Hampir aja lupa update :p
⚠️|| t y p o
• • • • • • • •18.22
"Ah, suka deh gua kalo tiap hari begini. Tumben si Dominic ngasih lo jalan bareng gua-udah berasa kayak papa-papa overprotective deh dia." Oceh Leah saat mereka keluar dari salah satu toko pakaian di mall itu."Iya sih, kadang gua juga berasa risih, cuman...udah sayang gimana dong?" Sahut Carol dengan hati berbunga-bunga. Pacaranya itu sudah keren, tapi bakal lebih keren lagi kalau ia sering-sering membiarkan gadis itu jalan sama temannya bukan?
Leah yang melihat itu malah mendecakkan lidahnya dan melipat tangannya di depan dada, "lah, sayang-sayang buat apa, kalo dia ngelarang ini itu? Emang dia bapak lo?" Tanyanya dengan nada retoris.
"Memang bukan. Dia itu tuh...ah, pokoknya gua sayang deh." Jawab gadis itu dengan wajah berseri-seri. Sedangkan Leah bergidik ngeri saat melihat betapa dimabuk asmaranya temannya yang satu ini. Carol yang manis dan malu-malu sudah bermetamorfosis jadi gadis tolol yang sedang jatuh cinta. Tapi diam-diam Leah mengehembuskan nafasnya lega, karena kali ini bukan orang seperti James-lah yang berhasil menggaet hati Carol lagi.
"Makan, kuy! Laper nih." Ajak Carol saat sudut matanya menangkap restoran fast food kesukaannya.
"Hooh. Makan apa nih tapi?"
"Udah lama pengen makan itu!" Carol menunjuk ke sebuah arah. Leah mengangguk dan mereka berjalan ke sana.
Carol belum mengatakan kepada siapapun, tapi sedari tadi, rasanya, hatinya itu tak tenang. Sesekali saat Leah sedang lengah ia menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang ada di sana.
Hatinya berharap-harap kecil kalau itu adalah Dominic-nya. Namun harapan hanyalah menjadi harapan saat ia tak mendapati siapapun di belakangnya-hanya ada orang-orang yang sedang berlalu-lalang tanpa memberikan perhatian khusus yang ia rasakan. Tidak ada orang yang kurang kerjaan untuk mengikutinya dari belakang. Tapi hatinya masih merasakan sesuatu yang ganjil.
"Eh Le, lo kenal temen-temennya si Dominic gak?" Tanya Carop saat mereka sudah duduk dengan nampan makan yang berisi pesanan mereka.
"Yang gua tahu sih ya, ada Leo-pastinya, terus Arief, sama tiga bulan belakangan ini gua liat si Martin JB-JB gitu." Carol mengangguk, tapi lidahnya masih gatal untuk bertanya.
"Menurut lo temen-temennya si Dominic itu gimana?" Tanyanya sambil mengingat kejadian di kantin kampus tadi saat mereka berdua-Carol dan Dominic-dikerubungi teman-teman lelaki itu.
"Favorit gua mah si Leo! Udah ganteng, supel, cakep lagi!" Mendengar pernyataan Leah, gadis itu memutar matanya.
"Elah! Cakep sama ganteng apa bedanya, jir?" Protes Carol.
"Oh iya, hehe. Maksud gua, dia ganteng, supel, sama jago basket gitu! Liat badannya gak sih? Aduh, pantatnya ituloh...cetar membahana!" Penjelasan dari temannya itu membuatnya terkekeh pelan.
"Terus ada si Arief. Yang gua tahu mereka udah bareng-bareng dari awal masuk kuliah walaupun memang beda jurusan. Ada yang bilang sih mereka satu SMA, dulu," Carol mengangguk sambil menyisip minumannya.
"Arief tuh orang ramah bener! Cuma yeah...paling demen sama yang namanya gratisan! Emang sih dibanding sama si Dominic tercinta lo itu, dia emang lebih...um sederhana. Tapi orangnya baik." Jelas Leah sambil mengacungkan jempolnya.
"Emang dia jurusan apa?"
"Kalo gak salah denger katanya dia jurusan teknik mesin. Kurang tahu juga sih gua. Lagian kan lo yang pacarnya Dominic, masa tanya-tanya beginian sama gua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Money
Romance● | completed [ 18-02-18 ] △ | 16+ △ | not edited △ | s̶e̶r̶i̶n̶g̶ ̶g̶o̶n̶t̶a̶-̶g̶a̶n̶t̶i̶ ̶c̶o̶v̶e̶r̶ "Panggil gua daddy dan turutin perintah gua, maka semua yang ada di dunia jadi milik lo." "Udah gila kali ya, lo?" • • • Carol, gadis itu tak pern...