20 | Darcy

7.8K 400 4
                                    

⚠|| t y p o
⚠|| 50% o f D a r c y
• • • • • • • •

12.00

Today

Sayang,
Kamu punya acara
besok?
12.00

Carol menatap layar ponselnya dengan bingung. Biasanya pacarnya itu kalau mau mengajaknya ngedate, gak pakai ngomong-ngomong dan bakal langsung muncul di depan pintu rumahnya. Jadi ada apa sebenarnya yang sedang terjadi? Kedua alisnya menyatu.

Im free
Knp, daddy?
Did i do smthng wrong?
12.00

Carol menatap layar ponselnya dengan was-was. Jantungnya berdetak kencang.

No, baby
Kamu gak salah
But,
Orang tua aku pengen
ketemu kamu besok.
Kamu bisa kn?
12.00

Orang tua?
Oh, okay
Aku bisa kok
12.01

Ok deh
Bsk aku jemput km
jam 10 pagi ya
12.01

Yeah, daddy
12.01

Oh, ternyata ketemuan dengan orang tuanya. Carol tidak tahu harus bereaksi bagaimana dengan permintaan kekasihnya. Sebenarnya kalaupun mereka bakal ketemuan dengan orang tuanya Dominic-pun, Carol merasa biasa saja-ini bukan pertama kalinya ia bertemu dengan orang tua dari pacarnya. But for fook's sake, ini orang tuanya Dominic.

Apa mereka bakal sama seperti Dominic yang super disiplin dan bakal tersinggung kalau-kalau seandainya tanpa sadar Carol mencela atau menyingung perasaan mereka dengan sikap sembrononya.

"Oh, Tuhan! Aku harus bagaimana?!" Gerutunya dengan kedua tangan sibuk mengacak rambutnya setelah meletakkan ponselnya sembarangan di atas kasurnya.

Ah, lalu bagaimana dengan pakaiannya. Selama berpacaran dengan Dominic, Carol jadi tahu kalau Dominic paling tidak suka kalau ia mengenakan pakaian yang pendek, ketat, terutama terbuka.

Okay, mungkin ia bisa mengenakan crop sweater putih dengan bordiran patches mawar di sekitar lehernya serta high waisted jeans ketatnya. Lalu ia bisa memadukannya dengan Chungky Heels yang ia dapatkan dari Dominic saat ia menemaninya berbelanja beberapa waktu lalu.

Yeah, that would do. Setidaknya di kelihatan cukup trendi namun masih sopan untuk tampil di depan orang tua pacarnya yang keempat. Carol menghembuskan nafasnya lega setelah merasa telah mendapatkan solusi dari kebingungannya sendiri.

Beberapa waktu sebelumnya, di rumah orang tua Dominic...

10.02
"Dominic, Papa mau bicara. Ayo ke ruang kerja Papa!" Perintah Ayahnya pelan. Dominic menatapnya sebentar, lalu ia berdiri dan mengikuti langkah ayahnya ke lantai dua rumah itu.

Markus membukakan pintu untuk mereka berdua lalu mempersilahkan anak lelakinya untuk masuk sebelum ia sendiri masuk dan menutup pintunya.

"Kamu tahu kan kamu ke sini bukan cuma untuk bahas tentang pacar kamu doang." Markus berjalan ke arah salah satu rak mahagoninya dan mengambil seberkas kertas dan meletakkannya di atas meja di depan Dominic.

Honey MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang