The End of Heart

847 76 8
                                    

Apa yang kamu rasakan saat kekasihmu menganggapmu tidak ada? Sakit, kecewa atau marah? Dan untuk Luhan tiga kata itu sudah berkumpul menjadi satu. Membentuk satu kesatuan menjadi sebuah kata yaitu benci. Tapi Luhan bukanlah manusia yang punya ego yang tinggi. Si hati malaikat ini lebih memilih untuk menjadi manusia bodoh karena cintanya untuk seorang Oh Sehun. Dia juga tidak bisa membenci sahabatnya yang sialnya adalah sang penghianat. Alih alih membenci dia memilih untuk memperjuangkan cintanya dan persahabatannya walau kalian sendiri pasti tau hasilnya bagaimana. Sangat naif bukan? Tapi itulah Luhan.

"Sehun ke kantin yuk!"

"Sehun hari ini temeni aku ke bookstore ya."

"Sehun ntar malam bisa jemput aku?"

Sudah kesekian kali Luhan mengajak Sehun dan berbalas dengan kekecewaan.Rasanya Luhan hampir menangis. Dia mencoba membuat Sehun menatapnya. Melihatnya sebagai kekasih karena dia tidak ingin keberadaannya hanya dijadikan status saja. Semenjak mendengar  percakapan BaekSoo yang membuktikan kecurigaannya, bukannya menyerah, dia bertekad untuk mempertahankan cintanya. Dia akan bertahan selama dia masih mampu. Sudah sering dia mencoba untuk merebut hati kekasihnya lagi dengan sering mengajak Sehun, tapi respon kekasihnya itu sangat datar dan dingin. Sehun selalu menolak ajakan Luhan dengan alasan alasan yang sudah Luhan hapal. Haruskah aku menyerah. Ingin rasanya Luhan mewujudkan kata hatinya. Tapi dia tidak mampu. Dia masih mencintai Oh Sehun dan tidak tau kapan untuk menyerah.

Seperti hari ini, jam olahraga sedang berlangsung dan Kwon saem selaku guru olahraga memerintahkan siswanya untuk berkumpul dilapangan. Mereka membentuk dua kelompok untuk bertanding. One by one sistem yang dipakai oleh sang guru. Masing masing  satu orang dari kelompok akan  melawan kelompok lain. Mereka mengadu kecepatan dalam berlari. Sehun dan Doojoon dipanggil pertama kali untuk saling berhadapan. Dua pria tampan itu pun mengambil ancang ancang. Setelah aba aba terakhir mereka pun melesat untuk membuktikan  siapa yang akan unggul. Banyak yang mendukung Sehun. Tapi tidak sedikit juga yang memberi semangat pada Doojoon.

"Ayo Sehun/ Sehun cepat."

Luhan dan Baekhyun tanpa sadar secara bersamaan mengucapkan kata semangat untuk Sehun. Luhan menoleh dan mendapatkan Baekhyun tiba tiba membekap mulutnya sendiri. Sebenarnya wajar saja mereka memberi semangat pada orang yang sama. Namun Baekhyun merasa seharusnya dia tidak melakukan itu, secara dia berada di kelompok Doojoon. Lagipula hubungannya dengan Luhan agak sedikit canggung. Memang Luhan masih bersikap biasa kepadanya karena memang Luhan berpura pura seolah olah dia tidak pernah mendengar percakapan BaekSoo dikantin waktu itu. Akan tetapi Baekhyun bersikap sebaliknya. Dia akan gugup dan mencoba menghindari Luhan. Apalagi dia tidak sanggup untuk menatap Luhan tepat dimatanya. Ada rasa bersalah menyelinap dihatinya. Tapi hei.. Baekhyun adalah orang yang egois. Dia terus menepis rasa bersalahnya tanpa sadar perbuatannya itu akan menghancurkannya dan orang orang yang disayanginya.

Tepuk tangan riuh terdengar. Pemenangnya adalah Doojoon dan berselisih waktu sedikit dengan Sehun. Kemudian Kwon saem memanggil satu persatu siswa dari masing masing kelompok. Tanpa terasa Kwon saem memanggil Luhan dan dia akan menghadapi Baekhyun. Setelah tadi Kyungsoo diprediksikan tidak akan menang melawan Jackson. Tetapi akhirnya si namja bermata owl itu membuktikan kalau ia tidak dapat diremehkan begitu saja. Luhan merasa bertanding untuk merebutkan Sehun. Luhan menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikirannya itu. Ditatapnya Baekhyun yang juga sedang menatapnya. Luhan tersenyum tulus dan memberikan semangat untuk Baekhyun.

"Semangat Bee."

Baekhyun hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya. Aba aba dikeluarkan dan begitu kata go terdengar baik Luhan ataupun Baekhyun berlari dengan kencang untuk menunjukkan keunggulan masing masing. Seluruh siswa menyemangati mereka berdua. Karena para siswa  menganggap dua sahabat itu sama sama kuat. Luhan sang atlit sepak bola tentu saja punya kecepatan yang tidak diragukan lagi. Tapi jangan anggap enteng atlit hapkido satu ini. Baekhyun dan Luhan saling kejar dan mengejar posisi pertama. Kyungsoo pun menyemangati Luhan dan Baekyun secara bergantian.

"Luhan, Baekhyun. Ayo semangat!!"

Lain Kyungsoo lain pula Sehun. Dia hanya menatap kedua lelaki mungil itu dengan ekspresi yang datar. Entah kenapa dia ingin sekali menyemangati si rusa yang sedang berlari. Tapi dia hanya bisa terdiam. Disana Luhan bertanding melawan Baekhyun sang selingkuhan. Hatinya berteriak untuk Luhan tapi egonya menyebut nama  Baekhyun sampai tiba tiba keriuhan itu berubah menjadi kepanikan. Baekhyun tidak sengaja menabrak Luhan karena dia tidak bisa menyeimbangkan badannya saat berlari sehingga dia oleng. Saat itu dia hanya unggul sedikit dari Luhan. Dia tidak siap dan akhirnya menabrak Luhan yang akan mendahuluinya. Mereka pun jatuh terguling dilapangan. Luhan dan Baekhyun sama sama terluka. Tapi luka Baekhyun tidak separah Luhan. Luhan meringis ditengah para siswa yang mengerubungi mereka. Tapi sakit karena lukanya tidak seperih sakit dihatinya. Disana. Tepat didepan matanya. Sang kekasih lebih memilih memeluk Baekhyun yang terisak daripada dia yang jelas jelas lebih parah dan berstatus kekasihnya. Hatinya memanas. Airmata jatuh tanpa seijinnya. Dia sakit. Dia kecewa dan dia marah. Tapi dia tidak bisa berbuat apa apa. Dia hanya memandangi mereka, kekasihnya dan sahabatnya dengan perasaan yang hancur dan pilu. Sebuah pelukan membuatnya nyaman. Dia tidak tau siapa. Dia juga tidak berharap Sehun yang memeluknya karena dia masih melihat kekasihnya itu sibuk menyeka airmata sahabatnya itu. Luhan semakin sakit dan dia pun akhirnya menangis di dada bidang laki laki itu. Sehun aku menyerah. Sampai sebuah usapan di punggung dan kata kata penenang dari suara bas yang familiar itu membuatnya mendongak dan matanya bertemu dengan mata lelaki itu.

"Lu. Kamu akan baik baik saja. Ada aku."

"Kriss."

T

B

C

Siantar   23 September 2017

The Angels HeartWhere stories live. Discover now