lie

3.7K 329 28
                                    

Seluruh kelas 3-E memenuhi lorong didepan UGD, bahkan Bitch-sensei yang baru datang juga ada disana. Mereka harap-harap cemas, takut sesuatu yang buruk terjadi pada salah satu teman berharga mereka.

#srek

Pintu ruang UGD terbuka, Sebuah ranjang dengan Karma tergeletak lemah didorng keluar oleh beberapa perawat dan seorang dokter dengan raut wajah yang tak dapat dijelaskan mengikuti dibelakannya.

"Karma/Karma-kun/Akabane/Akabane-kun!!" Mereka semua segera mendekati teman mereka yang saat ini masih tak sadarkan diri.

"Tolong tenang saat ini Karma-kun akan dipindahkan diruang rawat agar segera pulih." Mendengar perkataan dokter mereka pangsung menyingkir dan membiarkan para perawat membawanya.

"Sensei, bagaimana keadaan murid saya?" Tanya Koro-sensei, yang saat ini sedang menyamar, tentu saja.

"Tenang saja, Karma-kun baik-baik saja hanya terlalu kelelahan dan memaksakan diri untuk datang kesekolah, dan sepertinya dia tidak memakan apapun pagi ini, hanya biarkan dia beeistirahat sebentar maka dia akan segera pulih." Jelas Ryota-sensei.

"Yokatta." Semuanya segera menghengbuskan nafas lega begitu mendengar berita Karma-baik-baik saja.

"Tapi untuk sementara biarkan Karma-kun disini dulu agar segera pulih." Saran Dokter.

"Ha'i Arigatou Sensei."

Ryota-sensei menganggukkan kepala, dan bergegas pergi dari sana. 'Aku tidak akan bisa jika harus berbohong lagi.' Batinnya.

"Kalian semua kembali kekelas dengan Irina-sensei dan Koro-sensei biar sansei yang menjaga Karma." Ujar Karasuma.

"Ha'i sensei." Kali ini mereka setuju, pasalnya mereka sudah tahu jika Karma baik-baik saja.

Mereka semua segera meninggalkan lorong itu dan kembali menuju sekolah mereka, sementara Karasuma-sensei tetap disana untuk menaga Karma.

Karasuma memasuki ruang rawat Karma, ia memandang sosok yang tergeletak diranjang rumah sakit itu dengan sedih. Entah kenapa sekarang dia merindunkan komentar-komentar sarkastik Karma dari pada melihatnya diam dengan wajah pucat seperti ini.

Karasuma mengambil salah satu kursi yang disediakan dan duduk disamping tempat tidur Karma. "Dasar bodoh..."

Sedetik kemudian dia teringat sesuatu dan mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada seseorang.

Karma dirumah sakit, kamar nomor 301, bagian bedah anak.

Karasuma memasukan kembali ponselnya begitu ia selesai mengirim email tersebut.

"Tunggu, kenapa mereka menempatkan Karma di bagian bedah anak." Guman Karasuma. Ia bingung bukankan seharusnya Karma berada di bagian anak atau umum, kenapa mereka menempatkannya pada kamar di bagian bedah anak?

Karasuma mengelengkan kepalanya, itu bisa dipikirkan nanti. Yang penting sekaran ia harus menunggu hingga Karma sadar.

*
*
*

Ren memandang penjelasan Sensei dengan gelisah, ia tidak mengerti perasaannya benar-benar tidak enak sejak istirahat tadi dan anehnya bukan hanya dia saja yang merasakannya. Ren memandang sahabatnya yang saat ini tak kalah gugupnya dengan dia. Meski semua orang tidak menyadarinya tapi Ren tahu, dari cara Gakushuu memainkan penanya dan jarinya yang tak berhenti mengetuk-ngetuk buku pelajarannya menandakan bahwa dia tak kalah cemasnya dengan Ren.

#dret,dret

Ren mengambil ponselnya yang bergetar dengan bingung.

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang