Chapter 16

1.3K 187 19
                                    

"Dasar gila ! Apa yang kau lakukan pada Okaa-san ?!" aku mencengkram leher baju Leader, dia hanya memberikan senyum licik kepadaku. "Hooo, baru kali ini aku melihat kau menaikan nadamu, Princess," aku berusaha menahan amarahku. "Tolong tenanglah dulu, (First Name)-san," ucap Tsukasa. Dia menjauhkanku dari Leader, rasanya jika aku tidak dilerai pasti aku sudah memukulnya. Leader hanya diam saja lalu dia pergi kearah komputer yang sangat besar, dia menekan suatu tombol dikeyboardnya dan sebuah tabung besar dengan monster didalamnya terbuka. "Biar kuperkenalkan kepadamu, ini adalah Noumu ver 3," katanya dengan bangga.

'Namanya jelek banget !!!!! Gak ada yang lebih bagus apa ? 'The Destroyer,' mungkin ?' pikirku.

"Aku memodifikasi dari noumu yang sebelumnya dan ini 2 kali lebih kuat, aku hanya membutuhkan kekuatanmu untuk menggabungkan bagian-bagiannya yang kurang. Dan juga aku ingin kau menggabungkan otaknya yang sudah kubuat," jelas Leader. Aku hanya bisa menelan ludah setelah melihat monster yang sangat besar didepan mataku, terlebih lagi aku harus menggabungkan anggota tubuhnya. 'Ini benar-benar gawat ! Aku bisa saja menjadi seorang Villain !' aku berusaha mencari cara lain untuk mengelak negosiasi ini. "Bagaimana menurutmu, Princess ?" tanya Leader, aku terdiam masih memikirkan cara lain. "Leader, biarkan (First Name)-san memikirkan hal ini sejenak, mungkin dia terkejut karena melihat Noumu," Tsukasa menyela perkataan Leader dan entah kenapa Leader membiarkan Tsukasa membawaku kembali keruang tengah.

"Arigatou Tsukasa-san," ucapku membungkukan badan 90 derajat. "Ie, ie kau hanya terlihat sangat bingung tadi jadi aku ingin membantumu," jawabnya. Ternyata benar seperti kata Satomi, Tsukasa adalah orang yang sangat baik tapi kenapa dia membantuku yang bukan dipihaknya ini ? Aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Tsukasa yang sedang menyediakan teh untukku, "Tsukasa-san kenapa kau mau menolongku ?" Tsukasa sedikit terkejut lalu berkata, "Walaupun aku ini musuhmu kau tetap menggunakan 'san,' saat memanggilku. Kau sangat sopan ya." Aku sedikit tersipu akan pujiannya, aku tidak menyangka bahwa aku akan dipuji oleh musuhku sendiri. "Hmmmm, mungkin karena menurutku kau orang yang baik dan sebenarnya aku tidak ingin Leader membangkitkan Noumu," jelas Tsukasa.

"Eh, kenapa ? Bukannya Tsukasa-san ada dipihak Leader ?"

"Aku memang dipihaknya tapi aku tidak mau dia berubah menjadi jahat seperti ini, dulu dia adalah anak yang sangat baik tapi karena kejadian dimana seorang Hero yang tidak sengaja membunuh orang tua kami, dia berubah menjadi seperti ini. Dia ingin membunuh semua Hero yang ada."

"Orang tua kami ?"

"Oh, aku dan Leader itu bersaudara, tapi kami berdua berpisah sejak kecil. Satomi belum tahu hal ini, pasti dia akan terkejut dan akan memarahiku jika dia tau nanti." Tsukasa tertawa pelan.

'Orang ini terlalu baik, tapi kenapa hal buruk menimpa dia ?' resahku.

"(First Name)-san, aku punya permintaan untukmu. Jika sesuatu terjadi padaku, maukah kau menjaga Satomi untukku ? Satomi memang agak kasar tapi dia anak yang baik, kumohon jaga dia."

"Apa maksudmu Tsukasa-san ? kau akan meninggalkannya ?" tanyaku panik.

"Tidak, aku bilang kan mungkin saja !"

"Syukurlah," aku merasa lega mendengar jawaban Tsukasa. Setelah sekitar 10 menit, Tsukasa membawaku kembali ke laboratorium Leader, "Aku sudah memutuskannya, aku akan menggabungkan Noumu," cetusku. Leader terlihat sangat girang dengan jawabanku dan Tsukasa hanya terdiam. 'Maafkan aku, tapi aku janji aku akan memutar balikkan suasana ini,' pikirku sembari menggabungkan beberapa bagian Noumo dengan quirkku. Tak lama kemudian semua bagian telah tergabungkan dan Noumo mulai berjalan keluar dari tabung itu. "Nice job, Princess !" pujinya, lalu dia menarikku mendekat kepadanya. "Aku akan memberikanku hadiah," tiba-tiba tabung disebelahku terbuka dan Okaa-san terjatuh kelantai. Untung tepat waktu saat aku menyelamatkannya, "Okaa-san !" panggilku berulang kali tapi tidak mendapatkan jawaban apapun. Jantungnya  masih berdetak tetapi nafasnya sangatlah lemah.

"Kalau begitu aku harus bertugas dulu, Tsukasa apa kau ikut ?" Tsukasa menggelengkan kepala pelan lalu Leader memalingkan wajahnya lalu menghilang melewati Warp Gate. "(First Name)-san, apa kau baik-baik saja ?" Tsukasa berlari kearahku. Aku masih memeluk Okaa-san sambil menahan tangis. "Tidak apa-apa (First Name)-san, lebih baik kita membawanya ketempat yang lebih aman sekarang," menuruti perkataan Tsukasa, aku membiarkan Tsukasa membawa Okaa-san ke ruang tidurku. Tsukasa menyelimuti Okaa-san sedangkan aku masih tidak bisa berkata apa-apa. "(First Name)-san !" Tsukasa mendekat kepadaku, "Aku tahu ini berat untukmu tapi kau jangan mudah menyerah, ibumu masih hidup hanya saja dengan keadaan yang agak lemah. Kau anak yang kuat bukan ? Jangan seperti ini, ibumu akan baik-baik saja," dia berusaha menenangkanku. Aku mempercayainya lalu hanya bisa berdoa agar keadaan ibuku membaik.

"Tsukasa-san ! Gawat !" Satomi membuka pintu dengan panik. "Leader ! Leader menyerang langsung diarea kota ! Dia menuju Sekolah UA ! Dan sekarang semua Pro Hero sedang berhadapan dengannya !" Aku dan Tsukasa terkejut dengan apa yang baru kami dengar. "(First Name)-san, tinggallah disini !" perintah Tsukasa. Aku menolaknnya, "Tidak, biarkan aku ikut ! Aku harus menyelamatkan teman-temanku !" "Sudah, tidak ada waktu lagi, kita harus pergi !" Satomi menggunakan kekuatannya untuk membawa kami langsung ketempat kejadian.

"Kerusakan yang benar-benar parah," ucap Tsukasa yang melihat keadaan kota. Tanpa basa-basi aku berlari kearah sekolah dengan diikuti oleh Tsukasa dari belakang. "Tetap dibelakangku, ini berbahaya !" ujar Satomi yang mendahuluiku. Aku mengangguk, 'Tolong jangan sampai ada yang terluka ! Kirishima-kun, berhati-hatilah !" Kami bertiga sampai didepan Sekolah UA, untungnya Leader belum sampai disini. Leader sepertinya masih berurusan dengan Pro Hero lain dikota.  Kami bertiga masuk tanpa izin dan juga alarm sekolah mulai berbunyi. "Tch, padahal kita disini untuk memperingati tapi kenapa kita jadi seperti Villain disini ?" kesal Satomi. Aku tertawa kecil lalu berkata, "Satomi dan Tsukasa kan memang Villain." Dia baru sadar dengan apa yang dia katakan lalu terdiam dan berlari kembali. Aku sampai dikoridor sekolah, kami semua berbagi tugas. Aku memperingati para Pro Heroes, Satomi dan Tsukasa memperingati murid-murid. Aku berlari secepat mungkin, aku mendobrak pintu ruang guru karena bunyi alarm tersebut semua pintu terkunci. Karena hal bodoh yang kulakukan itu, tanganku terluka dan mulai mengeluarkan darah, "Ternyata sakit juga...," kataku sambil mengelus tanganku yang berdarah. "Sensei ! Kita semua harus keluar dari gedung sekolah sekarang ! Leader sedang menuju kesini dengan monster  buatannya yang sangat kuat dan mungkin saja All Might tidak akan bisa mengalahkannya !" kataku.

Semua guru ternyata sedang mengadakan rapat, dan mereka terkejut melihat keberadaanku disekolah, "(First Name) kenapa kau bisa kembali ?! Tanganmu juga berdarah, ada apa ?!" tanya Mic panik. "Tidak ada waktu untuk bicara sekarang ! Satomi dan Tsukasa-san sedang mengevakuasi murid-murid dan kumohon dengarkan aku kali ini !" pintaku. Semua guru bergegas pergi keluar sekolah, aku merasa lega karena mereka mau mendengarkanku sedangkan aku dapat merasakan aura hitam dari belakangku. "Apa maksudnya ini (First Name) ?" Aku menengok gemetar kebelakangku dan aku melihat Aizawa yang sangat marah berada dibelakangku. "Maaf....," aku berusaha kabur tetapi bajuku ditariknya hingga aku terjatuh. Aku terkejut saat melihat Aizawa memegang kedua pundakku lalu meminta maaf, "Maaf, aku tidak bisa menyelamatkanmu. Syukurlah kau selamat."

Rasanya entah kenapa, aku sangat senang sekarang. Otou-san ternyata sangat mengkhawatirkanku. "(First Name)-san !!!!!!!" terdengar teriakan dari ujung koridor. Aku melihat ada seorang laki-laki berlari dengan kecepatan tinggi kearahku. Aku berdiri untuk melihat lebih jelas tetapi dia terlalu cepat lalu dia memelukku sangat erat. "(First Name)-san ! Syukurlah kau tidak terluka  ! Aku sangat mengkhawatirkanmu !" ternyata laki-laki itu adalah Kirishima. Aku tertawa lalu berkata, "Terima kasih telah mengkhawatirkanku," tiba-tiba Kirishima melepas pelukannya lalu mukanya berubah menjadi sangat merah. Aku juga baru sadar akan yang dia lakukan tadi. Keadaan menjadi awkward lalu Aizawa meneriaki kami untuk berlari keluar sekolah. Kami berdua berlari sembari tertawa bersama.

"Aku memiliki hal yang harus kukatakan setelah peperangan ini, jadi tolonglah jaga dirimu baik-baik !" kata Kirishima. Aku tertawa lalu berkata, "Jangan remehkan aku !"

A/N !

Oh iy, Len lupa kasih tau character Tsukasa dan Satomi, jadi Len tulis disini aja !

Tsukasa : berambut putih, Bishounen, 30 tahun, baik hati, matanya ungu muda,ngomongnya halus, khawatiran, quirknya : sound.

Satomi : Rambutnya coklat, matanya abu-abu, umur 20 tahun, dingin tapi peduli, quirknya : teleport.

Kalau masih mau tau tentang Tsukasa dan Satomi langsung comment aja ya !!! kalau disini nanti kepanjangan ! STAY TUNE GUYSSS !!

Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang