"Hei, mau sampai kapan kau tidur ? Ini sudah pagi !" ucapku yang masih berusaha membangunkannya dengan mengguncang-guncangkan tubuhnya. Dia mulai membuka matanya-- mengusapnya perlahan. "5 Menit lagi," ucapnya malas. Aku yang mulai terpancing emosinya langsung menarik selimut yang dia kenakan, "BANGUN !"
Tetapi tiba-tiba dia menarikku lalu mendekapku. "Hey, ba--," dia mengecup keningku, "Ohayou, (First Name)." Dengan mukanya yang masih setengah sadar dia tersenyum manis, "Kau itu ya." Aku melepaskan pelukannya lalu berdiri dari kasur. "Jika kau seperti ini terus maka anak-anak akan mengikutimu," ucapku pasrah. "Heeee, kau tidak akan menciumku ?" tanyanya dengan tatapan merayu.
"Jika kau berjanji akan bangun lebih cepat besok maka aku akan melakukannya," aku membuat seringai kecil diwajahku. Dia langsung menjawab singkat, "Pasti !" Aku tersenyum kearahnya. "(First Name), dimana gel--?" sebelum dia menyelesaikan perkataannya aku mengecup tepat dibibirnya. "Jika kau bisa selesai bersiap-siap dalam 3 menit maka aku akan membuatmu merasa enak malam ini," ucapmu dengan nada menggoda.
"Ku tunggu diruang makan dan aku akan membangunkan anak-anak. Oh iya kau sudah menghabiskan 30 detik dengan terdiam disana," mendengar hal itu Kirishima langsung bangkit dan bersiap-siap secepat kilat hingga membuat suara-suara berisik dilantai atas.
"Mama, itu suara apa ?" tanya anak perempuanmu, Akari, saat mendengar suara aneh tersebut. "Hmmm, ayahmu sedang berjuang untuk malam ini," aku mengelus kepala anak itu pelan. "Dimana Ryuu ?" tanyamu. "Tadi kakak bilang dia akan bangun sebentar lagi," jawab Akari.
Akhirnya aku meminta Akari untuk membangunkan kakak laki-lakinya itu, Ryuuichi. Inilah kehidupanku setelah 3 tahun menikah dengan Kirishima. Kami memiliki sepasang anak, perempuan bernama Kirishima Akari dan yang laki-laki bernama Kirishima Ryuuichi. Mereka memiliki sikap yang bertolak belakang, Ryuu memiliki sikap seperti diriku, sedangkang Akari memiliki sikap seperti ayahnya.
Kirishima yang telah siap dalam waktu 3 menit kurang langsung terduduk diruang makan, nafasnya terengah-engah. "Wow, kau berhasil dalam waktu 2 menit 40 detik," aku menepuk tangan beberapa kali. Dia tersenyum bangga, "Tentu saja karena malam ini akan sangat menyenangkan." Ups, entah kenapa aku sedikit menyesal membuat janji seperti itu.
"Ohayou, papa !" Akari meloncat kearah Kirishima lalu memeluknya dengan erat. "Hoo, pagi anakku yang manis dan juga Ryuu," balasnya. Akari tersenyum sangat senang, sedangkan Ryuu, dia hanya diam lalu duduk dikursi. "Ohayou, Ryuu," ucapku lembut lalu mengecup keningnya. Ryuu melihatmu lalu dia membalasmu, "Ohayou, Okaa-san." Inilah Ryuu, dia memiliki surai rambut berwarna (H/C) dan juga pendiam. Dia juga populer disekolah dan bahkan diberikan julukan 'Pangeran Es.'
Kami semua sarapan sembari mendengar keluhan Akari yang berkata bahwa ada anak laki-laki yang menyukainya. Ryuu hanya menyimak dan tidak berkata apa-apa. "Ayo, kalian harus berangkat sekarang," aku mulai merapikan piring kotor dimeja. Anak-anak mengambil tasnya diruang tamu lalu berjalan kearah pintu, "Ittekimasu, mama," ucap Akari. Kamu melambaikan tangan kearah mereka. Ryuu terdiam sambil melihatku gugup, "Ryuu ?"
Ryuu sontak kaget lalu berjalan kearahku, dia tiba-tiba memelukku erat, "Ittekimasu, Okaa-san," ucapnya. Aku membalas pelukannya, "Yosh, yosh, berjuanglah disekolah, ya. Nanti malam Okaa-san akan membuat makanan kesukaanmu." Wajahnya terlihat sangat senang lalu dia berangkat kesekeolah.
Walau Ryuu memang terlihat dingin, tetapi kadang dia sangat penyayang. "Wah, kau memang sangat cocok menjadi seorang ibu," Kirishima sudah menyender dipintu sambil tersenyum puas. "Dan kau harusnya segera berangkat bekerja sebelum kau tertinggal kereta," aku menepuk dadanya. Dia langsung mendorongku ketembok dan menahan tangan kananku erat dengan tangan kirinya, "Jangan lupa janjimu, ya." Dia menciumku lalu akhirnya berangkat kerja.
Setelah mereka pergi, aku mulai menjalankan tugasku. Membersihkan rumah, merapikan kamar anak-anak dan juga menjemur baju. Terkadang diwaktu luang aku juga akan membaca beberapa buku. Jam 3, waktu aku harus membeli bahan-bahan untuk makan malam. Aku berjalan kesupermarket dan membeli bahan-bahan untuk membuat makanan kesukaan Ryuu.
Agar tidak terlalu larut aku langsung membayarnya dikasir, tak lupa aku membelikan es krim untuk kedua anak itu. Aku kembali kerumah secepatnya lalu memasak makan malam. "Tadaima," suara nyaring terdengar didepan pintu. Aku menghampiri mereka, "Okaeri. Bagaimana sekolah kalian ?" tanyaku lembut. "Sangat menyenangkan !!" jawab Akari sembari melepaskan sepatunya.
"Ryuu," aku memanggil anak itu. Dia menoleh kearahku, "Kerja bagus hari ini," aku mengelus kepalanya pelan. Dua tersenyum tipis, "Arigatou, Okaa-san."
Aku mengajak mereka makan duluan karena sudah pasti Kirishima akan pulang larut. Setelah makan, mereka berdua mandi dan kembali keruangannya setelah jam 9. "Oyasumi, Akari, Ryuu."
Akari langsung berlari kekamarnya. Ryuu memanggilki tiba-tiba, "Okaa-san. Um, makanannya enak. Arigatou," ucapnya malu-malu.
"Douitashimashite," setelah itu Ryuu juga kembali kekamarnya.
"Sampai kapan kau mau didepan pintu, Eijirou ?" aku memanggilnya. "Hehe, kau menyadarinya ya ?" dia memasuki rumah lewat jendela dekat dapur.
"Apa kau mau makan ? Atau mau mandi ?"
"Heeeee, aku memilih untuk makan saja."
"Tunggu sebentar disini. Aku akan menyiapkannya."
"Hei !" Kirishima menarikmu hingga aku berada dibawahnya. Dia melepaskan dasinya lalu berkata, "Makan malamku hari ini adalah kau (First Name)."
"Tu-tunggu. Jangan didapur ! Jika anak-anak ---," Kirishima menutup mulutku dengan tangannya.
"Disini hanya awalnya saja. Acara utama tentu saja dikamar kita," Kirishima mulai mempertemukan bibirnya dengan milikku. Lalu memainkannya hingga aku kehabisan nafas.
"Kau manis. Untung saja kau milikku. Jika kau adalah milik orang lain maka kau pasti akan menyesali hidupku."
Aku yang mendengarnya langsung menciumnya kembali, "Tentu saja aku milikmu dan kau adalah milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're My Hero ( Kirishima Eijirou X Reader )
FanfictionKamu jatuh cinta dengan seseorang bernama Kirishima Eijirou. Sebuah perasaan nyaman yang tiba-tiba berubah jadi cinta. . Tetapi apa boleh buat jika keadaanmu akan membuat orang yang kamu cintai berada dalam bahaya. . Apakah kamu lebih memprioritaska...