Bagian 3 ( Depresi? )

12.4K 1K 50
                                    

Maafkan kalau ada typo yaa ^^

Sekembalinya dari kampus Melodi, Symponi kembali diam dan tak merespon apapun yang di ucapkan oleh adiknya.

Rasa khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Melodi melapor pada abi nya tentang kejadian yang baru saja terjadi.

Dengan penuh kasih sayang Fuad dan Salamah mengajak Symponi untuk berbicara tapi hasilnya nihil. Symponi tetap diam dan pandangannya kosong.

Salamah menagis dalam pelukan Fuad, "bi, ini kenapa? Symponi kenapa, bi?"

Dengan hati yang sama sama sakitnya, Fuad mengelus punggung Salamah agar istrinya ini menjadi lebih tenang, "kita akan bawa Symponi pada ahlinya, mi"

"Tapi Symponi ga kenapa-napa kan, bi?"

"Insyallah, Symponi kita pasti kuat" Salamah mengangguk dalam pelukan Fuad.
.
.
.

"Jadi ada apa dengan anak kami, dok?" Tanya Fuad dengan wajah khawatir. Hari ini mereka membawa Symponi ke dokter jiwa, dr. Rudi

dr. Rudi menatap Fuad dan Salamah secara bergantian. Setelah melakukan beberapa tes, hasilnya sudah dapat diketahui. " Symponi mengalami depresi, bu, pa dan kita harus segera melakukan penanganan untuk Symponi" jawab dr. Rudi prihatin.

Tubuh Salamah yang bersandar pada kursi menjadi tegang dengan jari yang mengenggam erat kemeja milik Fuad, " depresi dok?"

dr. Rudi mengangguk, " depresi bisa terjadi karena beberapa faktor bu dan Symponi mengalami itu karena dia merasakan kehilangan yang begitu besar dalam hidupnya, sehingga membuat dirinya tak sanggup untuk menerima kenyataan"

Tubuh tegang Salamah menjadi melemah dan punggungnya kembali tersandar pada kursi. Mendengar putrinya mengalami depresi membuat hatinya ikut hancur. Salamah tak menyangka jika cinta Symponi pada Azzam sebesar itu sehingga membuat akal sehatnya tak berfungsi.

Kedua tangan Fuad pun saling bertaut kuat, jika dia dihadapkan kembali dengan Azzam, mungkin dengan berkali-kali hantaman pada wajah lelaki itu pun takkan bisa menutupi rasa sakit yang di rasakan oleh keluarga, bahkan putrinya Symponi.

Dia menyesal karena pernah begitu percaya menyerahkan hati putrinya pada Azzam yang ternyata sangat brengsek itu. Tidak akan ada orang tua yang sanggup melihat keterpurukan anaknya karena ulah laki-laki tak bertanggup jawab seperti Azzam itu.

"Lakukan yang terbaik dok, saya percayakan putri saya pada anda"

dr. Rudi mengangguk, "mulai besok kita sudah bisa mulai pengobatan untuk Symponi"

Salamah memajukan tubuhnya, "buat putri saya kembali dok, saya mohon" pintanya dengan air mata yang mulai menumpuk pada kedua sudut matanya.

"Insyallah bu, kita kan lakukan yang terbaik. Jangan lupa berdoa, karena segalanya datang dariNya dan hanya diriNya jugalah yang akan kembali menyembuhkan" Salamah mengangguk setuju.
.
.
.

Setelah dari tempat praktek dokter, Salamah kembali menuntun Symponi untuk merebahkan tubuhnya diranjang. Dengan hati-hati ibu dua anak itu meletakan kaki Symponi ke atas ranjang dan menyelimutinya hingga pinggang.

Tak ada respon apapun dari Symponi selain menurut kemana pun mereka membawanya. Sama halnya ketika makan dan minum, Symponi membuka mulutnya dan mengunyah dengan perlahan. Tak ada tanggapan apapun terhadap masakan umi nya itu. Dia hanya diam dan pasrah menerima tanpa ucapan terimaksih atau apapun.

Hati Salamah selalu sakit jika melakukan ini, dia merasa Symponi seperti mayat hidup yang melakukan segalanya tanpa gairah sama sekali.

Jika dia mengingat kembali kata kata dr. Rudi tadi, hatinya rasanya sakit. Putri cantiknya mengalami depresi hanya karena tak sanggup kehilangan seorang Azzam.

Tiga tahun memang bukan waktu yang singkat untuk mereka menjalin kasih. Bahkan Salamah tau bagaimana kasih sayang Azzam pada Symponi. Lelaki tampan itu selalu ada untuk Symponi dan begitu juga sebaliknya. Symponi selalu ada untuk Azzam.

Jika mengingat itu, Salamah tak percaya bahwa Azzam pergi meninggalkan putrinya. Apalagi karena alasan Azzam yang telah menjalin kasih dengan Melati, keponakannya sendiri. Melati yang santun ternyata sanggup berkhianat pada sepupunya sendiri.

Sungguh diluar nalar Salamah, saat mengetahui bahwa Melati juga berani menentang kedua orang tuanya demi untuk bersama Azzam.

Ada apa dengan semua ini? Kenapa masalah serumit ini bisa terjadi ditengah tengah keluarganya dan melibatkan orang-orang yang dia sayangi.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, Salamah memilih untuk menjauhkan Symponi dari Azzam jika dia tahu efeknya kan sebesar ini pada hidup putri sulungnya.

Lagi-lagi Salamah menangis dan dia juga melihat ada air mata yang keluar dari sudut mata Symponi.

Hanya air mata, tanpa suara tapi deras membasahi kedua pipi putih milik Symponi. Salamah memeluk tubuh Symponi erat. Dia ingin Symponi tahu bahwa masih ada dirinya, Fuad dan Melodi yang menyayanginya lebih dari apapun.

22 Desember 2017, dilewati Salamah tanpa ucapan 'selamat hari ibu' dari Symponi. Justru ditanggal ini, dirinya diberi oleh Allah ujian yang besar untuk kembali merawat putrinya sampai sembuh.

"Jangan menangis lagi ya sayang, umi bersama kamu. Kami semua bersama kamu. Lupakan dia dan kembalilah menjadi Symponi Cahaya Dhuha kami"

"Symponi Cahaya Dhuha adalah alunan indah yang terdengar dikala matahari bersinar diwaktu Dhuha, alunan itu adalah suara tangis pertamamu nak. Saat umi pertama kali melihatmu lahir ke dunia."

"Kembalilah menjadi Symponi kami yang ceria, umi mohon" ucap Salamah sambil terus memeluk tubuh Symponi erat.

Melodi yang berada di balik pintu, akhirnya tak kuasa menahan air matanya. Dengan menghadapkan wajahnya ke langit langit, dia berusaha menahan laju air mata ini tapi tak bisa.

Dia tak pernah melihat uminya dalam keadaan seperti ini, dalam tangisnya dia terus memohon untuk Symponi kembali sadar dari lamunan kosong dan bangkit dari rasa sakitnya.

Melodi menatap nanar pada Salamah yang masih setia melingkarkan tangannya pada tubuh Symponi yang tak merespon apapun selain air mata yang mengalir sama derasnya.

Melodi yakin jika sang kakak bisa mendengar semua yang dikatakan oleh umi mereka, hanya saja dia masih bersikeras pada rasa sakitnya yang tak berujung itu.

Azzam dan Melati adalah dua orang yang dia benci saat ini. Dua orang yang tak punya hati itu selalu ada dalam doa Melodi, dia berdoa agar suatu saat mereka sadar ketika mereka sudah mendapatkan karmanya.

Jika saat itu tiba, Melodi ingin dia lah orang pertama yang akan tertawa di depan mereka yang sedang menangis.
.
.
.

Pengertian depresi menurut psikologi adalah kondisi muramnya hari seperti kesenduan, kepedian dan perasaan yang buram yang bersifat patologis. Depresi ditimbulkan oleh rasa sakit hati yang teramat dalam, trauma psikis, rasa bersalah, dan rasa inferior. (Kartono:2002)

Sumber: Google

Hai...ketemu lagii ama bunbun kece^^
Masih setia kan ama Symponi??
Oya, ngomong2 soal depresi. Pada masih ingatkan sama kejadian bunuh dirinya salah seorang artis Korea? Yup, semua itu karena depresi. Jadi disini aku mau kasih pesan buat semua pembaca untuk lebih peka pada keadaan psikologi anggota keluarga atau teman kita. Jika kita melihat hal yang tidak beres, maka segeralah untuk melakukan konsultasi pada yang berkompeten yaa..

Jangan lupa.Vote dan Komennya

Salam manis

Minmee

Selamat hari ibu buat semua ibu dan calon ibu ^^

Banjarbaru, 22 Des 17

Symponi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang