Chapter 5

2K 332 30
                                    

Pagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya untuk bersiap-siap. Aku memakai dress (Fav. Color) dan flat shoes, selain itu aku juga membawa tas kecil yang isinya hanya untuk ponsel dan dompet.

"Yosh ! Siap semua !" aku mengaca dicermin sambil merapikan poniku yang keluar dari baris. Aku keluar dari kuil dan memberi makan kucing hitam punyaku yang bernama 'Black.' Kucing hitam itu sering datang kekuil karena itu aku menamainya. Aku berjalan kestasiun kereta, tujuanku adalah kesekolah untuk bertemu dengan Present Mic.

Untung saja aku datang tepat waktu, melihat kearah ponselku, waktu tepat pukul 10. Aku melihat Pro Hero itu sudah menungguku didepan, sebelum aku memanggil sepertinya dia sudah menyadari keberadaanku. "(First Name) !!!!!!" dia berlari kearahku.

"Pagi, apa aku terlambat ?" pertanyaanku tidak dijawab melainkan dia memandangiku tanpa berkutik. Aku mengayunkan tanganku keatas-bawah didepan mukanya tetapi hasilnya nihil. "Kau dirasuki setan atau apa ?" tanyaku kepadanya.

"Aku tidak percaya aku dapat melihatmu memakai dress serapi ini untuk kedua kalinya. Dulu kau masih sangat kecil dan juga kau suka menangis sambil memeluk sho----," sebuah tas terlempar pas dimukanya sehingga meninggalkan bekas merah disekitar wajahnya itu. "Kalau mau jalan ya ayo ! jangan ngomong yang aneh-aneh !" aku berjalan meninggalkannya. "Hei kenapa lau kejam sih ! Tunggu aku ! Hey !"

Aku tak menyangka bahwa selera Cafe yang dimiliki oleh Mic bisa dibilang bagus juga. Dia membawaku kecafe France yang berbintang 5 yang baru buka. "Bisa saya mengambil pesanan anda ?" tanga seorang pelayan. "Aku pesan (Favourite Food) dan Strawberry Parfait ya ! Kau mau apa Mic ?" Mic tertawa pelan, aku memiringkan kepala karena tidak tau apa yang lucu. "Kau pesan yang manis-manis nanti gendut lho !" ucapnya sambil tertawa. "Lagipula kau yang mengajakku untuk pergi kecafe ini. Cepat pesan makananmu !" perintahku. "Baik baik," jawabnya. Dia memesan Savarin dan 2 teh hangat.

Dari beberapa bangku disamping kami ada beberapa orang yang saling berbisik, dan tentu saja perhatian mereka kepada Pro Hero itu. "Hey itu Present Mic kan ? Dia sama siapa ? Pacarnya ?" tanya gadis yang berada dibelakang kami. 'Pacar? Aku dan Mic memiliki perbedaan umur yang jauh tau ! Kayak pedofil aja !' pikirku. Dan disaat itu, ada anak laki-laki yang melewati meja kami dan berhenti sambil melihat kearahku. Aku tersenyum kearahnya dan anak laki-laki itu memalingkan wajahnya lalu melihat kearah Mic dengan tatapam bingung.

"Kakak kenapa pergi sama om-om pedofil ini ?" tanyanya sambil menunjuk kearah Mic. Aku tak bisa menahan tawaku, sehingga aku tertawa lepas dicafe itu. "Hey watch you mouth you hear ?! Aku ini bukan seorang pedofil tau !" jawab Mic dengan nada kencangnya itu sehingga membuat anak itu ketakutan dan berdiri disampingku menjauhi Mic.
"Adik kecil, dia itu bukan pedofil. Dia adalah teman ay-- maksudku teman guruku. Dia pro hero lho ! Namanya Present Mic !" jelasku. Tiba-tiba anak itu langsung bersemangat dan bertanya-tanya kepada Mic. 10 menit berlalu dan akhirnya ibunya membawanya pulang.

"Hey (First Name), apa kau sudah terbiasa dengan Shouta disekolah ? Dan sepertinya kau masih terbiasa memanggilnya ayah. Kenapa kau tidak tinggal bersamanya ? Mungkin Shouta akan mau," cetus Mic dengan nada yang agak canggung. Aku menghela nafas panjang, "Maaf, kupikir ini adalah keputusan terbaik," aku memberikan senyuman kecil. Mungkin Mic mengetahui bahwa ku tidak ingin membicarakn hal ini, kami menghabiskan makanan kami dengan membicarakan hal lain.

Saat kami ingin keluar dari cafe itu, seorang yang kami ketahui berdiri didepan. "(First Name)?! Kenapa kau disini ? bersama Mic sensei ?" aku menoleh kearah Mic dan Mic hanya melihat kearahnya dengan ekspresi aneh yang selalu dia gunakan. "Um, Mic hanya mengajakku jalan-jalan sebentar saja kok ! Lagipula Kirishima-kun kenapa disini ?" Kirishima menunjukan kearah meja dessert, "Ibuku memintaku untuk membeli makanan manis disini dan aku tidak menyangka akan bertemu denganmu. DAN JUGA MIC-SENSEI," Entah kenapa aku merasakan ada nada penekanan saat Kirishima memanggil nama Mic. Mic dan Kirishima bertatapan sangat intense 'Kalian itu anak-anak atau apa ?' pikirku.

"Ya sudah kalau begitu ayo kita jalan lagi (First Name) !" ajak Mic yang menarik tanganku menjauh dari cafe. "Bye-bye Kirishima-kun !" aku melambaikan tangan kearahnya dan dia membalasnya dengan melambaikan tangan juga. "Mic kau itu tadi seperti anak-anak tau ! Masa sama murid sendiri bisa hampir bertengkar tanpa alasan yang jelas !" ucapku dengan nada sinis. "Aku merasa tergangggu saja, lagipula dia juga yang memulainya," katanya sambil mengembungkan kedua pipinya. 'Dasar orang dewasa dengan sifat anak-anak !' pikirku pasrah. "Udah jangan cemberut ------," kalimatku terpotong saat kami melewati toko baju yang memiliki dress berwarna merah dengan pita berwarna hitam. Bagian depannya agak pendek tetapi bagian belakangnya panjang dan bahkan mengenai lantai. Aku sedikit terpesona melihat dress itu, tanpa kusadari aku terlalu terfokus dan kehilangan sosok Mic disebelahku.

Aku melihat kesekelilingku tetapi tidak menemukan sosoknya dimanapun, 'Kau diama sih Mic ?' pikirku agak cemas. Tiba-tiba Mic datang dari belakangku dan mengejutkanku, "Kau mencariku ya ?" tanyanya iseng. "Ini hadiah untuk jalan-jalan hari ini !" Mic memberiku sebuah shooping bag dan saat aku membukanya, WOW ! Ini dress yang membuatku terpesona tadi. Tapi ini kan mahal, kira-kira sekitar ¥ 5687.82 ( jika dirupiahkan sekitar 680 ribu ). "Mic ini kan mahal !" protesku. "No problem ! Lagipula kau juga jarang jalan-jalan bersamaku jadi ini hadiahnya !" ucapnya sambil memberikan senyuman khas-nya. 

"Ternyata jalan-jalan seperti ini tidak buruk juga. Kapan-kapan belikan aku dress bermerek Milano ya !" aku memukulnya pelan sambil berjalan berdampingan dengannya. "Hey kau ini ingin membuatku bangkrut sebagai pro hero ya ?" tanyanya bercanda. Kami berdua menertawai hal itu. Mic mengantarku sampai distasiun dan aku menaiki kereta jam 6. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya.

KIRISHIMA POV
"Kenapa (First Name) berduaan dengan Mic-sensei ya ? Tapi mereka tidak mungkin jadian karena itu akan menjadikan Mic-sensei seorang pedofil. Aku kan ingin berjalan berdua bersamamya juga---- APA YANG KUPIKIRKAN ?!" Kirishima berguling kekanan dan kiri berkali-kali sambil menutup mukanya dengan kedua tangnnya dan Hal itulah yang dipikirkan Kirishima saat dia sampai dirumahnya.

Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang