Gakushuu berjalan di lorong sekolah dengan wajah datar khasnya, dia mengalihkan pandangannya kesana kemari untuk mencari seseorang.
"Hinamoto-san, bisa bicara sebentar." Kata (perintah) Gakushuu begitu ia menemukan sosok yang dia cari.
"Gakushuu-kun tentu saja, apapun untukmu." Ujar Hinamoto genit.
'Jalang ini membuatku jijik, karna dia Karu-chan menangis dan tidak mempercayaiku.' Batin Gakushuu geram.
Mereka berdua berjalan menuju bukit belakang sekolah tempat dimana kelas E berada.
"Kenapa para buangan ini ada disini?" Tanya Hinamoto sambil menatap kelas E dengan jijik.
"Kami mempunyai hal yang harus di bicarakan denganmu." Kata Ren yang juga ada disana.
"Sakakibara-kun? Kenapa kau juga ada disini?" Tanya Hinamoto bingung. "Gakushuu-kun apa maksudnya ini? Bukannya kau mengajakku untuk menyhatakan cintamu padaku?" Tanyanya lagi.
"Imajinasimu terlalu tinggi Hinamoto-san." Ujar Gakushuu sambil menatam Hinamoto tajam hingga membuatnya menggigil ketakutan.
"A-apa maksudmu Gakushuu-kun?" Tanyanya sedikit tegagap karna takut.
"Dengar jalang, aku tidak pernah mencintaimu dan tidak akan mernah, jadi berhentilah berharap terlalu tinggi kau bahkan tidak berada di standar yang pantas untuk dekat denganku." Kata Gakushuu.
"Tidak, tidak, ini tidak mungkin, kau mencintaiku, kau pasti berboong!" Seru Hinamoto. "Ini pasti karna dia, ini pasti karna pelacur Akaba-"
#Plak
Sebelum dia melanjutkan kata-katanya Gakushuu sudah menamparnya dengan keras hingga membuat sudut bibirnya robek dan pipinya bengkak.
"Jangan pernah, jangan pernah menghina tunanganku atau kau akan tahu akubatnya." Kata Gakushuu matanya gelap dengan amarah. Ia sangat marah, gadis ini penuh dengan dirinya sendiri dan dia dengan berani menghina tunangannya yang cantik dan imut.
"Kenapa?! Kenapa kau memilihnya dari pada aku?! Kenapa?!!!" Teriak Hinamoto.
"KENAPA KAU MEMILIH SAMPAH ITU!!!"
#Plak
Sekali lagi dia menerima tamparan dari pipinya tapi bedanya kali ini bukan berasal dari Gakushuu tapi dari pria bishounen berambut biru.
"Bukannya Asano-kun sudah memperingatkanmu untuk tidak menghina karma-kun." Kata Nagisa, dia yang biasanya lembut dan tidak bersalah mengirimkan hawa membunuh yang sangat kuat, ia tidak akan tinggal diam jika ada seseorang yang berani menghina teman baiknya.
"Jangan memicu kami Hinamoto-san, kami sudah berjanji pada Karma-kun tidak akan mempermasalahkan hal ini, tapi jika kau sampai melewati batas, percayalah itu tidak akan cantik, dan tidak akan ada seorangpun yang akan menyelamatkanmu dari kami." Ancam Nagisa, mata birunya berkilat berbahaya dan penuh niat membunuh. Dan, tidak hanya Nagisa seluruh kelas E juga mengeluarkan aura membunuh mereka, meski mereka tidak sealami Nagisa tapi mereka masihlah murid dari pembunuh terkuat yang pernah ada.
"Sa, Hinamoto-san, jika kami mendengar kau mencoba mengacaukan Karu-chan lagi, itu adalah akhirmu." Kata Rio yang berdiri disamping Nagisa.
"To-Tou-sanku akan mendengar ini, lihat saja kalian akan masuk ke penjara, dia adalah Kepala Kepolisian Tokyo, tidak ada yang akan berani bermacam-macam denganku!" Balas Hinamoto, dia tidak boleh takut, Tou-sannya akan menyelesaikan masalah ini, mereka akan segera menerima akibatnya.
"Pfff-hahahaha!" Tawa mengema dari murid kelas 3-E
Hinamoto memandang mereka bingung, 'Kenapa mereka semua tertawa? apa mereka sudah gila?' Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Self (boyxboy)
Fanfictionbagaimana jika Karma Akabane memiliki sebuah masa lalu yang tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan sang teman masa kecil, Nagisa Shiota. Lalu bagaimana jika sosok Karma Akabane yang selama ini mereka kenal bukanlah sosok yang sebenarnya??