Akhirnya, aku bisa duduk di tempatku setelah setengah jam berdiri di lapangan dengan cuaca yang sangat panas seperti matahari ada di atas kepala.
Brukk
Aku langsung menoleh ke sampingku dan melihat seseorang yang dengan lancangnya memukul mejaku di saat aku lagi asik mengkhayal kencan sama kim samuel. Huffftt...
"Lo anak pramuka kan?" tanya seorang gadis yang menurutku cantik dengan kacamata bening yang bertengger di hidungnya. Dia juga bersama dua temannya.
Mereka adalah teman sekelasku yaitu Dea Amanda yang berkacamata, Dinda Kayla yang berdiri di sebelah kanan Dea, Hilda Ayana yang berdiri di sebelah kiri Dea.
"Iya" jawabku singkat lalu aku menguap.
Jujur saja aku masih lelah dan ngantuk karena mendengar ceramah panjang pembina upacaraku sekaligus pembina putri pramuka ku. Pembina putriku sangatlah tegas dan disiplin jadi semua murid pasti akan segan dengannya. termasuk aku juga sangat segan dengannya, aku juga sempat memikirkan kalau aku ngisi SKU dengan beliau, berani gak ya?
"Kamu kenal Malvin Fahreza, Anak MIPA 3?" tanya Dinda dengan menatapku penuh kesombongan
"Iya. Emang kenapa?" tanyaku
"Dea suka sama dia, kami juga fansnya!" ucap Hilda jujur.
Yaelahh, aku capek banget ngurus para fansnya si cullen. Pengen gue operasi plastik tuh si cullen supaya mirip kapten yu, itu loh calon suamiku yang main di descendants of the sun. Wkwkkwk...
#ngehayal tingkat dewa
"Terus apa hubungannya dengan aku?" tanyaku sambil menguap lagi
"Kita minta tolong sama kamu buat dekatin Dea dengan Malvin, bisa?" Dinda langsung the to point
Tiba-tiba dadaku sesak banget kayak di hantam benda yang sangat keras sampai-sampai aku gak bisa bernafas.
"Kenapa diam Bin, lo suka sama Malvin ya?" tanya Dea dengan muka sedih
"Nggak kok, peraturan di gudepku dilarang pacaran sesama anggota! Aku juga sudah nganggap Malvin seperti saudaraku sendiri" ucapku cepat karena gak tega liat Dea yang sepertinya naksir berat sama si cullen
"Maaf aku bohongin perasaanku lagi!" batinku menjerit
"Jadi lo mau kan dekatin gue sama Malvin?" tanya Dea dengan mata berbinar-binar
"Ya" aku menghela napas pasrah
"Kami bertiga mau ikut pramuka juga!" ucap Dinda dengan santainya
"Kami mau daftar hari ini juga!" ucap Hilda tak kalah santainya
Aku langsung membelalakkan mata ketika mendengar ucapan Dinda dan Hilda, beneran mereka mau ikut pramuka! Secara mereka kelihatan seperti anak yang tidak bisa kena gigitan nyamuk walau hanya sekali.
"Kalian serius! Kamu juga Dea, kalau kamu ikut pramuka kamu gak bisa pacaran dengan Malvin" ucapku sambil memperhatikan mereka satu persatu
"Ya gitu deh! asalkan bisa dekat sama Malvin ya gue mau aja! Tapi kalau Malvin beneran mau dekat sama gue dan mau pacaran sama gue, ya gue keluar pramuka aja! So simple" jelas Dea disertai anggukan dari Hilda dan Dinda
Alasan macam apa itu heh! Dia kira enak tinggal masuk dan keluar pramuka. Gak bisa aku biarin orang macam dia masuk pramuka dengan alasan seperti itu.
Aku langsung menggebrak mejaku. "Maaf aku gak bisa bantu kamu masuk pramuka, jika alasanmu seperti itu!" Aku langsung keluar dari kelas mencari Amel yang hilang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramuka In Love (END)
Randomini bercerita tentang seorang gadis yang melanjutkan sekolah nya di salah satu SMA favorit di Samarinda. Kata orang, masa SMA itu masa yang menyenangkan tapi tidak untuk gadis 15 tahun ini,dan harus berjuang melalui berbagai rintangan di pramuka da...