31 | kok sendirian lagi?

6.2K 287 8
                                    

⚠️|| t y p o
• • • • • • • •

19.35
"Sayang! Sori, kamu udah nunggu lama?" Belum pernah rasanya Carol merasa sebahagia ini melihat kekasihnya itu. Buru-buru ia bangkit dari duduknya dan segera merengkuh tubuh yang jauh lebih besar dari padanya itu.

"Carol? Ada apa? Kamu kenapa?" Tanya Dominic pelan di telinga gadis itu. Tangannya kemudian melingar di punggung dan pinggang gadis itu.

"Uh...gak apa-apa. Aku kangen." Bisik Carol halus. Itu bukanlah kebohongan, namun bukan sepenuhnya kebenaran juga. Ia ketakutan.

Ia merasa diikuti dan ia merasa diperhatikan dari kejauhan. James, oh James, apa sih yang ingin lelaki itu sampaikan? Bukan permainan mereka telah usai ketika lelaki itu memulas segala ejekannya di seluruh wajah Carol? Ketika ia mengumbar-umbar tentang betapa lugu dan bodohnya gadis itu? Ketika Carol sendiri telah mengakui kalau James adalah pemenang di permainan bodoh mereka itu? Tidakkah itu cukup James?

"Siap pulang sekarang?" Gumam Dominic di telinganya lagi. Suaranya...suara lelaki itu terdengar selembut kapas dan sedalam palung laut.

"Iya." Carol memisahkan dirinya dari pelukan mereka dan Dominic segera menggenggam tangan mungil kekasihnya. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran di mall tersebut.

20.03
"Da-dah. Makasih, ya Daddy. Hati-hati di jalan, ya Daddy." Carol melambaikan tangannya kepada Dominic yang berdiri tepat di depannya. Ia kemudian membalikkan punggungnya dan berniat untuk memutar kenop pintu dan masuk ke rumahnya. Namun niat hanyalah bisa menjadi niat saat tangan lelaki itu menahannya di sana. Mata Carol menatap matanya dengan penasaran.

"Kiss dulu." Pintanya dengan manja, membuat gadis itu tertawa sambil menutup mulutnya, tapi itu malah membuat cebikkan di bibir lelaki itu membesar.

Carol lalu mencoba untuk mensejajarkan tinggi mereka dengan menjinjitkan ujung-ujung kakinya. Ia menargetkan bibirnya pada pipi lelaki itu, namun malah bibir lelaki itu yang menjadi tempat pendaratannya karena tiba-tiba saja kepala Dominic langsung berputar beberapa derajat ke kiri saat mengetahui kalau bukan bibirnya yang menjadi sasaran kekasihnya itu.

Mata gadis itu membulat dengan lucu, buru-buru ia melepaskan cumbuan mereka dan itu membuatnya hampir terjungkal ke belakang kalau saja refleks lelaki itu tidak cepat.

Lelaki itu malah cengengesan seperti orang tolol saat melihat kekasihnya yang tengah mendelik sinis padanya. Tapi akhirnya Dominic membiarkannya masuk ke rumah setelah salam perpisahan mereka yang bertele-tele itu.

06.12
Di waktu sepagi ini Carol sudah sampai di kampus dan gedung itu terasa begitu sepi. Entah dapat motivasi dari mana sampai-sampai ia memutuskan untuk datang pagi-terlalu pagi malah.

Ia sudah duduk di kursi favortinya di kelas yang kosong itu. Carol mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan sampai ide muncul di kepalanya.

Daddy
Met pagi
😘
06.15

Mungkin lelaki sedang sibuk mandi, atau sarapan, atau bahkan ia belum bangun sama sekali. Tapi ya sudahlah, sudah terkirim juga. Untuk apa menyesalinya?

"Boseeen." Gumamnya pelan sambil berpangku tangan.

Beberapa menit kemudian ponselnya bergetar dan buru-buru ia melihat notifikasinya.

Carol...
Dominic mana?
Kok sendirian lagi?
06.16

Senyum di bibir gadis itu luntur. Dengan was-was, ia memperhatikan sekelilingnya lagi. Ada yang memperhatikannya, tapi mengapa ia tidak bisa melihat orang itu? Di manakah orang itu berada, dan lagi...apa benar orang itu James?

Honey MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang