Namja tinggi itu menatap jenuh pemandangan didepannya. Dua orang setengah baya dan seorang namja yang seumuran dengannya. Sendau gurau dari tiga orang berbeda usia itu membuatnya kesal. Pagi ini dia berencana pergi dengan seseorang yang telah mengisi hatinya. Tapi kenapa namja pengganggu itu ada dirumahnya sepagi ini.
"Oh...Kris, kemarilah nak." Sang papa memanggil anaknya yang berdiri termanggu tak jauh dari mereka.
Kris melangkahkan kakinya dengan malas. Sang papa menepuk nepuk ruang sofa yang kosong disebelahnya. Mengisyaratkan agar anak tampannya itu duduk disebelahnya. Si nyonya Wu tersenyum sumringah melihat posisi Kris duduk disebelah namja itu. Cocok. Itulah kata yang terlintas di pikirannya. Tanpa menyadari aura gelap diwajah putranya.
"Duh kalau begini kepingin cepat punya mantu." Sang mama berkata tanpa dosa.
"Tao yang manis pagi ini pasti janjian dengan Kris ya?" Mama Kris terus menerus berceloteh. Dari mulai kedatangan namja panda itu, mamanya Kris tidak berhenti memuji namja yang dikiranya orang istimewa bagi Kris. Orang yang telah merubah putranya yang dingin dan cuek menjadi orang yang periang dan terbuka. Seandainya nyonya Wu tau kalau bukan Tao yang merubah putranya, melainkan namja manis nan cantik bernama Luhan.
Kris makin kesal mendengar perkataan mamanya. Gagal sudah rencananya hari ini. Namja blasteran itu berencana memberi kejutan pada Luhan dengan mengajaknya berjalan jalan ke Lotte World. Dan apa sekarang, dirumahnya sudah kedatangan tamu yang tidak diundang. Yang tambah membuatnya makin marah adalah kesalah pahaman orangtuanya yang menganggap Tao itu orang terdekatnya. Huh, ingatkan Kris untuk cepat cepat mengenalkan Luhan kepada papa dan mamanya.
Mengingat Luhan membuat Kris cemas. Si manis itu makin hari makin dekat dengan Chanyeol. Kris juga heran, semenjak kembali dari Jepang, bukannya melepas rindu pada Baekhyun, namja caplang itu malah mendekati Luhan. Tiga kali dia hendak menjemput Luhan untuk berangkat bersama ke sekolah, tiga kali pula Chanyeol mendahuluinya. Belum lagi kalau istirahat, Chanyeol juga selalu mengekor pada Luhan. Dia bahkan sering memergoki Baekhyun yang hanya menatap nanar pada keduanya. Belum lagi Sehun yang melihat Chanyeol dengan tatapan seakan akan hendak membunuh seseorang. Hei, mereka kan sepupu, berteman lagi disekolah. Dia juga mendengar selentingan kabar putusnya pasangan ChanBaek, membuatnya semakin menghela nafas. Bertambah lagi satu saingan untuk mendapatkan Luhannya. Luhannya, dia hanya tersenyum tipis membayangkan Luhan menjadi miliknya.
"Sayang, kamu kenapa?" Mama menegur Kris yang melamun sambil tersenyum tipis, membuat Kris mendesah malas.
"Sudah..sudah ma. Biarkan mereka pergi. Hari sudah hampir siang." Papa Kris menganggap diamnya sang anak sebagai bentuk protes pada mereka karena menguasai Tao.
"Eh, maafkan mama. Ya sudah bersenang senanglah kalian berdua." Dengan itu Kris beranjak pergi meninggalkan kedua paruh baya itu tanpa memberi salam atau permisi seperti kebiasaannya terakhir ini. Membuat heran papa dan mamanya. Tao mengikuti langkah Kris dengan memberikan senyuman termanisnya pada 'calon mertuanya' itu.
"Apakah mereka sedang bertengkar?"
"Biasalah anak muda jaman sekarang yeobo. Didepan kita saja cuek pada kekasihnya tapi kalau sudah keluar lengketnya kayak lintah."
"Ya sayang, beda dengan kita dulu." Mama Kris mengedipkan matanya genit bermaksud menggoda sang suami. Melihat itu Tn.Wu hanya menggelengkan kepalanya.
Brakk.
Bantingan pintu mobil itu mewakili kekesalan Kris pada Tao. Wajahnya sudah memerah menahan kemarahannya. Ingin dia melampiaskan kemarahannya pada Tao. Tapi itu urung dilakukannya karena dia tidak mau membuang tenaganya untuk namja bermuka tembok itu. Setelah Tao masuk dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Tao tau kalau Kris sedang marah tapi apa perdulinya. Tao bertekad mulai saat ini tidak akan membiarkan Kris dan Luhan bersatu. Dan kehadiran Chanyeol sedikit banyak membantu misinya ini.
YOU ARE READING
The Angels Heart
FanfictionLuhan tahu dia tidak pernah dianggap oleh Sehun, tapi dia bertahan sampai batas. Akankah dia masih mengharapkan Sehun ketika ada cinta yang tulus untuknya.