Safe Me

719 69 3
                                        

Jalanan kota Seoul  yang dingin tidak menyurutkan keinginannya untuk datang dan membuat perhitungan dengan pria brengsek yang sudah berani melukai pujaan hatinya. Tao bahkan menyetir gila gilaan karena memang jalanan di dini hari ini sangat sepi apalagi setelah diguyur hujan. Tatapan matanya memancarkan aura bak pembunuh berdarah dingin. Sesekali dia melihat pada spion di sisi mobilnua dan tersenyum miring saat lirikan matanya menangkap siluet pemuda yang mengendarai sepeda motor. Dia sangat tahu siapa pemuda itu yang telah membuntutinya dari lobby rumah sakit tadi. Mungkin dia bisa memanfaatkan pemuda itu untuk menjalankan rencana gilanya.

"Ikuti aku Oh Sehun. Selamatkan kekasih jalangmu itu."  Tao berkata dalam hari sambil tersenyum licik. Dipijaknya pedal gasnya sekencang mungkin, membuat Sehun harus ekstra hati hati agar tidak terjatuh lagi dijalan licin. Dia juga harus bisa menyeimbangi kecepatan Tao agar dia tidak kehilangan jejak namja panda itu. Sehun tidak ingin kehilangan satu satunya petunjuk untuk menyelamatkan Luhan.

Mobil hitam itu berbelok memasuki salah satu kawasan perumahan mewah di selatan kota Seoul. Sehun menghubungi Kai sesuai dengan rencana awal mereka. Dia tidak ingin gegabah dengan bertindak sendirian walaupun dia sudah sangat ingin menyusul Tao dan mendesak pemuda itu untuk mengatakan dimana keberadaan Luhan. Sebuah pesan dari Kai membuatnya mendesah lega karena setidaknya kalau dia gagal masih ada orang lain yang akan menyelamatkan Luhan. Bertahanlah Lu. Aku akan menyelamatkanmu.

Sementara itu di salah satu kamar di kawasan rumah mewah, seorang pria bersiul dengan sangat riang saat mendapati pemandangan yang baginya sangat menarik. Seunghyun tidak pernah merasa begitu tertarik untuk bermain main dengan korbannya terlebih dahulu. Biasanya dia akan langsung menyakiti korbannya dan enggan untuk membuang waktunya percuma.
Tapi dengan Luhan, entah kenapa dia ingin sekali mempermainkan namja manis itu. Melihat Luhan yang ketakutan adalah pemandangan yang yah membuat seorang Seunghyun merasa terhibur. Seperti saat ini, Seunghyun yang baru saja masuk ke kamarnya sambil membawa nampan di suguhi dengan pemandangan seorang namja yang menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut putih untuk menutupi tubuhnya yang sebagian toples. Seunghyun seperti melihat malaikat yang jatuh ke bumi dengan sayap putihnya yang terluka. Apalagi saat melihat ekspresi namja itu yang langsung beringsut ke ujung ranjang dan bersembunyi di balik selimut ketika dia masuk ke kamar.

"Kau harus makan manis!" Luhan berjengit dan merasa geli saat mendengar Seunghyun memanggilnya manis. Mata Luhan bergerak gelisah mencari celah untuk kabur apabila pria itu menyerangnya kembali.

"Aku bilang makan bukan mencari jalan untuk kabur." Luhan mendongak dan melotot tidak percaya saat Seunghyun mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Namun sedetik kemudian dia kembali menunduk dan mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya saat pria itu naik ke ranjang dan bergerak mendekatinya.

"Tatap aku dengan mata indahmu itu Sayang!" Luhan semakin menunduk takut saat Seunghyun berada sangat dekat dengannya. Pria itu sedikit marah karena Luhan tidak mengindahkan perintahnya.

"Jangan mengabaikanku! Aku tidak suka." Dengan kasar Seunghyun mengangkat wajah Luhan dan mencengkram pipinya hingga mata mereka bertemu. Mata tajam Seunghyun menatap dalam mata rusa nan bening milik Luhan. Seunghyun seperti tersedot dalam keindahan sepasang kelereng yang bersinar walau dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuknya. Mata pria itu beralih pada bibir mungil yang menggoda itu dan mengusapnya secara sensual. Tanpa aba aba Seunghyun mencium bibir Luhan dengan kasar dan liar. Namja manis itu menggerakan kepalanya berantakan agar ciuman itu segera berakhir. Tangannya yang kurus mencengkram punggung tangan Seunghyun dan memberi pukulan pukulan di dada pria itu namun apalah arti kekuatan Luhan dibandingkan Seunghyun.
"Akh.." Luhan merasakan zat besi yang anyir dimulutnya saat pria itu menggigit bibir bawah Luhan dan membuat Seunghyun leluasa menguasai mulut Luhan. Lidah pria itu bergerak dengan liar di mulut Luhan mencoba beradu dan membelit lidah namja rusa itu. Luhan yang kewalahan tidak ingin ciuman paksa ini berakhir.

The Angels HeartWhere stories live. Discover now