Kuterbangun diruang UKS sekolah dan aku dapat melihat seluruh ruangan kosong. Sinar matahari sore menyinari sudut ruangan, ruangan ini juga menjadi sangat tenang. 'Rasanya hangat disini,' pikirku lalu memejamkan mata. Menikmati hangatnya ruangan ini sambil menutup mata membuatku mengingat kembali kenangan hangat dimasa lalu. Kenangan dima na biasanya aku duduk diteras rumah bersama dengan Okaa-san dan Otou-san. Kenangan 6 tahun lalu ......... kuharap itu bisa terulang kembali. Aku masih teringat semua kenangan yang kumiliki bersama Okaa-san saat itu. "(First Name)-san ?" terdengar suara Kirishima disampingku. "Eh, kau ada disini sejak kapan ?" tanyaku kaget. "Aku dari tadi sudah disini, tapi kau tidak menyadarinya, kau hanya menutup kedua matamu dan kau terlihat sangat tenang," jelas Kirishima. Aku tersenyum kecil dihadapanya.
"Aku hanya teringat bahwa dahulu aku sangat sering bermain bersama Otou-san dan Okaa-san diwaktu sore seperti ini. 'kelak akan ada sore yang begitu sepi bagimu, satu persatu kenangan mulai kau ingat, dan kau akan tersenyum sambil meneteskan air mata,' itulah kata ibuku terakhir kali saat aku bermain bersamanya disore hari. Rasanya sepi sekarang, hehe," aku menekuk kedua lutuku lalu aku menyembunyikan wajahku dilututku. Ternyata mengingat semua kenangan yang menyenangkan dahulu dapat menyakitkan bagiku sekarang. "(First Name)-san, aku memang orang yang tidak peka tetapi aku dapat merasakan jika kau merasa sedih sekarang. Apa ada yang bisa aku bantu ?" tanya Kirishima lembut. Suara berat dan lembutnya itu membuatku sedikit gelisah karena membuatnya khawatir padaku.
"Hehe, tidak apa-apa kok. Kirishima-kun sebaiknya pulang saja hari ini habisnya kan ini sudah sore nanti bahaya lho. Aku mungkin akan menginap disekolah untuk hari ini," aku menepuk pundak kanan Kirishima lalu tersenyum lebar. Kirishima memalingkan wajahnya, sebekum itu tertdapat tatapn khawatir diwajahnya lalu dia bangun dan mengucapkan selamat tinggal. Aku menghela nafas panjang, 'Begini lebih baik seharusnya. Padahal aku yang menyuruhnya pulang tapi kenapa aku menyesal ya,' aku kembali menyembunyikan mukaku pahaku. "Begini lebih baik." Gumamku. "Apanya yang lebih baik ?" suara yang kukenal tiba-tiba terdengar dari arah pintu. Akuu membulatkan mataku ketika melihat orang yang datang disore itu. Dia berjalan mendekatiku.
"Otou---Aizawa-sensei, kenapa ada disini ? Memangnya kenapa kau belum pulang ?" tanyaku. "Belum," jawabnya singkat. BZZT BZZT BZZT. Ponselku berdering, aku mengeceknya dan terdapat satu pesan yang masuk. Pesan itu berasal dari Kirishima dan bertuliskan, "Hanya ini yang bisa kulakukan sekarang." Aku tersenyum lalu melihat kearah Aizawa, dia sedikit kaget lalu memalingkan wajahnya, "Jika kau tidak terbiasa memanggilku dengan panggilan sensei maka kau bisa memanggilku seperti biasa. Jadi kau tidak terlihat canggung saat berbicara denganku," dia duduk ditempat tidurku lalu mengecek ponselnya. Aku tak menyangka bahwa dia akan kesini melihatku. "Otou-san," dia melihat kearahku. "Terima kasih," senyuman lembut kuberikan kearahnya.
"Kirishima bilang kau merasa sedih, memangnya kenapa ? Mungkin kau bisa menceritakannya padaku jika kau mau," tawarnya.
"Jika aku menutup mataku disore ini, rasanya aku bisa mengingat kenanganku saat masih kecil dengan Otou-san dan Okaa-san, dan entah kenapa itu menjadi menyakitkan. Mengingat bahwa kenangan masa kecil itu tidak bisa diulang kembali, mengingat bahwa kita harus bertumbuh menjadi dewasa, meninggalkan masa-masa yang menyenangkan berubah menjadi masa-masa yang penuh perjuangan. Apakah aku masih sanggup menjalani hidup ini sekarang ? Apakah segala kenangan indah yang kumiliki dahulu masih dapat menjadi motivasiku untuk menjalani hidup yang keras ini ?" aku tanpa sengaja mengucapkan hal itu langsung didepannya dan langsung menutup mulutku. Aizawa nampak biasa saja dengan tatapan datarnya, dia menutup matanya sejenak lalu menutup ponselnya. Memasukannya kedalam kantung celananya lalu membuat kontak mata denganku. 'Ups, apa aku salah bicara ?' pikirku pasrah.
Aizawa mengulurkan tangannya kearahku. Aku menutup mataku, 'Dia akan memukulku ?!' aku memejamkan mata dan berusaha untuk menahan rasa sakit ternyata aku malah merasa ada yang mengelus kepalaku. Ku membuka mata perlahan, "Kau sudah melakukan yang terbaik walau aku tidak ada disana untuk membantumu. Kau hebat," Aizawa mengelus kepalaku perlahan, tetapi tetap memberikan ekspresi yang biasa dia pasang. Kali ini ekspresi itu menggambarkan suasana hati yang bangga, aku merasa sangat senang dengan itu. TES TES TES, air mata mulai terjatuh satu per satu. "ah ?! Maaf, aku tidak tau kenapa aku menangis," aku mulai panik dan berusaha mencari tissue sayangnya Aizawa sudah memelukku lalu berkata, "Maafkan aku, aku tidak mengerti segala penderitaan yang sudah kau alami dan kau juga selalu menyembunyikan rasa sedihmu agar orang-orang dapat mengira kau kuat bukan ? Sekarang kau boleh melakukan apa yang kau mau." Mengingat bahwa fakta aku selalu menyembunyikan rasa sedihku, aku menggenggam baju Aizawa agak erat. "Aku disini," katanya dengan lembut.
"Hiks, hiks, Otou-san, Otou-san ! Gomen ne, hontou ni gomen ne. Aku masih terlalu lemah, aku, aku...-," Aizawa menyelaku dan menenangkanku, "Shhhhhh, menangislah sesukamu, setelah itu bangkitlah dan jadilah kuat. Menangis bukan berarti kau lemah. Kau akan baik-baik saja," dia mengelus kepalaku dengan pelan selagi aku menangis seperti anak kecil dipelukannya. Sepertinya aku masih saja seperti anak-anak, yang menangis ketika membuat sebuah kesalahan.
~*~
'(First Name)-san, kau selalu menyembunyikan rasa sedihmu selama ini. Itulah yang menjadi kelemahanmu, Setidaknya kali ini biarkan aku menolongmu. Aku tidak ingin selalu membebanimu,' angan Kirishima yang berdiri didepan pintu ruang UKS, Kirishima dapat mendengar isakanku dari luar sana. Membuatnya sedikit kesal.
"Maafkan aku yang tidak berguna ini (First Name)-san," Kirishima meninggalkan tempat itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )
FanfictionKamu jatuh cinta dengan seseorang bernama Kirishima Eijirou. Sebuah perasaan nyaman yang tiba-tiba berubah jadi cinta. . Tetapi apa boleh buat jika keadaanmu akan membuat orang yang kamu cintai berada dalam bahaya. . Apakah kamu lebih memprioritaska...