Chapter 20

1.1K 190 12
                                    

Rasanya hangat disini, damai, tenang. Cahaya kecil muncul dihadapanku, aku membuka mataku perlahan. Betapa terkejutnya aku ketika melihat sebuah taman besar dengan sungai yang indah disana. Dipenuhi dengan bunga yang baru saja mekar dan hewan-hewan yang sangat ramah. Aku berjalan mengelilingi tempat itu, menikmati kedamaian yang sudah lama tak kurasakan.

Aku bertemu dengan beberapa peri kecil nan cantik, dihadapanku mereka menyediakan buah-buahan segar. Peri-peri itu mengajukan pertanyaan yang membuatku menyadari bahwa aku kehilangan suatu hal berharga dihidupku.

"Namae wa ?"

(Namamu ?)

Berulang-ulang kali mereka menanyakan hal itu kepadaku. Aku berusaha mengingat sekuat tenagaku, 'Namaku ?'

"Aku siapa ? Nama ? Namaku ?" teriakku berulang kali, rasanya aneh melupakan namaku sendiri. Apa sebenarnya aku memang tidak mempunyai nama ? Kenapa aku sendiri ?

.

.

.

Aku siapa ?

.

.


Aku kehilangan segalanya, memang kedamaian ini yang sangat kuinginkan. Tapi kehilangan jati diriku rasanya membuatku hampa, aku terbaring diatas tempat peri-peri itu, menutup mataku, menyerah dengan apa yang kualami.


Semua sudah berakhir.


"(First Name)-san, apa kau tidak terlalu lama tertidur disini ?"

.

Suara itu menggema disekelilingku. Aku berusaha membuka mataku. Tiba-tiba kurasakan angin kencang membuat segalanya buyar, semuanya berubah, tempat nan indah sekarang berubah menjadi tempat putih yang dipenuhi dengan butiran-butiran air.

Butiran-butiran air itu mengkilau bagai berlian karena pancaran dari sinar matahari, kulihat satu per satu. Didalamnya terdapat sebuah gambar kecil yang sepertinya adalah gambar perempuan dengan seseorang laki-laki. Tapi siapa dia ? Aku mencoba memegang butiran air itu, aku memang ragu-ragu tapi sepertinya aku memiliki perasaan bahwa harus menyentuh butiran air itu.

SPLASH !

Butiran itu pecah dihadapanku, tiba-tiba sekelilingku berubah menjadi tempat yang dipenuhi bangunan-bangunan. Aku melihat laki-laki berambut merah aneh itu mendekatiku, "Namaku Kirishima Eijirou, yoroshiku !" katanya dengan semangat. "Kirishima ?" gumamku. Apakah itu yang disebut dengan nama ? Apa aku juga mempunyainya ?

Satu per satu butiran-butiran air itu mulai pecah dan memperlihatkanku banyak memori seseorang, tapi sebenarnya ini memori siapa ? Aku mulai mengenal mereka satu per satu, anak yang bernama Midoriya, Uraraka, Todoroki bahkan anak agresive yang bernama Bakugou. Mereka kelihatan sangat dekat dengan pemilik memori ini. Tapi entah kenapa rasanya sangat sedih disini, sepertinya ini adalah perasaan pemilik memori ini.

Walaupun mereka berteman baik tapi seperti ada jarak, memori yang kulihat selanjutnya adalah memori dimana semua teman-teman itu pergi menjauh sedangkan pemilik memori ini hanya diam menerimanya.

"Ini yang terbaik, jika aku bersamanya maka semuanya akan kacau. Lebih baik aku sendiri," suara itu menggema ditempat ini. Apa yang sebenarnya dia pikirkan ? Siapa sebenarnya pemilik memori ini ? Kenapa ? Kenapa memori ini sangatlah sedih ? Tanpa kusadari air mata mulai berjatuhan, rasanya sakit, disini sepi, tapi perasaan apa ini ? Mengapa ini begitu menyakitkan ?

Aku terjatuh, menangis terisak-isak. 'Seseorang tolong aku !' jeritku dalam hati. Tiba-tiba semuanya menjadi gelap, aku terjatuh kedalam lautan yang sangat suram dan gelap, tak ada cahaya disini. 'Biarkan aku tidur,' gumamku. Sampai saat kumembuka mata, ada kunang-kunang kecil dihidungku. Aku menangkapnya lalu membukanya perlahan ditanganku. Kunang-kunang itu memberikan penerangan disini, aku merasa hangat.

Tiba-tiba memori yang agak buyar muncul, "Aku mencintaimu, Kirishima-kun." Aku sadar bahwa laki-laki yang ada saat itu muncul lagi tapi kali ini kenapa dia menangis ? Aku mengelap air matanya, dia memegang tanganku dengan erat. "Aku mencintaimu, (First Name)-san. Daisuki, suki dayo !"

"Namaku (First Name) ?" aku mulai mengingat segalanya, benar ! Namaku adalah Aizawa (First Name).

Mendengar kata itu aku tersadar bahwa ini adalah memori diriku sendiri. Aku berada dialam bawah sadarku.

Berarti apa aku sudah mati ? Aku belum mengatakan selamat tinggal kepada mereka semua.

Setidaknya biarkan aku menyampaikan satu hal lagi walaupun aku tertidur disini..........




"Suki dayo, Kirishima-kun. Suki dayo."



A/N !

HAI KALIAN PARA READERS, JANGAN KIRA BAHWA SEMUANYA BERAKHIR DISINI ! SEGALA KEBAIKAN READER UNTUK MEMBACA FANFIC GAK JELAS INI AKAN MEMBUAT BUAH TERBAIK. Menurut kalian gimana yang kali ini dapet feelsnya gak ? Kao Author sih agak baper dan gak nyadar kalau Author yang bikin beginian :3 Comment anc vote jangan lupa ya !!!!



Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang