baka

5K 536 128
                                    

Karma membaca sebuah buku dibawah pohon favoritnya. Suasana tenang dirasakan oleh Karma, membuat segaris senyum tipis terpahat indah diwajah manisnnya.

"Kau bolos lagi." Sebuah suara membuat Karma melepaskan pandangannya dari novel yang tengah dia baca.

"Asano-kun?" Tanya Karma, ia tak menyangka jika Gakushuu akan datang ketempat ini.

"Aku tidak punya banyak waktu." Gakushuu melemparkan sebuah undangan pada Karma.

"Otou-sama ingin aku pergi denganmu jadi berpakaian rapi dan jaga sikapmu." Setelah mengatakan itu Gakushuu langsung berlalu pergi tanpa menatap Karma sedikitpun.

"Kau bahkan tidak mau menatap wajahku..." Ujar Karma liri. Lagi-lagi ia merasakan nyeri didadanya seolah ada ribuan jarum yang kenusuk disana.

"Bodoh, dasar bodoh..." Karma memukul-mukul dadanya sendiri.

"Kenapa kau masih memiliki parasaan bodoh ini, kau memang bodoh Karma, kau sangat bodoh." Karma meringkuk dibawah bayang-bayang pohon yang melindunginya. Menyembunyikan eksistensinnya yang tidak dinginkan oleh siapapun.

Novel yang tadi dia baca tergeletak begitu saja disamping tubuh yang mulai terdengar sayup-sayup sebuah isak tangis.

Saat itu sebuah hati lagi-lagi dihancukkan oleh sebuah perasaan yang tidak pernah sang pemilik inginkan. Namun, karna itulah dinamakan jatuh cinta. Kita tidak dapat memilih dimana cinta itu akan menuju.

*
*
*

Karma memandang teman-temannya yang tengah berusaha melukai Koro-sensei dengan senjata antiKoro-sensei milik mereka masing-masing. Sementara ia dengan santai berdiri dibawah pohon. Ia tak memiliki minat untuk bertarung hari ini, tidak, ia hanya tidak dapat fokus dengan semua hal. Fikirannya melayang entah kemana.

"Tidak biasannya kau tidak berminat untuk bertarung." Ujar Karasuma-sensei yang sudah berdiri disamping Karma entah sejak kapan.

"Hanya tidak memiliki minat." Jawab Karma seadanya.

"Tidak seperti kau yang biasannya." Karasuma-sensei memandang Karma heran. "Biasannya kau yang paling bersemangat untuk urusan membunuh dan berkelahi."

"Hanya..." Karma mengantungkan kalimatnya, ia menimang apakah ia mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak.

"Hanya sedikit masalah kecil." Jawab Karma akhirnya.

"Hn, baiklah." Syukurlah Karasuma-sensei bukan orang yang suka mengetahui masalah orang lain.

Selanjutnya hanya suara tembakan yang terdengar, tak ada satupun dari mereka berdua yang ingin mulai pembicaraan. Mereka lebih menyukai keheningan (lupakan suara tembakan dan teriakan kesal karna gagal melukai gurita kuning yang lebih cocok untuk dibuat takoyaki) diantara mereka.

"Anak-anak, kita sudahi pelajaran hari ini. Segera pulang dan jangan pergi kemana-mana." Ujar Koro-sensei menyudahi pelajaran hari ini.

Karma segera pergi mengambil tasnya dan bergegas pulang, ia harus cepat sampai dirumah dan bersiap-siap.

*
*
*

Karma sudah berpakaian dengan sangat rapi seperti apa yang Gakushuu perintahkan padannya. Ia hanya perlu menunggu Gakushuu datang menjemputnya.

Suara guntur terlihat bersaut-sautan diluar sana. Sepertinnya sebentar lagi akan ada badai datang.

#dret #dret #dret

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang