love?

4.8K 480 137
                                    

Gakushuu menatap sang sahabat didepannya, menunggu jawaban dari pertannya yang ia lontarkan beberapa saat lalu.

"Tidak ada hubungannya denganmu Asano." Jawab Ren padah akhirnya setelah berdiam cukup lama.

Gakushuu mengerap kesal. Itu sama sekali bukan jawaban yang akan dapat memuaskan rasa ingin tahunya.

"Tentu saja urusanku!!" Seru Gakushuu kesal.

"Memang kau siapanya Karma hingga kau harus tahu semua hal yang berhubungan dengannya?" Balas Ren. Ia sudah muak dengan semua ini, sudah cukup adiknya merasakan sakit selama ini. Sudah cukup, jika diteruskan lagi adiknya bisa benar-benar 'hancur'.

"Tentu saja!! Dia adalah tunanganku!!" Bentak Gakushuu. Ia akhirnya mengatakan jika Karma adalah tunangannya, berharap jika dengan begitu Ren akan terkejut dan mengatakan yang sebenarnya.

Namun, bukan perasaan terkejutlah yang terlihat dari raut wajah Ren namun sebuah seringain meremehkan terbentuk disana. Oh tidak, ini bukan reaksi yang penerus keluarga Asano itu inginkan.

"Jadi sekarang kau menganggapnya tunanganmu?" Tanya Ren dengan sarkastik.

Gakushuu terdiam, ia tidak mengerti dengan kata-kata yang diucapkan Ren padanya.

Melihat kebingungan Gakushuu Ren melanjutkan. "Bukankah kau selama ini tidak menganggapnya tunangan, karna sikapanya yang tidak sesuai keinginanmu."

"Kau menuntut Karma bersikap seperti yang kau mau tapi dia tidak balik menuntutmu menjadi seperti apa yang dia inginkan. Ia menerimamu sepenuhnya, meski itu juga termasuk sifat kasarmu. Dia menerima semuannya!"

Gakushuu tersentak. Itu benar, semua yang dikatakan oleh Ren benar adanya. Ia sadar sekarang ia selalu menuntut Karma menjadi sosok yang dia inginkan, tanpa memikirkan perasaan Karma. Dan ia baru sadar jika Karma menerima dirinya seutuhnya, semua apa yang ada didalam dirinya.

"Jika kau memang tidak menyayanginya dan menolak pertunangan itu kau dapat mengatakannya langsung bukan dengan menyakitinya." Suara Ren yang awalnya meninggi menjadi lebih pelan dan sedih.

"Ia sudah merasakan kesakitan jauh sebelum kau menyakitinya, apa kau tega menghancurkan hati yang saat ini sedang mencoba untuk dia bentuk kembali." Ren menatap Gakushuu sendu. "Penderitaan yang dia alami jauh lebih kelam dari apa yang kau bayangkan."

Ren membalikan tubuhnya membelakangi Gakushuu. "Jangan menyia-nyiakan perasaan seseorang yang dengan tulus mencintaimu, kau akan menyesal ketika seseorang itu sudah menghilang dari kehidupanmu." Setelah itu Ren berlalu meninggalkan Gakushuu tanpa menoleh lagi.

Gakushuu mencerna perkataan Ren. Sebenarnya ia bingung dengan perasaannya sendiri, akhir-akhir ini ia semakin sering memikirkan sosok Akabane Karma. Ia bingung, sangat bingung dengan dirinya sendiri.

'Sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku?'

*
*
*

Karma memakan apple candy ditangannya dengan semangat, meski ia berharap yang dijual bukanlah apple candy melainkan strawberry candy.

"Apa kau senang hari ini Ka-chan?" Tanya Ren yang berjalan disamping Karma dengan apple candy yanh sama ditangannya.

"Um." Karma mengangukkan kepalanya dengan penuh semangat.

"Syukurlah kalau begitu." Ren mengusap kepala Karma sayang.

"Karma-kun!!" Sebuah panggilan membuat Karma dan Ren menghentikan langkahnya.

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang