Gakushuu dan Ren saat ini berada diruangan tempat Tatsuya dirawat, mereka bedua saling menganggukkan kepalannya dan membuka ruangan itu.
#Srak
"Permisi."
Tatsuo yang sedang menjaga Tatsuya mengalihkan pandangnnya dan mempersilahkan mereka masuk.
"Ren-kun, Gakushuu-Kun? Ada apa?" Tanya Tatsuo, sementara Tatsuya hanya menatap mereka berdua dengan binggung.
"Hontou ni arigatou gozaimashita." Kata mereka berdua sambil membungkukkan badan mereka.
"Terimakasih karna rela menyumbangkan jantung Tatsuya-kun untuk Karma, kami sangat berterimakasih." Kata Gakushuu mereka berdua masih membungkukkan badan mereka.
Jika seseorang yang sudah mengenal mereka berdua mengatakan jika mereka akan membungkuk pada seseorang mereka pasti akan langsung tertawa tidak percaya, seorang Asano Gakushuu dan Sakakibara Ren tidak akan perna membungkuk untuk orang lain tapi disini, mereka untuk membungkuk dan berterimakasih untuk orang yang menyelamatkan nyawa cahaya dalam hidup mereka, orang yang sangat merka sayang.
"Re.ren-nii, Ga-aku-nii, tolong angat kepala kalian." Kata Tatsuya dengan suara serak dan lemah.
Gakushuu dan Ren menegakkan badannya dengan perlahan, mereka menatap Tatsuo dan Tatsuya yang tersenyum pada mereka.
"Ren-kun, Gakushuu-kun kalian tidak perlu berterimakasih, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, kami ingin Karma-kun dapat menjalani hidupnya dengan sehat dan penuh kebahagiaan, dia adalah anak yang ceria dia seharusnya terkurung dirumah sakit, dia seharusnya mengtepakkan sayapnya dengan bebas dan menebar kebahagiaan." Ujar Tatsuo.
"Nii-san, tolong ja-jangan... hah.. hah.. ji-jika aku yang menjadi ... hah.. hah... pendonornya, ji-jika Ka-karma-nii tahu di-dia ... hah.. hah.. dia akan menyalahkan dirinya sendiri." Kata Tatsuya denagn susah payah dan nafas yang tersengal, Tatsuo mengusap rambut anaknya dengan lembut dan banga, putranya adalah seorang malaikat.
"Da-dan tolong ja ... hah.. hah.. jaga Karma-niichan u-untukku." Kata Tatsuya lagi.
"Pasti, kami pasti akan menjaganya." Kata mereka bersamaan dengan penuh tekat.
"Arigatou." Tetsuya tersenyum dengan cerah, jika dia pergi dia akan pergi dengan tenang karena mengetahu jika seseorang yang dia anggap kakak akan dilindungi dengan baik.
*
*
*
Karma membuka matanya perlahan, ia melihat Ryota-sensei yang sedang melakukan pengecekkan pada kondisinya.
"Se-sen-sei." Panggil Karma dengan liri dan serak.
"Karma-kun." Kata Ryota-sensei dengan sedikit keterkejutan, dia segera menghampiri Karma dan mengecek keadaan tubuhnya.
"Se-sensei? A-apa aku a-akan segera pergi?" Tanya Karma, dia akan membohongi dirinya sendiri jika dia mengatakan dia tidak sedih, dia sangat sedih dia tidak ingin meninggalkan Gakushuu, meninggalkan Nii-nii, meninggalkan teman-temannya yang sudah seperti keluarga baginya.
"Karma-kun, kami sudah menemukan pendonor jantung yang cocok untukmu." Ujar Ryota-sensei.
"Eh?" Karma memandangnya dengan binggung dan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Self (boyxboy)
Fanfictionbagaimana jika Karma Akabane memiliki sebuah masa lalu yang tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan sang teman masa kecil, Nagisa Shiota. Lalu bagaimana jika sosok Karma Akabane yang selama ini mereka kenal bukanlah sosok yang sebenarnya??