rindu dia

2.5K 89 4
                                    

Seorang gadis dengan pakaian pramuka lengkapnya sedang duduk di kursi taman belakang sekolah sambil menulis sesuatu di sebuah buku.

"Kak Bintang!" panggil seorang gadis sambil terburu-buru

Bintang langsung menghadap ke arah gadis itu, sambil mengeryitkan dahinya.

"I-itu Re-Rey!" ucap gadis itu dengan terbata-bata

Bintang langsung berdiri dari duduknya setelah mendengar nama lelaki itu disebut. "Kenapa Rey?"

"Rey kelahi di tengah lapangan kak!" ucap gadis itu dengan satu hembusan nafas lalu nafasnya tersengal-sengal kembali

Tanpa basa-basi Bintang langsung ke arah lapangan yang sudah rame siswa menonton perkelahian antara dua lelaki tampan SMAGA. Dengan permisi Bintang memasuki gerombolan siswa itu sampai akhirnya dia berhasil memegang kerah baju milik Rey.

"Kalian berhenti sekarang juga atau saya yang hajar kalian?" Bintang menatap garang kedua lelaki itu. Gadis itu harus segera menghentikan perkelahian mereka sebelum guru-guru keluar dari rapat.

Kedua lelaki itu langsung berhenti, karena mereka tau ketua osis sekolahnya itu memang terkenal dengan garangnya.

"Kamu silahkan ke kelas! Dan kamu Rey ikut saya!" Bintang menarik tangan lelaki itu dan membawanya ke taman belakang

Dan disinilah Rey, duduk di kursi dan ditatap tajam oleh kakak kelasnya itu sambil berdiri dan melipat kedua tangan di depan dada. Sedangkan yang di pelototi hanya memasang muka santai tetapi dia tidak berani untuk melihat gadis itu.

"Ngapain kamu kelahi? Kamu gak malu sama Bantara mu ini!" ucap Bintang sambil menunjuk dua benda yang kini sudah ada di pundak Rey

"Maaf kak!" cicit Rey

"Saya tanya lagi! Ngapain kamu kelahi?" tanya Bintang dengan penuh penekanan

"Leo ngehina kak Ketos di depan saya! Dan saya gak suka dengar kak Ketos di hina di depan saya!" ucap Rey sambil menatap gadis yang ada di hadapannya

"Whats! Gua dihina! Si Leo beraninya hina gua? Pulang sekolah gue lindes tuh pake sepeda ontel gua!" Bintang langsung ke mode penggalangnya.

Dia paling gak suka kalau ada yang menghina di belakangnya. Masih mending orang itu ngehina di depannya daripada belakangnya karena kalau orang itu ngehina di depannya kan bisa langsung ditonjok. Hehehehh

Rey langsung terkekeh melihat tingkah ajaib kakak kelasnya itu yang bisa berubah mood dengan cepat.

"Kak Ketos aja marah! Apalagi saya kak, yang dengar langsung!"

Bintang menertralkan pikirannya, dia harus berubah menjadi mode penegak. Gak boleh marah-marah Bin! Ingat sudah penegak bukan penggalang lagi yang bisa lari kesana-kesini! *nggak nyambung elah Bin!

"Rey! Tapi kamu gak bisa juga langsung hajar orang, apalagi kamu ada di sekolahan dan pake baju pramuka lengkap!" nasehat Bintang kepada lelaki itu

"Iya kak!"

"Saya bicara begini, bukan karena saya ingin memarahi kamu tapi ini bukti kalau saya peduli sama kamu! Ngerti kan?" gadis itu memegang pundak Rey

Lelaki itu mengangguk paham.

"Yaudah saya ambil kotak P3K dulu! Tuh mukamu sudah nggak ganteng lagi!" ejek Bintang sambil tersenyum ke arah Rey

"Kak biar saya begini! Saya tetap ganteng!" ucap Rey tak terima

"Yain Rey!" lalu Bintang menuju gudep untuk mengambil kotak P3K

Beberapa menit kemudian gadis itu kembali, lalu dia duduk di samping Rey. Dengan perlahan Bintang mengobati luka yang ada di sudut bibir Rey. Tiba-tiba bayangan Malvin ada di hadapannya, dia melihat Rey seperti melihat Malvin.

Pramuka In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang