Suasana saling diam seperti ini membuat Melati semakin sedih. Dia dan Azzam baru saja bertengkar hebat tadi. Bahkan Azzam masih mengepal kedua tangannya untuk meredam emosinya.
Azzam baru saja mendapat kabar dari Melodi kalau Melati datang ke rumah mereka dan membuat kegaduhan yang membuat keluarga Symponi malu untuk kedua kalinya. Azzam merasa benar-benar marah pada Melati, dia tak menyangka jika Melati akan berbuat hal rendahan seperti itu. Hal ini semakin memperkuat keyakinannya untuk segera mengakhiri hubungan ini.
Telah lama dia menyadari jika perasaannya pada Melati hanya sesaat. Bukan cinta yang selama ini dia rasakan pada Symponi.
Tapi jika sudah terjebak dalam situasi seperti ini, Azzam harus bagaimana? Tidak mungkin dia meninggalkan Melati yang tengah mengandung anaknya. Anak yang sebenarnya tidak dia harapkan kehadirannya. Saat itu dia tengah mabuk berat bersama Melati. Tak pernah sekalipun Azzam menyentuh minuman haram tapi pada malam itu, Azzam yang tengah stres menyiapkan segala sesuatunya menerima ajakan Melati untuk bertemu. Mereka bertemu di sebuah club malam. Pada awalnya Azzam merasa risih dengan situasi yang gaduh dan pengap itu tapi lama kelamaan suara dentuman musik itu mulai nyaman di telinganya.
Sudah dua bulan lebih dia dan Melati sering bertemu dibelakang Symponi. Awalnya hanya sebagai teman curhat tapi lama kelamaan Azzam dan Melati mulai melewati batasan mereka masing-masing. Hingga puncaknya saat malam itu. Mereka mabuk dan bermalam di sebuah hotel, lalu dibawah pengaruh minuman laknat itu, mereka melakukam hal yang tidak pantas mereka lakukan.
Setengah bulan sebelum pernikahannya dengan Symponi, Melati datang membawa kabar bahwa dirinya tengah mengandung. Azzam bingung harus memilih antara Melati atau Symponi. Akhirnya dengan keyakinannya saat itu, dia memutuskan untuk memilih Melati. Azzam juga menyangka jika perasaannya pada Melati itu adalah cinta karena awalnya Azzam merasa mereka sangat cocok dalam segala hal.
Melati begitu mengerti dirinya dan jauh lebih perhatian dibandingkan Symponi. Tapi setelah waktu berlalu, Azzam melihat sikap Melati yang sebenarnya. Melati tak selembut awalnya, tak sepengetian awalnya dan tidak seperhatian awalnya. Azzam semakin menyakini saat dirinya kembali bertemu Symponi sebulan yang lalu. Jantungnya kembali berdebar dan hatinya terasa hangat ketika dia bisa berbicara dengan Symponi lagi.
Azzam bukan tak tahu saat Symponi mengalami depresi, kaka Melati sempat marah padanya saat itu dan Azzam juga terkejut ketika mendengar berita itu tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena dia takut untuk bertemu dengan kedua orang Symponi. Dia terlalu pengecut saat itu.
"kita akan berpisah saat anak kita lahir" ucap Azzam setelah keluar dari pikirannya tadi.
Melati tersentak, tubuhnya tiba-tiba terasa lemas tak berdaya dan air matanya langsung mengucur deras. "Kamu... kenapa kamu jahat padaku? Katakan mas kenapa?" Melati menarik ujung kaos Azzam yang duduk disampingnya.
"Maaf, tapi jujur aku sudah tidak tahan dengan hubungan tidak sehat kita ini, Melati" ungkap Azzam.
"Mas... aku mohon... jangan tinggalkan aku dan anak kita. Aku cinta kamu, mas"
Azzam memejamkan matanya, kepalanya menghadap ke atas. Sebenarny bukan perpisahan yang ingin jadikan akhir dari hubungan mereka tapi Azzam tak tahan jika Melati terus berbuat seperti ini.
"Mas... jawab mas. Aku nggak mau kita pisah. Aku mohon" isaknya.
"Melati, hubungan kita sudah tidak sehat dari awalnya. Semuanya kita mulai dari sebuah kesalahan"
Melati menggeleng, "kita bisa menulai semuanya dari awal, mas. Aku akan berubah, aku janji"
Azzam memegang kedua bahu Melati, "Melati, dengarkan aku. Kita tetap bisa merawat anak kita sama-sama. Dia tidak akan kekurangan kasih sayang dari kita berdua. Kita bisa mencari kebajagiaan kita masing-masing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Symponi (SELESAI)
RomanceDitinggalkan dan dikhianati. itu yang yang dialami oleh Symponi Cahaya Dhuha. Tepat dihari pernikahannya, saat para undangan sudah hadir Symponi mendapat surat yang berisi tentang sebuah pengakuan dan permintaan maaf dari tunangan dan sepupunya. Ha...