unfair

2.3K 245 118
                                    

Karma berjalan seorang diri di taman rumah sakit, pakaian rumah sakitnya yang sedikit kebesaran bergerak dengan lembut oleh hembusan angin, sudah satu bulan lebih dia dirawat di rumah sakit, tidak pernah sekalipun teman - temannya absen untuk mengunjungi dan menemaninnya saat mereka pulang sekolah dan saat akhir pekan, mereka juga membawakannya tugas sekolah agar dia tidak tertinggal, meski Karma sudah menolaknya karna dia tahu bahwa akan percuma saja dia tidak akan bisa bertahan sampai kelulusan nanti, tetapi teman - temannya bersikeras jadi ia menuruti mereka. Karasuma-sensei, Koro-sensei, dan Bitch-sensei juga sering mengunjunginya, Koro-sensei bahkan datang setiap hari untuk membawakannya makanan dan souvenir dari berbagai negara dan membuat kamarnya penuh dengan barang-barang aneh yang dia bawa.

"Tatsuo-jisan?" Guman Karma saat ia tak sengaja menangkap sosok Ayah Tatsuya duduk di bangku taman sendirian.

Karma kemudian berjalan mendekati Tatsuo untuk menyapanya.

"Tatsuo-jiisan." Sapa Karma.

"Oh, Karma-kun."   Sapa balik Tatsuo.

"Kenapa Jii-san di sini sendirian? Tidak bersama Tatsu-kun?" Tanya Karma.

"Tidak, Tatsuya saat ini sedang menjalani terapi dengan Ryota-sensei." Jawab Tatsuo.

"Terapi? Kalau boleh tahu, Tatsuya-kun sakit apa? sudah satu bulan Tatsuya-kun berada dirumah sakit ini." Tanya Karma. "Jika Jii-san tidak ingin memberitahu juga tidak apa-apa." Lanjutnya cepat.

"Tidak apa-apa Karma-kun." Kata Tatsuo menenagkan. "Sebenarnya Tatsuya mengidap penyakit kangker otak, dan tidak dapat disembuhkan, Ryota-sensei bilang Tatsuya hanya memiliki waktu beberapa minggu lagi." Jelas Tatsuo.

Karma yang mendengar hal tersebut tidak dapat mempercayainya, matanya berkaca-kaca. "Ma-maaf aku tidak tahu jika..."

"Tidak apa-apa Karma-kun, kamu tidak perlu meminta maaf." Ujar Tatsuo.

"A-apa benar-benar tidak ada cara untuk menyelamatkan Tatsuya-kun?" Tanya Karma.

"Sayangnya tidak ada lagi yang bisa dilakukan."


*

*

*


"Kenapa tidak ada cara sama sekali." Guman Karma, pandangannya terpaku pada layar monitor didepannya.

"Apa sama sekali tidak ada cara untuk menyelamatkan Tatsuya-kun." Karma merasa sangat sedih, Tatsuya adalah temannya, bahkan ia sudah menganggap Tatsuya seperti adiknya sendiri dan dia tidak bisa menyelamatkannya.

"Karma, apa yang kau lakukan?" Tanya Ryota-sensei yang tidak sengaja lewat.

"Sensei? tidak, aku tidak melakukan apa-apa." Jawab Karma.

"Hm, baiklah." Ryota-sensei akan berbalik pergi sebelum Karma memanggilnya.

"Sensei apa ada cara untuk menyembuhkan penyakit kanker otak?" Tanya Karma.

Ryota-sensei segera menyatukan satu dan satu, dan segera menyadari bahwa Karma sedang membicarakan tentang penyakit Tatsuya.

"Sayangnya tidak ada, penyakit Tatsuya-kun sudah sangat parah, kita tidak dapat menyembuhkannya." Jawab Ryota-sensei.

"Tapi kenapa? Kenapa Tatsuya-kun harus menanggung  semua ini, dia pasti sangat kesakitan." Karma menitikan air matanya yang sejak tadi dia tahan.

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang