak ada jadwal pasti kapan akan update yaa^^Makasih
Salam manis dari aku
Minmiee
Banjarbaru, 18 Des 17
KAMU SEDANG MEMBACA
Symponi (SELESAI)
RomanceDitinggalkan dan dikhianati. itu yang yang dialami oleh Symponi Cahaya Dhuha. Tepat dihari pernikahannya, saat para undangan sudah hadir Symponi mendapat surat yang berisi tentang sebuah pengakuan dan permintaan maaf dari tunangan dan sepupunya. Ha...