tercyduk

2.9K 112 2
                                    

Kenapa harus dia yang selalu kena fitnah dan sering dibully? Sedangkan dia tidak pernah berbuat jahat kepada orang lain. Tidak cukup kah penderitaannya saat ayahnya pergi meninggalkan dia dan mamanya? Apa kah ini cobaan untuknya? Ya Allah kalau ini memang cobaanmu, maka buatlah dia bahagia di akhir penderitaanya. Sungguh aku tidak tega melihat sahabatku menderita seperti ini.

Pikiranku berputar-putar tentang sahabatku yang membuatku bahagia dari dulu. Aku mulai bergegas menuju ruang CCTV dengan berlari, aku tidak peduli walau bajuku basah dan rambutku berantakan tujuanku hanya lah satu yaitu menyelamatkan Bintang dari korban fitnah Dea.

"Permisi, bolehkan saya melihat rekaman CCTV yang berada di lapangan basket" ucapku dengan nafas memburu

Cowok itu menoleh ke arahku, aku terkaget teryata cowok itu kak Arie.

"Loh.. kamu kenapa Mel?" tanyanya bingung

"Kak, saya mau lihat rekaman CCTV di lapangan basket, saat jam 10.15!" aku memasuki ruangan CCTV dan mulai mengetik komputer dengan buru-buru

"Stop!! Emang ada masalah apa ini?" Kak Arie menahan tanganku, dia menatap tajam ke arahku

"Begini kak..." lalu aku menceritakan semua kejadian di lapangan tadi

Brukk

Kak Arie memukul salah satu meja dengan keras. "Kenapa dia bisa di fitnah seperti itu heh?" kak Arie mengepalkan tangannya geram

Gileee... ngeri juga dia kalau lagi marah, tapi kak Arie masih ganteng kok kalau marah. Hihihi like deh...
Ehhh.. fokus Amel jangan bercanda dalam situasi begini! Ingat Bintang

"Makanya itu saya mau lihat rekaman CCTV di lapangan basket kak!" aku mulai mengetik komputer lagi

Kami melihat seksama rekaman CCTV yang berada di lapangan basket pada waktu itu. Aku terkaget saat melihat Dea menjatuhkan dirinya dengan sengaja sedangkan Bintang belum menyentuhnya sedikit pun. Parah nih bocah?? Pengen gue tendang pake tendangan T.

"Ini gak bisa di biarkan kak! Kita harus laporin Dea kak" aku mulai emosi melihat CCTV itu

"Saya punya rencana untuk Dea!" lalu kak Arie mulai berbicara tentang rencananya ke aku

Aku setuju banget dengan idenya kak Arie, nggak nyangka aku teryata kak Arie bisa berpikiran seperti itu.

Kami mulai menemui Dea di uks sekolah. Aku melihatnya berbaring di kasur uks sambil main iphone nya, lalu kak Arie menyuruhku agar tetap di depan pintu.

***
AUTHOR POV

Kak Arie melangkah menuju kasur Dea. "Hai Dea!" sapanya sambil senyum kepada Dea

"Oh.. hmm.. hai kak Arie!" sapa Dea dengan tersenyum kikuk

"Kamu lagi sakit apa?" tanya kak Arie lalu duduk di kursi samping kasur Dea

"Kaki saya sakit kak, karena Bintang mendorong saya saat bermain basket" ucap Dea dengan memasang ekspresi sedih

"Dasar... serigala berbulu domba! Kamu kira saya akan percaya dengen kebohonganmu itu, wanita licik!" batin kak Arie geram

"Owh... Bintang itu memang begitu, saya sangan benci dengan dia. Bahkan saya pernah mencoba membully dia di kelas, oh.. sangat menyenangkan sekali saat mendengar teriakannya di kelas"

"Maaf Bintang! Saya tidak membencimu sungguh saya sayang padamu" batin kak Arie

"Owh.. ya! Saya juga sangat membencinya bahkan saya rela mencelakakan diri saya agar bisa memfitnahnya dan membuatnya di benci oleh teman-teman" ucap Dea dengan senang hati

Wanita yang bodoh!

"Kasihan sekali! Mana yang sakit?" tanya kak Arie lalu memegang pergelangan kaki Dea

"Iya kak, itu yang sakit!" Dea mulai manja dengan kak Arie

"Kasihan sekali nasibmu Dea, habis ini juga nasibmu akan lebih buruk lagi daripada semua ini!" kak Arie menunjukkah iphone nya kearah Dea

"Maksudnya kak Arie apa?" Dea mulai cemas

"Maafkan saya Dea, kamu sudah tercyduk! Kamu sudah memfitnah orang yang saya sayangi. Dan semua topengmu itu sudah terbuka" kak Arie menyeringai misterius

"Jadi, kak Arie hanya membohongi saya! Jangan kak, saya mohon jangan lapor ke bu Hanna" pinta Dea sambil memohon-mohon ke kak Arie

"Tidak bisa gadis manis! Kamu sudah memfitnah orang lain, apa kamu tidak pernah dengar kata 'fitnah lebih kejam daripada pembunuhan' sungguh saya tidak menyangka gadis terpelajar sepertimu bisa membuat hal kekanak-kanakan seperti ini!" bentak kak Arie.

Dea mulai menangis sejadi-jadinya. "Maaf kak! saya tidak mengulanginya lagi"

"Jangan minta maaf kepada saya! Minta maaf ke Bintang, tapi saya akan tetap melaporkanmu ke bu Hanna"

"Kak Arie!!" teriak seseorang. Kak Arie dan Dea menengok ke sumber suara tersebut

"Bintang!!" ucap mereka kompak

"Kak Arie ngapain??" bentak Bintang setelah mendengar semua pembicaraan mereka

"Aku minta maaf Bintang! Aku sudah memfitnahmu" Dea menangis lalu memeluk Bintang

"Tidak ada kata maaf untukmu Dea!" Bintang melepas pelukan dari Dea

Dea langsung terkejut dan menangis sesegukan sambil memohon maaf ke Bintang.

"Kamu tidak perlu minta maaf Dea, karena kamu tidak salah" ucap Bintang lembut sambil memeluk Dea

"Lihat Dea, siapa yang kamu fitnah? Dia manusia berhati malaikat bukan berhati iblis sepertimu!" batin kak Arie puas

"Aku yang sengaja menjatuhkan diriku sendiri Bin, aku tidak bisa untuk menjadi anak pramuka Bin!" Dea merutuki dirinya sendiri

"Tidak Dea, semua orang bisa menjadi anak pramuka! Tergantung dengan niatnya dia ingin menjadi anak pramuka sejati atau nggak" Bintang berusaha menyemangati Dea

"Makasih Bin!!" lalu Dea tersenyum bahagia

***
"Kok kamu bisa tau kalau kami ada di uks?" tanya Amel sambil memakan es krim vanilla

"Aku hanya ingin menjenguk Dea! Lalu aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kak Arie dan Dea" ucap Bintang santai dengan menengadahkan kepalanya untuk melihat langit siang yang begitu cerah sambil duduk di kursi taman belakang sekolah

"Aku sudah biasa di perlakukan tidak adil seperti ini Mel, tapi bukan berarti kita membalas kejahatan dengan kejahatan juga. Cobalah menjadi air yang tenang, kalau ada masalah menghampirimu tetaplah tenang menghadapinya. Sepertinya gak nyambung ya!!" Bintang tertawa kikuk

Amel menangis mendengar ucapan sahabatnya. Dia tau sahabatnyanya sangat terluka dengan semua ini, Bintang hanya berpura-pura tegar agar orang yang di sekelilingnya menganggap dia baik-baik saja.

"Bintang, aku ini sahabatmu. Lukamu lukaku juga, jangan menyembunyikan lukamu dari aku Bin!" Amel menangis lalu memeluk Bintang

"Aku baik-baik saja Mel, aku baik-baik saja!" Bintang berkali-kali mengulang kata-katanya sambil menangis dan memeluk Amel

Sahabat adalah jantung kedua buatku, jika sahabatku juga terluka pasti aku juga merasakannya.

"Ehh... kok di punggungku kayak dingin ya?" tanya Bintang sambil melepas pelukannya

"Hemm... seragammu kena es krim ku. Hehhehe" Amel cengegesan

"AMELL!!! HARI INI AKU LATIHAN PRAMUKA!! KENAPA KAMU BASAHIN!!" teriak Bintang

Amel yang merasa sudah membangunkan singa betina langsung pergi meninggalkan Bintang di taman.

**********************
Hai pecinta watpadd!!

Akhirnya publish lagi wkwkwk.. maaf ya kalau telat publish

Salam pramuka!!

Selamat membaca..

Pramuka In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang