Seunghyun menatap penuh memuja pada sosok bak pangeran tidur itu. Tangannya sedari tadi tidak pernah untuk tidak menelusuri setiap lekuk wajah manis Luhan. Pria itu sesekali menjilati bibirnya sendiri sambil membayangkan malam yang akan dilaluinya bersama mahluk cantik tak berdaya tapi sangat menggoda itu. Jari jari Seunghyun terus saja menari disekitar rupa seperti bidadari itu. Mulai dari alis, mata, hidung dan pipi Luhan tak luput dari tarian sensual jemari pria itu. Mata Seunghyun berkabut oleh gairah yang membara saat dia mengusap usap bibir pulm Luhan. Tanpa bisa ditahan lagi dia pun mencium bibir Luhan dengan sangat bernafsu.
"Manis..." Seunghyun tersenyum puas saat dia merasakan tekstur bibir Luhan yang dirasanya sangat manis itu. Dia mungkin sudah sering kali mencium korban korbannya, tapi dia sangat menyukai sensasi berbeda dari bibir manis Luhan. Seunghyun kembali menciumi bibir Luhan dengan tidak sabar dan kasar seolah olah dengan begitu namja cantik itu sadar dan melakukan yang lebih dari sekedar berciuman. Walau dia brengsek dia tidak akan pernah mau bercinta dengan orang yang tidak sadarkan diri.
"Bangunlah deer! Aku sudah tidak sabar untuk merasakanmu." Seunghyun tertawa dalam diam. Seringai iblis itu masih menghiasi wajah tampannya. Matanya tak pernah lepas dari sosok Luhan yang masih pingsan karena pengaruh obat bius. Selang beberapa menit dia pun beranjak dari tempat tidur itu. Dia harus meredakan nyeri di area selatannya dan satu satunya cara adalah berendam di air dingin.
"Jika kau tidak bangun sampai aku kembali, maka jangan salahkan aku bila aku melanggar prinsipku cantik..."
Seunghyun meninggalkan Luhan yang masih tidak sadarkan diri. Tapi sebenarnya dia tau kalau Luhan sudah siuman dan berpura pura pingsan. Dia tau tapi dia membiarkannya saja dan itu bukan seperti dirinya. Biasanya kalau dia tau korbannya berpura pura seperti Luhan, dia akan langsung menghukum atau lebih parah dia akan menghabisinya. Tapi ketika Luhan mekakukan itu dia malah menikmati semua kepura puraan itu. Entah apa yang dilakukan oleh Luhan padanya. Luhan yang ketakutan terlihat menggemaskan dimatanya dan Seunghyun tidak sabar untuk memulai permainannya itu. Nikmati waktumu baby deer dan setelah ini kau akan terperangkap di istanaku.
Setelah bunyi klik terdengar Luhan membuka matanya yang tadi dipejamkannya secara paksa. Mata indahnya melihat sekeliling kamar itu. Hanya refleksi dirinya yang nampak pada kamar serba putih itu. Kepalanya berputar dan hanya mendapatkan kalau kamar itu dikelilingi oleh cermin dan ketika dia mendongak keatas ranjang, matanya membulat terkejut melihat photo dirinya dengan ukuran besar. Nafasnya memburu karena kemungkinan besar orang yang telah menculiknya adalah seorang psikopat. Apalagi saat secara tak sengaja mata indahnya menatap alat alat aneh yang terletak diatas nakas tepat di sebelah tempat tidur itu. Hatinya semakin cemas dan rasa takut itu tiba tiba menyerangnya dan membuatnya panik. Dengan keadaan tangan yang terikat dia berusaha untuk melepaskan diri. Kedua tangan Luhan diikat menyatu dengan tali yang ikatannya sangat kuat. Mulutnya yang kecil mencoba untuk membuka simpulan tali yang terikat erat hingga membuat bekas ikatan yang memerah. Berulang kali dia mencoba walaupun hasilnya tidak ada. Matanya mulai berkabut, membayangkan ibunya yang pasti cemas menunggu dirinya pulang bekerja seperti biasa. Lalu ingatan akan Kris yang terluka parah karena ingin menyelamatkannya. Apakah dia baik baik saja dengan luka luka seperti itu pasti sangat sakit. Jujur Luhan merasa bersalah pada namja sebaik Kris. Dia selalu ada saat Luhan butuh seseorang disampingnya untuk menguatkan hatinya yang sakit karena perbuatan SeBaek dulu. Kris juga selalu ada saat Luhan butuh pertolongan dan dia memberikannya tanpa pamrih. Ingin rasanya Luhan membalas perasaan Kris yang sudah berulang kali ditolaknya dan dia tetap tidak bisa walaupun dia sudah berusaha karena meskipun sering disakiti dia tetap menjaga hatinya untuk Sehun. Mungkin dia bodoh seperti kata Chanyeol tapi inilah dia.
Luhan masih berusaha untuk melepaskan ikatan tangannya. Mulutnya sudah kebas karena sedari tadi dia mencoba tapi tali itu tetap tidak mau terlepas. Tangannya juga sudah semakin memerah dan sedikit terluka, tapi dia tidak mau menyerah karena dia bertekad untuk keluar dari kamar itu. Dan pada akhirnya usahanya tidak sia sia saat simpulan itu sedikit terbuka Luhan tersenyum senang karena sebentar lagi dia akan bebas dan kembali pada orang orang yang dicintainya.
YOU ARE READING
The Angels Heart
FanfictionLuhan tahu dia tidak pernah dianggap oleh Sehun, tapi dia bertahan sampai batas. Akankah dia masih mengharapkan Sehun ketika ada cinta yang tulus untuknya.