Setiap orang punya alasan sendiri kenapa dia bisa bahagia. Ada yang bahagia karena punya banyak uang, atau dia berbahagia karena bisa membeli mobil atau barang seharga milyaran . Bisa juga dia bahagia karena bertemu artis idolanya.
Bagi Kris, bahagianya adalah Luhan. Aneh memang. Tapi tidak dengan Kris. Dia akan melakukan apapun agar Luhan tidak terluka. Dia ingin terus melihat Luhan yang selalu tersenyum ceria dan lepas. Dia juga ingin tetap menjaga agar binar jernih dari dua mata rusa yang indah itu tetap bersinar. Baginya Luhan adalah kebahagian.
Xi Luhan. Kris akan tertawa sendiri layaknya orang bodoh bila mengingat namja pemilik nama itu. Sosok pemuda imut nan cantik yang telah mengisi hatinya. Sosok yang dari pertama kali bertemu sampai sekarang tetap mempesona dan berhasil mengalihkan dunianya. Sosok yang sangat dia cintai walaupun dia tau cintanya bertepuk sebelah tangan. Sosok yang dia harapkan akan menjadi pendamping hidupnya kelak.
Saat ini bisa dibilang kalau dewi fortuna berpihak pada Kris. Bagaimana tidak kalau akhir akhir ini dia selalu menghabiskan waktunya bersama dengan pujaan hatinya. Sejak kejadian itu, Luhan semakin dekat dengannya. Kris tidak mau berharap tinggi dulu. Karena dia tau hati Luhan masih untuk seorang Oh Sehun. Namun cintanya tetap teguh dan tulus. Kris bertekad akan merebut hati Luhan dan memberinya perhatian penuh agar Luhan bisa melupakan Sehun sedikit demi sedikit.
Drrtt... Drrtt..
Getaran ponsel membuyarkan lamunan Kris tentang Luhan. Dilihat dari id pemanggil sepertinya sangat istimewa karena Kris langsung menjawab pesan dari ponselnya sambil tersenyum bodoh membuat keluarganya yang sedang berkumpul di meja makan melihat Kris hanya mampu menggelengkan kepala.
"Dari pacar?"- Mama Kris.
"Sudah pastilah itu. Lihat dia seperti orang bodoh."- Papa Kris.
"Ckckck. Asyik dengan dunia sendiri. Kita sampai dicuekkin."
"Sepertinya kita akan cepat punya menantu."
"Ya sepertinya."
Sementara Kris yang jadi bahan pembicaraan sama sekali tidak memperdulikan orang tuanya. Dia malah asyik bertukar pesan dan kemudian beranjak dari duduk manisnya.
"Kris pergi dulu ya Pa."
Kris mencium pipi papanya dan beralih mencium mamanya. Sedangkan pasangan suami istri itu hanya bisa melongo atas tingkah laku anaknya. Karena selama ini Kris tidak pernah permisi atau mencium kedua orangtuanya saat pergi kemanapun. Dan mereka akhirnya tersenyum saling memandang satu sama lain dan beralih untuk melihat punggung putranya yang telah pergi.
"Siapapun menantu kita kelak, pasti akan kurestui yeobo."
"Ya suamiku. Aku juga."
Tanpa terasa airmata haru meluncur dari pasangan itu menyadari siapapun orang yang telah merubah putra mereka , mereka sangat berterimakasih dan berharap kelak akan menjadi menantu mereka.
Sementara itu Kris telah sampai dirumah Luhan. Dia tidak henti untuk tersenyum senang. Luhan mengijinkan Kris untuk menjemputnya. Hari ini adalah hari pertama Luhan masuk sekolah karena cedera akibat insiden itu. Awalnya Luhan menolak, tapi Kris terus menerus memintanya untuk mau dijemput dan akhirnya Luhanpun setuju karena diapun agak kerepotan kalau naik bus. Sebenarnya dia belum sembuh total. Luhan harus memakai tongkat penyangga untuk membantunya berjalan. Dan tawaran Kris sepertinya cukup membantu.
Setelah permisi dari YangMi, ibu Luhan,Kris pun melajukan mobil sport merahnya menuju sekolah.
Tidak ada kecanggungan diantara mereka. Kris dan Luhan selalu berbicara dan sesekali bercanda. Terkadang Luhan tertawa karena gurauan Kris. Dan Kris bahagia akan itu. Dalam hatinya Kris berharap akan selalu melihat sinar rusa itu tidak pernah luntur dari wajah nan manis dan menawan.Tanpa terasa karena keasyikan mereka, mobil yang dikendarai Kris telah sampai di sekolah. Setelah memarkirkan mobilnya. Kris pun keluar dan berputar untuk membuka pintu untuk Luhan. Kris pun mencondongkan badannya untuk membantu Luhan. Tapi entah ulah dewi fortuna atau cupid mulai beraksi, mata elang Kris bertatapan dengan mata rusa Luhan. Ada tarikan gravitasi dari dua pasang mata yang saling memandang itu. Debaran debaran kembali dirasakan oleh Kris. Dia terhanyut oleh lautan indah itu. Dia juga tersenyum didalam hati karena bayangannya ada di kedua bola mata nan jernih namja didepannya. Lama mereka saling menatap dan perlahan bibir mereka hampir bersentuhan.Tapi semua itu teralihkan karena Luhan memutus kontak mata mereka dan membuang muka. Kris kecewa tapi dia bisa apa. Luhan yang menunduk pun terkejut saat tangannya disampirkan ke bahu Kris. Dia pun terlonjak karena pegangan Kris pada pinggangnya. Luhan merasa ada yang aneh dengan jantungnya. Keanehan ini pernah dia rasakan dulu saat pertama kali jatuh cinta pada seseorang.
"Lu. Ini tongkatmu."
Luhan tersadar dari pikirannya. Kris menyerahkan tongkat Luhan dan membimbing Luhan untuk berjalan.
"Lu. Maaf aku tadi hampir..."
"Tidak apa apa Kris. Jangan dipikirkan."
Luhan memotong kalimat Kris karena tidak ingin ada yang mendengar kalimat Kris selanjutnya. Mereka pun berjalan berdampingan. Kris mengantar Luhan sampai ke kursi Luhan. Setelah Luhan duduk dia pun baru pergi ke kelasnya sendiri. Kris pun menyadari ada sepasang mata yang memandangnya dengan tatapan membunuh dan dia tidak memperdulikannya. Sehun. Ini saatnya aku membuktikan cintaku pada Luhan. Kita lihat siapa yang akan di pilihnya nanti. Kris dalam hati mengibarkan bendera perang kepada Sehun.
Kris tidak tau kalau bukan hanya dia yang terang terangan ingin merebut Luhan. Tao juga bertekad untuk menyingkirkan Luhan dari hati Kris. Tao tadi melihat Kris dan Luhan hampir berciuman di parkiran. Rasa panas langsung menjalar di hatinya. Dia merutuki namja mungil bertongkat itu. Baginya serangga kecil berparas cantik itu tidak pantas untuk Kris. Kau akan kumiliki Kris. Hanya aku yang berhak akan dirimu Kris. Tao berkata dalam hati.
Sementara itu dikelas Sehun tidak pernah mengalihkan pandangannya pada Luhan. Dia senang Luhan sudah bersekolah kembali tapi dia cemburu dan marah pada kedekatan Luhan dan Kris. Apalagi Luhan tidak sekali pun menatapnya sejak kedatangannya tadi. Dia merasa Luhan mulai mengacuhkannya dan dia tidak suka akan hal itu. Kepalan tangannya pun menguat sampai buku buku tangannya memutih.
Baekhyun melihat semua. Tatapan Sehun pada Luhan. Kepalan tangan Sehun dan keacuhan seorang Xi Luhan. Dia takut Sehun mulai mencintai Luhan karena dia juga mulai menyukai Sehun. Mungkin Sehun sudah bosan dengan usahanya dulu untuk mendapatkan cintanya. Dia juga tau kalau dibalik keacuhan Luhan ada rasa untuk menahan keinginan rusa itu menatap Sehun. Masih ada cinta di hati Luhan untuk Oh Sehun dan Baekhyun menyadari itu dan rasa takut itu membuatnya semakin egois.
T..B..C
Mian mian, aku baru update..🙇🙇. Momok bagi penulis amatir seperti aku adalah WB dan aku mengalaminya. Sindrom LuTong juga menggangguku. Tapi aku malah sedih kenapa ada HHS yang langsung pindah ke otp lain atau jadi hater Lulu karena berita ini. Lulu manusia juga dan kita sebagai fans sejati HHS harus bisa menerima keputusannya. Lulu bahagia kita juga bahagia kan? Biar mereka dengan kehidupan real mereka masing masing. Dan kita para HHS melanjutkan kisah cinta mereka di dunia HHS. Jangan sampai punah. Jangan sampai karam.
Siantar 15 Oktober 2017
YOU ARE READING
The Angels Heart
FanfictionLuhan tahu dia tidak pernah dianggap oleh Sehun, tapi dia bertahan sampai batas. Akankah dia masih mengharapkan Sehun ketika ada cinta yang tulus untuknya.