Kamu jatuh cinta dengan seseorang bernama Kirishima Eijirou. Sebuah perasaan nyaman yang tiba-tiba berubah jadi cinta.
.
Tetapi apa boleh buat jika keadaanmu akan membuat orang yang kamu cintai berada dalam bahaya.
.
Apakah kamu lebih memprioritaska...
WARNING : CHAPTER INI MEMILIKI BANYAK PICTURE YANG DIUPLOAD JADI SIAPKAN KUOTA KALIAN SEMUA !!!!!! DAN JUGA CHAPTER INI SANGAT PANJANG !!!
Aku mengecek barang yang harus kubawa lagi hari ini. Karena hari ini adalah hari yang special. Mengapa ? Karena kemarin Kirishima mengajakku kencan hari ini. Aku sudah beberapa kali melihat pakaian yang kupakai dikaca kamar. Apa ini sudah cukup ? Apa ini cocok ? Pikirku keras. Bagaimana tidak ? Aku saja hanya memiliki beberapa pakaian dress dan skirt apalagi saat kepesta aku hanya memakai dress yang sama per tahunnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vintage flat collar color block sleeveless high-waisted lace pleated dress adalah pilihanku.(Kepanjangan yak ?😂)
Aku berjalan kearah stasiun yang berada dekat dengan apartemenku. Aku baru saja pindah kemarin karena pihak sekolah berkata bahwa akan terlalu berbahaya jika aku tinggal sendirian dikuil tua itu. Dengan hati yang berdebar-debar aku berjalan semakin mendekat kestasiun itu.
Jam menunjukan pukul 10 kurang 5 menit sedangkan aku berjanji dengan Kirishima sekitar jam 10. Sesampainya distasiun kupikir dia belum tiba tetapi dia sudah terjongkok sambil melihat sekeliling.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eijirou !!!" aku berlari kearahnya sembari melambaikan tangan diudara. Dia melihatku dan terdiam sesaat. Aku mengayun-ayunkan tanganku didepan wajahnya sejenak sampai dia tersadar lagi, "Ah maaf, kau terlihat sangat cantik jadi aku sedikit terkejut, (First Name)." Warna merah mulai menghiasi wajahku sedikit, aku menundukan kepala lalu menarik lengan bajunya pelan.
"Kau juga terlihat keren dengan baju itu," kataku malu-malu. Muka Kirishima memerah sedikit lalu dia menarik tanganku dan berkata, "Ayo kita jalan !" dia memberikanku senyuman.
Kami menaiki kereta yang akan menuju Osaka. Kirishima memberiku satu onigiri, "Maaf ya hanya bisa memberikanmu ini, sampai sana maka kita akan mencari makan siang," dia menggaruk bagian kepala belakangnya yang tidak gatal itu. Aku tertawa, "Tidak apa, aku sudah makan roti tadi pagi." Kirishima selalu mengawali pembicaraan diantara kami. Akhirnya kami sampai distasiun Osaka Prefecture. Dari Tokyo hingga ke Osaka kira-kira menghabiskan waktu 3 jam.
