"Hmmm... Aku masih mengantuk" gumam Bintang sambil berjalan menuju ke tempat duduknya
"Bintang!! Kamu nih masih pagi tapi muka kayak mayat hidup" ucap Amel mengomel
"Hmmm... Aku cuma mengantuk saja"
"Semangat dong Bin! Oh iya, kemaren kamu jalan kemana sama kak cogan?"
"Kak cogan? Siapa?? Kak Felix!!" Bintang mengernyit kan alisnya
"Ya iyalah! Siapa lagi? Tapi masih ganteng kak Adhil ku" ucap Amel berseri-seri
"Hmmm... Terserahmu! Nanti aja kalau mau nanya-nanya, aku mau tidur dulu"
Saat Bintang mau tertidur. Ketua kelas memberi kertas kuning ke Bintang
"Ini apa?" tanya Bintang
"Itu kertas, Bintangggg" ucap ketua kelas gemas
"Dari siapa?"
"Nggak tau! Buka aja kertas itu"
Belum saja Bintang melanjutkan pertanyaan nya, ketua kelas pergi ke tempat duduknya
"Ini kertas apa sih?" Bintang perlahan membuka kertas itu.
Amel juga penasaran dan mendekat ke Bintang, saat di buka...
"Ini kan sandi morse" teriak Amel
"Iya aku tau? Aku coba terjemahin dulu" ucap Bintang sambil memikirkan terjemahan sandi morse itu
(-••/•-/•••/•-//-••/•-/•-•/--/•-//•--•/•-•/ •-/--/••-/-•-/•-)
"Dasa Darma pramuka! Maksudnya apa?" ucap Bintang heran setelah menerjemahkan sandi morse itu
"Siapa sih? Yang nulis sandi morse itu!" tanya Amel penasaran
"Entah! Mana tau aku mel, sepertinya sih! Anggota pramuka karena sandi morse bersangkutan dengan pramuka"
"Misterius sekali"
"Yeah!!"
Guru bahasa inggris pun masuk dalam kelas kami dan menyapa murid-murid nya
"Good morning student"
"Good morning miss"
Skip
***
Kring...
Kring...
Kring..."Bin, ke kantin yokkk!!!" ajak Amel
"Ayokk"
Mereka menuju kantin sambil bercanda ria. Tiba-tiba ada yang menarik tangan Bintang
"Dino" pekik Bintang
"Nih" ucap Dino sambil mengeluarkan sesuatu dari kantung seragamnya, memberikannya pada Bintang dan langsung pergi
"Kertas kuning lagi!" ucap Amel heran
Bintang membuka kertas itu dan ada sandi morse lagi
(-/•-•/••//•••/•-/-/-•--/•-)
"Tri satya!! Sudah kuduga ini pasti anak pramuka!" ucap Bintang
"Bintang, aku gak mau makan lagi! Kembali ke kelas yokk!!" Amel berjalan menuju kelas nya
Bintang hanya menuruti kata Amel. Saat mereka sampai di kelas, mereka terkejut melihat sesuatu yang berada di atas meja nya
"Lagi lagi kertas kuning" ucap Bintang heran
"Buka aja Bin" Amel penasaran
Bintang membuka kertas itu and you know? Yeahh.. Sandi morse lagi. Tetapi agak panjang
(•--•/••-/•-••/•-/-•/--•//•••/•/-•-/---/•-••/•-/••••//-•-/•-/--/••-//-•-/•//•--•/•/•-•/•--•/••-/•••/-/•-/-•-/•-/•-/-•//•••/•/-•/-••/••/•-•/••/•-/-•)
"Pulang sekolah kamu ke perpustakaan, sendirian! Maksudnya apa ini!" ucap Bintang geram
"Sabar Bin! Mungkin ada yang usil aja"
Bintang tak menghiraukan perkataan Amel."oke kuterima tantanganmu"
"Tapi Bin.."
Omongan Amel terputus karena guru fisika mereka sudah berada di kelas
***
Bunyi bel pulang..."Mel aku duluan ya!!" ucap Bintang tergesa-gesa
"Bin, kamu gak apa-apa kalau kamu gak ku temani" amel khawatir
"It's okay"
Bintang berlari menuju perpustakaan. Dia menabrak seseorang
"Cullen" pekik Bintang
"Manis" Malvin terkaget
"Kok kamu disini, vin?"
"Aku hanya mengikuti kertas kuning ini"
"Kamu juga dapat kertas kuning"
"Yeah, kamu juga dapat! Ayo kita langsung masuk saja"
Malvin memegang tangan Bintang dan masuk ke perpustakaan. Suasananya hening karena semua murid tidak ada di perpustakaan
"Aku takut malvin" Bintang mengerat kan pegangan nya
"Tenang manis!! Kan ada aku" Malvin mencoba menenangkan Bintang
"Ehemmmm" seseorang mendehem dari pintu perpustakaan
Saat Bintang dan Malvin membalikkan badan mereka terkejut melihat seseorang itu
***************
Hai pecinta wattpad!!!Sekarang pramuka in love sdah bab 8...
Maaf ya kalau sandi morse nya kurang jelas..
Selamat membaca..
Salam pramuka!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramuka In Love (END)
Randomini bercerita tentang seorang gadis yang melanjutkan sekolah nya di salah satu SMA favorit di Samarinda. Kata orang, masa SMA itu masa yang menyenangkan tapi tidak untuk gadis 15 tahun ini,dan harus berjuang melalui berbagai rintangan di pramuka da...