Aku berjalan dikoridor sekolah menuju kekelas, 'Hoammm,' menguap untuk ke tiga kalinya dipagi ini, lelah, pikirku. Karena kejadian tadi malam aku telat menaiki kereta jam setengah sembilan, akhirnya aku malah mendapatkan kereta jam 11 malam. 'Aku ingin tidur,' pikirku sambil berjalan sempoyongan.
BUGH ! Aku terjatuh dengan agak kencang. "Duh kok bisa ada tembok sih ? Keras banget lagi !" protesku. Aku mengelus bagian kepalaku yang terbentur lantai, dan saat aku melihat apa yang kutabrak tadi, aku hanya bisa terdiam sejenak dan tertawa canggung. Orang yang tidak ingin aku temui beberapa hari ini berada didepanku. "Siapa yang kau bilang tembok ? Lagipula itu tidak sopan bukan, menyebut gurumu sendiri tembok ?" ucapnya dengan nada mengintimidasi.
"Ma-maaf--," ucapan maafku sepertinya tidak diterima dan dia langsung menyela ucapanku "Lari keliling lapangan 10 kali tanpa henti !" perintahnya. "A-aizawa sensei beri-berikan aku pe-pengampunan !" kataku memohon. "Tidak ada pengampunan bagimu," itulah kalimat terakhir yang kudengar sebelum aku berlari keliling lapangan 10 kali tanpa henti.
Badanku dibasahi oleh keringat dan bahkan rasanya aku sudah tidak memiliki tenaga lagi. Aku memasuki kelas dengan baju yang masih basah dengan keringat. "Pa-pagi," kataku yang masih terengah-engah.
"Pa- KENAPA KAU BASAH KUYUB BEGITU ?! APA KAU BARU SAJA KECEBUR KE GOT TETANGGA ?!" sontak seluruh kelas kaget melihat keberadaanku dengan baju yang basah. "Banyak hal terjadi pagi ini. Hehe !" jawabku. "(First Name)-san aku akan mengambil handuk untukmu !" kata Midoriya dan dia langsung pergi keluar kelas. "(First Name)-chan kau kenapa ? Kok bisa basah kuyub ?" tanya Uraraka. "Jadi sebenarnya......" aku menceritakan semuanya yang terjadi dari pagi dan mereka hanya menertawaiku karena terlalu berani memanggil Aizawa sensei tembok."(First Name)-san ini handuknya !" Midoriya datang dan memberikan handuknya kepadaku. 'Terima kasih ya,' jawabku. Setelah mengelap badanku yang basah, aku mengganti bajuku dengan baju putih yang tipis, sementara saat bajuku dikeringkan. Baju ini sangat tipis dan membuatku kedinginan, tapi aku masih bisa menahan dinginnya. Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran Midnight sensei. Syukurlah aku tidak tertidur karena hawa dingin dan rasa lelah ini, kalau tidak pasti aku sudah dimarahi.
KRING KRING KRING
Bel istirahat dibunyikan, aku berjalan sendiri dikoridor karena ingin mencari tempat yang agak hangat. Tiba-tiba ada yang meneriaki namaku dari belakang "(First Name) !!!!!!" saat aku membalikan badanku, dia berlari dengan kencang dan langsung memelukku dengan erat. "Kita sudah lama tidak bertemu. Aku merindukanmu gadis favoritku !"kata laki-laki itu, bahkan dia mengencangkan pelukannya. "Mic! Kau membunuhku ! Aku ti-tidak bisa bernafas !" teriakku. Spontan Pro Hero itu melepas pelukannya. Aku terbatuk-batuk dan berusaha mengatur nafas. "Kau terlalu bersemangat," ucapku yang memukul pundaknya pelan.
"Tentu saja ! Gadis favoritku sedunia ada didepanku, bagaimana aku bisa tidak bersemangat ?"
"Hahaha, kau tidak pernah berubah ya dari dulu?" tawaku geli.
"Oh iya, besok kan hari libur, bagaimana jika kau menemaniku jalan-jalan ? Aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak !" tawarnya dengan muka yang berharap aku mengatakan 'ya.'
"Boleh ! Aku juga besok senggang, tapi kau nanti bisa dibilang pedofil lho kalau berjalan berdua denganku !" jawabku. "Kau tega sekali memanggilku pedofil, tapi aku tidak peduli kata orang. Besok temui aku disekolah jam 10 ya !" ucapnya dan dia langsung pergi meninggalkanku. Ya, aku dulu sering bermain dengan Pro Hero itu karena dia adalah teman baik aya-- maksudku, Aizawa sensei. Tapi aku sudah kehilangan contact dengannya sejak ay- Aizawa sensei pergi. Aku pergi keluar sekolah, menuju lapangan dan duduk dibangku taman.
Memang agak dingin diluar tetapi setidaknya panas matahari membuat sedikit hangat. Tapi kenapa mataku menjadi sangat berat ya ? Aku berusaha menahan rasa ngantuk yang luar biasa ini. Saat aku memejamkan mataku sebentar, ada yang memanggilku dari arah jam 2. Laki-laki berambut merah aneh itu datang dan langsung duduk disebelahku. "(First Name)-san sedang apa disini ?" tanya laki-laki itu. "Aku ingin mencari tempat yang agak hangat, dikelas sangat dingin dan juga baju ini sangat tipis," jelasku. "Oooo," balas laki-laki itu.
Aku memeluk kedua bahuku karena masih merasa agak dingin. Sesaat aku merasakan ada yang berat dipunggungku tetapi hangat. "Pakai jacketku dulu saja kalau kedinginan !" katanya dengan senyuman yang lebar. "Terima kasih," ucapku dan memakai jacket yang diberikannya itu, aku hanya menyelimuti badanku dengan jacket itu tanpa memakai sepenuhnya. Hangat, pikirku. Aku tak sadar jika mataku mulai memberat kembali dan semuanya menjadi gelap gulita.
Kirishima POV
Merasa ada yang berat dipundakku, aku menengok dan melihat (First Name) bersender dipundakku. Jantungku berdetak sangat kencang, mukaku memanas dan sepertinya pipiku juga memerah. Situasi apa ini ?! Kenapa awkward banget ?! Tapi rambutnya harum-- ITU BUKAN MASALAH SEKARANG !!"(First Name)-san ?" aku memanggilmya dengan nada bertanya. "Sepertinya dia tertidur," pikirku. Aku berusaha menenangkan diriku tetapi kenapa aku tidak bisa. Aku merasa senang--- tidak, aku merasa aneh juga. Perasaan apa ini ? Aku melihat kearahnya sekali lagi, 'Bulu matanya panjang, mulutnya kecil, rambutnya halus,' kataku dalam hati sambil mengelus rambutnya pelan dan tersenyum kecil.
'Tunggu ?! Apa yang aku pikirkan ?! Aku seperti orang mesum saja ! Berhentilah berfikir seperti itu'
Aku membiarkan dia tidur untuk sebentar karena mungkin saja dia kelelahan karena kemarin kita berbicara sampai jam 8 malam. Dan disaat itu juga orang yang tidak ingin kutemui berlari kearahku dengan senyum iblis. Dia berlari dengan kencang dan bersiul menggodaku "Kirishima lucky !" aku menahan malu sebisaku.
'Dasar Kaminari ! Lihat saja saat dikelas, akan kuberi dia pelajaran! Tolong janga buat situasi ini semakin awkward !'
Tapi dalam lubuk hatiku mungkin tidak buruk juga seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )
FanfictionKamu jatuh cinta dengan seseorang bernama Kirishima Eijirou. Sebuah perasaan nyaman yang tiba-tiba berubah jadi cinta. . Tetapi apa boleh buat jika keadaanmu akan membuat orang yang kamu cintai berada dalam bahaya. . Apakah kamu lebih memprioritaska...