"Ka-chan, bangun ini sudah pagi." Ren membangunkan Karma yang masih asik bergelung dengan selimut hangatnya.
"Lima menit lagi, Nii-nii." Ujar Karma malas.
"No, Ka-chan, bangun sekarang." Ren menark selimut Karma pelan.
"Morning Nii-nii." Karma duduk dengan mengusap-usap kedua matanya.
"Morning, Ka-chan." Sapa balik Ren. "Sekarang Ka-chan mandi, Nii-nii akan membuat sarapan dan bekal untuk kita."
"Ha'i Nii-nii." Karma segera melesat menuju kamar mandi.
Ren hanya tersenyum melihat tingkah Karma yang ternyata sama sekali tidak berubah. Dulu Karma pernah menginap dirumahnya beberapa kali, dan dia sudah hafal sepertia apa Karma. Namun, yang tidak dia bayangkan ternyata Karma tidak berubah sampai sekarang.
Ia turun dan menyiapkan sarapan dan bekal miliknya serta Karma. Dua buah bento dengan dua botol orange juice dan strawberry milk telah siap. Sementara diatas meja sudah terdapat dua buah pancake dengan selai strawberry diatasnya.
"Wahhh, pancake strawberry!!" Seru Karma senang.
"Yap, duduklah." Karma duduk berhadapan dengan Ren dan mulai makan dengan tenang.
"Masakan Nii-nii memang yang paling enak!!" Puji Karma.
"Ka-chan, kalau makan pelan-pelan." Tegur Ren, ia tersenyum melihat cara makan Karma yang seperti anak kecil.
Karma hanya tersenyum dan mengaruk belakang kepalanya.
"Sudah selesai?" Tanya Ren.
"Sudah." Karma mengambil tas dan bekalnya.
"Ayo."
Karma dan Ren berangkat bersama menuju sekolah mereka tercinta, Kunugigaoka, yang tidak terlalu jauh dari apatemen Ren.
"Ne, Nii-nii?" Karma membuka suara.
"Hm? Nande?" Tanya Ren.
"Apa tidak apa Nii-nii berangkat dengan Ka-chan? Apa yang akan teman-teman Nii-nii katakan jika Nii-nii jalan dengan seorang murid kelas buangan." Karma mundukan kepala setelah mengatakan hal itu.
"Nii-nii tak peduli dengan apa, yang mereka katakan. Selama mereka tidak menyakiti ka-chan, Nii-nii akan baik-baik saja." Ujar Ren.
Karma tersenyum senang mendengar perkataan Ren. Tanpa mereka sadari mereka, ternyata sudah sampai didepan gerbang Kunugigaoka. Sekolah masih terlihat sangat sepi, hanya ada satu dua orang saja yang berlalu lalang, mungkin piket.
"Yakin tidak mau diantar sampai depan kelas?" Tawar Ren.
"Tidak perlu, Ka-chan bisa sendiri." Ujar Karma.
"Baiklah, hati-hati pulang nanti tunggu Ni-nii didepan gerbang."
"Ha'i Nii-nii!!" Karma segera berjalan menuju kelasnya, tak lupa memelambaikan tangan pada Ren.
"Anda sudah bisa keluar." Ren memandang sosok dibalik pohon yang tak jauh darinya.
"Sakakibara Ren." Karasuma-sensei keluar dari tempat persembuniannya.
"Apa yang anda inginkan?" Tanya Ren to the point.
"Aku hanya ingin kau menjaga Karma, pemegang ban hitam judo, karate dan juga kendo. Kau juga pernah belajar menembak selama dua tahun." Ujar Karasuma-sensei.
"Anda menjarah habis riwayat hidup saya, Karasuma-sensei?" Tanya Ren.
"Hn, begitulah, dengan kemampuan seperti itu aku rasa kau bisa melindungi Karma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Self (boyxboy)
Fanfictionbagaimana jika Karma Akabane memiliki sebuah masa lalu yang tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan sang teman masa kecil, Nagisa Shiota. Lalu bagaimana jika sosok Karma Akabane yang selama ini mereka kenal bukanlah sosok yang sebenarnya??