Kami berdua sampai didepan sekolah, aku melihat Tsukasa dan Satomi didepan gerbang sekolah. "Satomi ! Tsukasa-san !" aku berlari sembari memanggil mereka. "(First Name) Kau tidak apa-apa ? Dan siapa ini ?" tanya Tsukasa. Kirishima panik dan tiba-tiba dia menundukan badan 90 derajat, "Kirishima Eijirou desu ! Aku temannya (First Name)-san !" ujarnya. Tsukasa tersenyum kearahnya lalu memperkenalkan dirinya. "Hey ini bukan waktunya untuk bersantai, dia datang," ucap Satomi dengan nada membentak. Kami bertiga berjaga-jaga kembali. Terdengar bunyi nyaring dari depan kami, sangat nyaring dan bahkan kami semua sampai-sampai menutup telinga kami.
"Awas !" Satomi mendorongku dengan cepat, dan sebuah panah terjatuh tepat ditempatku tadi. "Terima kasih," aku kembali berdiri dan melihat kedepan. Noumu berjalan mendekati sekolah dengan Leader yang berdiri dibahu kanannya. "Hoooo, ternyata kalian semua disini. Apa kalian akan menentangku ? Tsukasa ? Satomi ?" tanya Leader. Tsukasa dan Satomi tidak menjawabnya melainkan mereka bersiap untuk perang. "Kalian semua itu benar-benar, memang didunia ini yang bisa aku percayai hanyalah diriku seorang, lenyaplah," Leader menyerang kami seenaknya. Dia menyerang kami sebebas-bebasnya, dan bahkan dia tidak memperdulikan keadaan sekitar, "Kalau begini terus, sekolah bisa saja hancur," protes Kirishima yang sibuk menghindari bongkahan batu yang terlempar karena serangan Noumu.
"(First Name) ! Bisakah kau menggunakan kekuatanmu untuk memindahkan dia ke tempat yang sepi ? Taman kota mungkin ?" tawar Satomi. "Akan kucoba," jawabku. Sebenarnya untuk memindahkan monster seperti itu pasti akan menghabiskan banyak tenaga dan aku juga harus menyimpan tenagaku untuk berperang tapi aku tidak bisa melakukan hal lain, aku harus memindahkannya. "Zimmer," lingkaran biru besar mulai muncul disekitar kami dan monster itu. Aku memfokuskan kekuatanku kepada monster itu dan dalam sekejap kami semua berpindah ketaman kota yang tersembunyi. "Kerja bagus," Satomi memujiku. "Ya, aku tau," kataku terengah-engah. "(First Name)-san kau tidak apa ?" tanya Kirishima khawatir. Aku mengangguk, berusaha membuatnya tidak khawatir.
"Mari kita mulai pesta kita, (First Name)," kata Leader dengan tawa iblisnya. Aku dan Satomi berusaha menyerangnya dari berbagai arah dan bahkan dengan segala teknik yang mampu kami lakukan. Satomi berusaha menyerang Leader tetapi ditahan oleh Noumu dan dia terpelanting jauh, "Satomi, apa monster ini punya satu titik kelemahan yang bisa membuatnya berhenti bergerak ?" tanyaku sambil membantu Satomi berdiri. "Ada, tepatnya dibelakang bagian leher monster itu, jika kita bisa memotong syarafnya disana maka pasti dia tidak bisa bergerak. Tapi bagian belakang leher monster itu sangatlah keras melebihi baja, tidak mungkin kita bisa merobeknya atau memotoongnya," ujar Satomi. Tiba-tiba ide bodoh melewati kepalaku, aku memanggil Kirishima yang sedang berusaha menyerang Leader. "Ada apa ?" tanyanya langsung. "Kirishima-kun bisakah kau merobek bagian belakang leher monster itu ? Kami berdua akan mengalihkan perhatiannya !" Kirishima mengangguk dan menjawab, "Akan kucoba."
Aku dan Satomi berusaha agar Noumu memberikan perhatiannya kepada kami, Satomi juga melakukan kerja baik dalam mengalihkan perhatian Leader dengan menggunakan properti pembangunan ditaman itu. Kirishima sampai dibelakang leher Noumu tanpa sepengetahuan oleh Leader. Saat Kirishima berusaha memotong bagian belakangnya, tangan Noumu menghempasnya hingga jauh. "Kirishima-kun !" panggilku. Untungnya dia sempat menggunakan Quirknya saat itu sehingga luka yang diterimanya tidaklah parah. "Jangan lengah, dia belum kalah, (First Name) !" Satomi berusaha mewaspadiku. "Satomi, aku punya ide yang aneh tapi mungkin berhasil," Satomi memberikan tatapan bingung kepadaku, "Memang itu ide yang gila tapi itu boleh dicoba." Aku berlari kearah Tsukasa, "Tsukasa-san, bisakah kau membantuku ! Tolong panggilkan para Pro Hero ke tempat ini sekarang juga !" Tsukasa meninggalkan taman itu sesegera mungkin setelah aku memerintahkannya.
"Kau selamatkan anak laki-laki itu dan aku akan mengalihkan perhatiannya !" Satomi langsung meloncat kearah Leader dan menyerangnya kembali. Aku mendatangi Kirishima yang terluka dibagian kaki dan tangannya. "Kirishima-kun kau baik-baik saja ?" tanyaku khawatir. Kirishima menjawab dengan gemetar, "Osu." 'Tch, ini salahku. Karena aku Kirishima sampai terluka, dan banyak terjadi kerusakan dimana-mana, kali ini jika aku harus mengorbankan diriku aku harus tetap mengalahkannya dan menyelamtakan kota ini,' pikirku.
Aku membantu Satomi untuk menghabiskan waktu sampai para Pro Hero datang. Sekitar 25 menit, para Pro Hero datang. Pro Hero itu adalah Thirteen, Snipe dan Midnight. Aku menghampiri mereka dan langsung mencari Thirteen. "Thirteen-sensei aku membutuhkan Quirkmu untuk membuatnya hilang ke dimensi lain, bisakah kau melakukannya ?" tanyaku sopan. "Bisa saja, tetapi aku butuh orang yang bisa membuatnya diam disatu tempat," aku berusaha berfikir apa yang harus kulakukan lagi tapi tiba-tiba Tsukasa berkata dari sampingku, "Aku bisa membuat barrier, jadi serahkan padaku."
"Ayo kita lakukan operasinya !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )
FanfictionKamu jatuh cinta dengan seseorang bernama Kirishima Eijirou. Sebuah perasaan nyaman yang tiba-tiba berubah jadi cinta. . Tetapi apa boleh buat jika keadaanmu akan membuat orang yang kamu cintai berada dalam bahaya. . Apakah kamu lebih memprioritaska...