Mata tajam bak elang itu terus memperhatikan satu objek. Seperti pisau yang siap untuk menggores seseorang, seperti itulah dia memandang objek itu. Dia mendecih saat objeknya tertawa dengan konyolnya. Idiot. Inner jahatnya terus terusan mengeluarkan sumpah serapah yang hanya diucapkan di batinnya.
"Kau pikir bisa membunuhnya dengan tatapan mengerikanmu itu tuan Oh Sehun." Sehun memutar bola matanya malas.
"Diam kau Kim Jongin!"
Jongin hanya terkekeh melihat sahabatnya dibakar cemburu. Bodoh. Mungkin kata itu cocok untuk teman muka datarnya itu. Jongin melirik Sehun yang masih menatap Chanyeol dengan laser imaginernya itu. Dia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya.
"Oh aku rindu masa masa dulu." Kai melirik sejenak sahabat kakunya sekali lagi. Sambil berpura pura menulis dia kembali berkata.
"Kapan ya kita bisa hangout lagi dengan formasi yang lengkap? Aku, kau, Chanyeol dan Kris. Pasti asyik."
Sehun tidak menggubris ucapan Jongin sama sekali. Dia masih betah melihat pada satu objek kekesalannya. Yang dijadikan objek bukannya tidak tau kalau dia diperhatikan oleh seseorang dengan tatapan membunuh. Tapi dia cuek aja. Toh teman teman dikelas Luhan masih mendengarkan cerita Chanyeol selama di Jepang dengan antusias. Sesekali dia melirik bangku Luhan yang masih kosong karena pemiliknya belum datang. Well tadi dia sudah menjemput rusa cantik itu, tapi Luhan keburu dijemput oleh Kris. Kenapa belum sampai ya. Wajah boleh ceria tapi pikirannya terbang entah kemana. Dia akan melirik kembali bangku Luhan tapi tanpa sengaja matanya malah melirik agak kebelakang bangku Luhan. Matanya memicing tidak suka. Ada amarah, kesal, benci tapi juga rindu. Chanyeol tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini. Dia marah saat mengingat perselingkuhan itu. Dia kesal dengan status yang masih ada pada mereka. Dia benci dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh seorang sahabat kepada sahabatnya. Tapi dia rindu akan kenangan yang masih saja terputar diotaknya.
Namun Chanyeol adalah Chanyeol, dia pribadi yang easy going. Dia tidak mau memusingkan akan perasaannya. Jadi ketika ada teman sekelas Luhan yang bertanya tentang Jepang, Chanyeol kembali memasang wajah yang ceria. Walau jika diperhatikan, keceriaan itu hanyalah palsu. Dan Baekhyun menyadari itu.
Lama menjalin hubungan tentu membuat Baekhyun hafal akan bahasa wajah Chanyeol. Dia masih menatap sendu sang "mantan" tanpa bisa menahan aliran air matanya. Dia hanya bisa menangis dalam diam. Sentuhan halus membuatnya merasa hangat dan tenang. Dia berharap itu adalah Chanyeol. Namun sekali lagi dia harus merasa kecewa karena bukan Chanyeol yang menyentuhnya tapi Kyungsoo. Separah inikah aku. Hingga tidak bisa membedakan sentuhan mereka.
"Baekki. Sabar ya!"
Baekhyun hanya tersenyum lirih. Dia masih ingat nasehat nasehat Kyungsoo dulu. Seandainya dia lebih mendengarkan nasehat sahabatnya itu, mungkin sekarang dia tidak akan dirundung penyesalan.
"Bicaralah baik baik padanya. Aku yakin dia masih mencintaimu Baek. Buang rasa malu dan egomu itu. Jika kau bicara dari hati ke hati dengannya, aku yakin kalian bisa melanjutkan cerita cinta kalian."
Baekhyun terperangah akan kata kata Kyungsoo. Kata kata yang panjang tapi cukup menyemangatinya. Kyungsoo memang jarang bicara tapi dia adalah namja yang terkenal bijaksana disekolah mereka. Maka tidak heran dia bisa membuat seorang Kim Jongin yang terkenal playboy bertekuk lutut padanya. Baekhyun tersenyum cerah pada sahabatnya itu. Dia bertekad untuk membuang semua rasa egonya karena dia ingin semua kembali seperti semula. Chanyeol kembali menjadi kekasihnya dan Luhan jadi sahabatnya.
"Akhirnya kau sampai Lu." Baekhyun menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Chanyeol menyambut kedatangan Luhan dengan ceria seperti itu membuatnya sakit. Dan Kyungsoo kembali mengusap punggung sempit Baekhyun untuk memberinya kekuatan.

YOU ARE READING
The Angels Heart
FanficLuhan tahu dia tidak pernah dianggap oleh Sehun, tapi dia bertahan sampai batas. Akankah dia masih mengharapkan Sehun ketika ada cinta yang tulus untuknya.