"Mel, aku mau nanya sesuatu sama kamu" ucap ku lemas sambil berbaring di sofa rumahku
Yap!! Setelah pulang sekolah Amel ke rumah ku, katanya dia males di rumah gara-gara kelahi sama abangnya. 'Untung aku nggak punya abang, hehehehe'
Amel yang lagi makan kacang langsung menoleh."mau nanya apa seh? Kok mukamu kayak anak ayam jatuh di got!"
Aku manyun
"Amel, kamu berteman sama aku gara-gara kasihan sama aku ya?"
Tiba-tiba Amel ngakak
"Oy... Malah ketawa nih si cempreng"
"Pertanyaan mu tuh lucu taulah, apalagi kalau kamu lihat mukamu kayak monyet kehilangan anaknya!! Ngakak so hard"
"Emang kamu pernah lihat monyet???"
"Pernah. Aku lihat di kebun binatang" ucapnya dengan muka polos
"Mel, aku serius"
Amel menatap ku dengan wajah serius."Aku tuh berteman sama kamu karena kamu baik Bintang..."
Aku langsung memeluk Amel. "Kamu memang sobatku Mel"
"Kamu kenapa Bin? Kesambet setan ya!! Bentar dulu, aku mau manggil ustad kayaknya kamu harus di rukiyah!" ucap Amel panik lalu dia keluar dari rumah ku
Aku menatap Amel heran, dia beneran percaya kalau aku kesambet setan... 'Dasar Amel somplak, kayak nya dia yang perlu di rukiyah... Efek jones' lalu aku mengunci pintu rumahku, aku langsung pergi ke kamarku mau bocan(bobo cantik) dulu guys!!
***
Kring...
Kring...
Kring..."BINTANG!!!" teriak Amel memangilku sepertinya dia lagi marah
"Kenapa Mel? Kamu tuh baru aja datang sudah teriak-teriak kayak emak-emak minta diskon" ucapku terkaget
"Jahat lu! Kemaren aku sudah panggil pak ustad untuk ngerukiyah kamu, ehhh... Malah pintu rumah mu tekonci. Aku panggil namamu malah nggak ada jawaban! Jadinya pak ustad malah pulang lok" ucapnya panjang lebar
"Fix Amel somplak. Sepertinya aku harus panggil kan dia guru agama ku dulu dia perlu di rukiyah" batinku
"Bentar Mel, aku mau ke ruang guru dulu!"
Aku langsung ke ruang guru, meninggalkan Amel yang masih ngembek.
Lima menit kemudian...
"Nak Bintang, siapa yang mau di rukiyah" tanya Pak Amin guru agama ku
Mendengar kata rukiyah teman sekelasku langsung menoleh ke arahku dan Pak Amin. Tiba-tiba mereka ribut sambil bertanya-tanya siapa yang mau di rukiyah.
"Amel Pak, dia duduk di paling belakang pojok sono" jawabku sambil menunjuk Amel yang sedang santai-santai dengerin musik
Langsung saja Pak Amin menghampiri Amel. Dan Amel terkejut melihat Pak Amin di depannya dan sedang membaca beberapa surah sambil mengusap kepalanya.
"Ada apa ya Pak?" tanya Amel bingung
"Kata nak Bintang, Amel harus di rukiyah" jawab Pak Amin
Amel kaget. Dan langsung menatap tajam ke arahku
"Pak, saya gak apa-apa. Bintang aja terlalu lebay, maaf Pak malah ngerepotin"
"Oh begitu, yasudah tidak apa-apa, lain kali jangan diulang lagi"
Pak amin langsung pergi dari kelasku, aku melirik Amel yang menatap tajam kepadaku
"Kenapa kamu manggil Pak Amin kesini, kamu juga bilang kalau aku harus di rukiyah, kenapa heh?" tanya Amel marah
"Gara-gara kamu somplak jadi kamu harus di rukiyah" jawabku lalu nyengir
"Skip! berteman dengan Bintang"
"Cieeee...ngambek nih, sorry mel. Sebagai permintaan maafku, nanti aku traktir kamu deh!"
Amel langsung menoleh dan tersenyum."beneran loh! Nanti di traktir bakso ya"
Aku mengangguk
"Hadeh... Kalau dengar kata traktiran, langsung nggak ngambek lagi. Miss gratisan lu mel"
Line!
Hapeku berbunyi!
Ananta felix:
Dek, ke gudep now... Ada hal penting
Aku yang sedang mengerjakan tugas tiba-tiba terkaget dan langsung pergi keluar kelas
"Mel, aku ke gudep dulu ya!! Kak Felix manggil aku" ucap ku terburu-buru"Kan bentar lagi mau masukan, Bintang"
"Aku sudah dispen kok!"
"Owh... Yasudah sana"
Saat aku di lorong kelas samping kelasku aku mendengar suara seorang laki-laki
"Kamu mau nggak jadi pacarku" ucap seorang lelaki yang berada di lorong dekat kelasku
Suaranya seperti ku kenal, saat ku lihat baik-baik teryata MALVIN. Dia lagi menembak cewek dihadapanku. Tiba-tiba detak jantung ku terhenti sejenak, lalu aku berbalik dan pergi ke gudep.
"Bintang" ucap Malvin memanggilku
Aku hanya terdiam dan melanjutkan langkahku,aku mendengar suara Malvin memanggilku terus menerus. 'kenapa ya aku? Malvin sudah memanggilku tapi aku nggak mau lihat dia, kok napasku sesak? Aku ingin menangis!!' air mataku pun terjatuh seketika aku langsung berlari menuju gudep.
***
"Hiks.. Hiks.. Hiks.." aku menangis sambil duduk di lantai dan mengetik laptop, mengerjakan tugas dari kak Felix
"Jangan nangis dek, nanti dikiranya saya apa-apain kamu"
Ucap kak Felix panik"Gak bakal kok kak, hiks.. Kalau ada yang nuduh kakak nanti saya yang jelaskan, hiks.. "
Kak Felix menghampiri ku dan langsung duduk dihadapanku. "Kamu kenapa dek? Diputusin pacar? Atau ditolak sama gebetan? Kalau nggak kamu jones ya!!" ucapnya dengan memasang muka polos
Aku manyun, tangisanku tambah pecah
"Pertanyaan macam apa itu heh! Bukan nya dihibur malah bikin aku tambah nangis... untung kak Felix cogan kalau nggak, sudah kutonjok tuh muka" batinku
"Hedeh, malah manyun.. Jawab kek"
"Lagi belajar akting kak! Hiks.. Hiks.." ucap ku ngawur
"Oh.." kak Felix berbeo
"Yaelah...kak Felix percaya kalau aku belajar akting, apa dia nggak lihat aku lagi nangis bombay kek gini. Dasar nggak peka! Pantas aja jomblo...huffffttt"
"Bin, kalau sudah selesai tugasnya, chat saya aja! Saya mau keluar sebentar"
Aku hanya mengangguk. Saat kak Felix di depan pintu gudep, terdengar suara seseorang yang sedang mencari ku.
"Kak, Bintang ada di dalam gudep kah?" ucapnya
Deg.
Saat mendengar suaranya, detak jantungku langsung berhenti sekejap.
********
Hai pecinta wattpad!!Welcome to my story "pramuka in love" ... Sok inggris gua.. Hahahah...
*banting hape
Salam pramuka!!
Jangan lupa vote and coment
Selamat membaca...
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramuka In Love (END)
Randomini bercerita tentang seorang gadis yang melanjutkan sekolah nya di salah satu SMA favorit di Samarinda. Kata orang, masa SMA itu masa yang menyenangkan tapi tidak untuk gadis 15 tahun ini,dan harus berjuang melalui berbagai rintangan di pramuka da...